Mengajarkan Empati pada Anak Saat Wabah Corona

8 komentar


Hari ini merupakan minggu kedua kampanye #dirumahsaja digalakkan pemerintah. Wabah virus covid-19 ini memang tidak main-main. Setelah puluhan terdeteksi di Indonesia, hanya dalam 
beberapa hari, jumlah suspect virus corona mencapai ratusan.

Dilansir dari cnn Indonesia, per 21 Maret 2020, jumlah pasien positif corona mencapai 450 orang. 38 diantaranya meninggal, dan 20 dinyatakan sembuh. Angka ini diprediksi akan terus bertambah. Disusul kebijakan presiden untuk melakukan tes massal.

Menjelaskan bagaimana kondisi saat ini kepada anak, sebenarnya cukup mudah. Dibanding memberikan penjelasan kepada para orang tua yang sudah lebih dulu termakan hoax. Grup-grup keluarga sudah terkontaminasi dengan berita hoax yang dibagikan berantai dengan media yang sama. Whatsapp.

Seperti misalnya, membawa takdir dan malaikat izroil sebagai alasan untuk tidak takut pada wabah corona. Ini yang paling banyak dan massif menurut saya. sempat geram, dan memberikan pengetahuan sebaik dan segamblang mungkin. Tapi toh tetap saja, wacana serupa masih beredar.
Sebagai orang tua, saya sempat khawatir. Selain masalah kesehatan, sebenarnya saya lebih takut jika anak-anak nanti akan berada di posisi orang-orang penyebar wa blash yang tidak bertanggung jawab. Pesan-pesan tidak berempati, dan egois pada diri sendiri.

Makanya, saya lebih memilih mengedukasi anak saya sendiri. Moment wabah virus covid-19 ini sebenarnya bisa dijadikan wahana pembelajaran yang tepat. Mengajari anak punya rasa empati pada orang lain. Memosisikan diri, berada atau merasa pada keadaan orang lain. Orang yang terkena virus, keluarga yang ditinggalkan, dokter dan perawat yang berjuang di garda depan dll. Membangun rasa empati sangat penting. Agar tidak terjebak pada egoisme yang justru menjadi boomerang bagi diri sendiri.

Nah, ini saya punya beberapa tips mengajarkan anak empati, saat terjadi wabah corona.

Gunakan masker (tidak egois)

Menggunakan masker pelindung tidak hanya untuk melindungi diri sendiri. Ini juga berfungsi untuk menghindari orang lain terkena virus yang sama oleh si pemakai. Saya terbiasa bilang ke mas Zafran saat sakit batuk untuk memakai masker.

“Kenapa pakai masker buk”

“Biar kalau batuk, ludahnya gak nyemprot kemana-mana. Kasian temenmu kalau ikutan batuk”

“Ooo…”

Fokus pembicaraan bukan pada diri sendiri. Tapi dampak ke orang lain. Tanpa mengesampingkan kesehatan sendiri. semoga kamu dapat pesannya ya mas J

Menghindari kerumunan (hak sehat)

Libur 2 minggu membuat si masnya pengen pergi keluar rumah. Ke pasar, atau mall dekat rumah.

“Kita gak boleh keluar rumah dulu. Bermain dan belajar dirumah”

“Kenapa?”

“Karena, biar virus corona-nya gak pindah-pindah”

“Jadi aku sudah kena corona?”

“Ya gak gitu. Kamu mungkin sehat, tapi, bisa jadi kamu bawa virus buat orang lain. Jadi lebih baik dirumah dulu”

Memberikan pemahaman, bahwa hak sehat kita juga ‘dibatasi’ oleh hak sehat orang lain. Jadi, jangan egois.

Berdoa

Berdoa tidak hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk semua orang yang sedang berjuang melawan virus. Shalawat yang banyak. Shalawat nariyah, tibbil qulub, atau apapun sebisanya. Seimbangkan ikhtiar fisik dan spiritual.

Semoga wabah virus covid-19 ini segera berakhir. Membuat semua orang bersatu, bukan saling menjatuhkan. Menyebarkan berita baik dan menenangkan. Saling merangkul untuk kekuatan bersama. Ati ayem, awak tentrem, virus ora gelem (hati damai, badan sehat, virus enggan datang).

Buibu, ada pelajaran apa buat anak-anaknya?




Me Time Ala IRT, Mandi Parfum Dengan Vitalis Perfume Moisturizing Body Wash

26 komentar

Sejak menjadi ibu rumah tangga, meluangkan waktu untuk me time butuh trik khusus. Selain pertimbangan budget dan waktu, sebisa mungkin tidak meninggalkan rumah. Maklum, saya tak punya asisten rumah tangga. Jadi, semua pekerjaan rumah dan tetek bengeknya, saya yang mengerjakan. Kadang-kadang dibantu suami dan anak-anak.

Dua anak saya juga lagi aktif-aktifnya. Si sulung sudah sekolah, sedangkan adiknya masih batita. Pekerjaan rumah sepertinya tidak cukup diselesaikan dalam waktu 24 jam. Mainan, cucian, tumpukan piring, setia menunggu giliran diselesaikan.

Padahal, saya juga butuh waktu istirahat. Waktu untuk diri sendiri. Biar tetap waras beraktifitas. Nah, saya punya beberapa tips me time nih buat ibu rumah tangga dengan dua anak. Hemat dan masih bisa stay di rumah.

1. Membaca

Me time seperti ini biasanya saya lakukan kalau pas anak lagi pada main. Memang banyak distraksi. Minta susu, gendong, kebelet BAB dan keruwetan lain. Tapi, membaca benar-benar bisa membawa saya ke dunia lain. Dunia selain dapur, kasur dan sumur. Saya seperti diajak berpetualang. Lalu, kadang senyum sendiri. Meskipun tidak sampai tuntas menghabiskan satu buku, tapi, bisa sejenak berpetualang. Buat mengembalikan suasana hati.

2. Menulis

Selain membaca, menulis adalah kegiatan saya 2 tahun terakhir. Menulis di blog. Tentang apapun. Kebanyakan tentang parenting dan gaya hidup. Tulisan pengalaman sendiri. Kadang, dari sumber bacaan atau rangkuman kulwap yang saya ikuti. Menulis bagi saya adalah merawat ingatan. Sekaligus sebagai cara me time paling murah. Bisa dapat duit lagi.

3. Decluttering

Beberes yang menyenangkan baru saya temukan beberapa bulan terakhir. Dulu, membereskan rumah itu berat sekali. Tapi, setelah tahu cara dan manfaatnya, saya jadi keranjingan beberes. Bagi saya ini juga me time lo. Banyak sekali manfaatnya. Rumah tertata rapi, barang-barang tak terpakai mulai disingkirkan. Rasanya plong.


4. Mandi

Nah, ini me time yang tak kalah asiknya. Mandi adalah sebuah kemewahan untuk ibu rumah tangga seperti saya. Tidak hanya bisa terbebas sejenak dari rutinitas domestik, tapi juga bisa sebagai mood booster. Apalagi kalau mandinya pakai Vitalis Perfume Moisturising BodyWash.


Vitalis? Bukannya parfum?

Yup, nama Vitalis memang familiar dengan merk parfum. Tapi, kali ini Vitalis meluncurkan produk terbarunya yaitu Vitalis Perfume Moisturising Body Wash.

Apa yang membuatnya istimewa?

Sebagai merk parfum terkemuka di Indonesia, Vitalis tetap menggunakan keahliannya dalam membuat parfum. Kemudian, berinovasi dengan mengeluarkan produk sabun cair. Inilah yang menjadi keistimewaannya. Saya bisa mandi dengan sensasi mandi parfum khas Vitalis yang menyenangkan dan menenangkan. Acara me time berasa paripurna.

Ada 3 varian wangi parfum yang bisa dinikmati.

Vitalis Body Wash White Glow


Varian ini mengandung licorice dan susu yang membantu mencerahkan kulit. Aromanya manis. Wanginya feminine. Biasanya saya pakai kalau mau ada acara diluar. Karena, aroma manisnya bikin riang. Wanginya mirip permen.

Ternyata, Vitalis Body Wash White Glow ini memiliki paduan manisnya Cherry dan Raspberry. Saat diaplikasikan di tubuh, wangi Marsmallow dan Gardenia yang lembut bakal terasa. Dibungkus dengan kombinasi Woody dan Suede yang glamour dan tahan lama.

Coba deh, kalau pas mau ada acara diluar, mandinya pake sabun ini. Suasana hati jadi manis kayak permen.


Ingredients:
Aqua, sodium laureth sulfate, cocamidopropyl betaine, lauric acid, myristic acid, potassium hydroxide, palmitic acid, fragrance, sodium PCA, glycol distearate, glycerin, cocamide methyl MEA, glycyrrhiza glabra root extract, hydrolyzed milk protein, propylene glycol, potassium chloride, bht, tetrasodium EDTA, etidronic acid, DMDM hydantoin, sodium metabisulfite.

Vitalis Body Wash Fresh Dazzle


Ini varian favorit saya. Wanginya segar. Seperti ada aroma jeruk dan bunga. Kesannya berenergi gitu. Biasanya, saya pakai pas pagi hari. Selain membuat tubuh menjadi fresh, aromanya bikin good mood. Tambah semangat menjalani rutinitas di rumah.

Ternyata, wangi ini berasal dari aroma jeruk Bergamot dan Floral Bouquet. Kemudian ditutup dengan aroma Musk Amber yang long lasting. Selain itu, Vitalis Body Wash Fresh Dazzle, juga diperkaya dengan ekstrak Yuzu Orange dan Green Tea yang menjaga kulit tetap wangi dan segar. Komplit deh.




Ingredients:
Aqua, sodium laureth sulfate, cocamidopropyl betaine, lauric acid, myristic acid, potassium hydroxide, palmitic acid, fragrance, sodium PCA, glycol distearate, glycerin, cocamide methyl MEA, potassium chloride, bht, tetrasodium EDTA, etidronic acid, propylene glycol, camelia sinensis leaf extract, citrus junos fruit extract, butylene glycol, citric acid, DMDM hydantoin, potassium sorbate, sodium benzoate, CI 42090, CI 19140



Vitalis Body Wash Soft Beauty


Wanginya seperti ada campuran buah dan bunga. Setelah dipakai, berasa ada aroma kayu cendana. Ternyata Vitalis Body Wash Soft Beauty ini memang memiliki wangi segar dari Fruity Aldehydic. Dilanjut dengan aroma Rose dan Violet yang feminin. Plus manisnya Tonka Bean dan Sandalwood premium.

Istimewanya lagi, Vitalis Body Wash Soft Beauty ini dilengkapi dengan ekstrak avocado dan vitamin E untuk menutrisi kulit tetap elastis dan lembut. Pantas saja, setelah pakai varian ini, kulit jadi lebih lembut dan tidak kering.

Saya biasanya memakai varian ini di sore hari. Setelah selesai aktivitas seharian. Wanginya menenangkan. Jadi, cocok sekali sebagai pengantar istirahat malam. Apalagi menyambut suami pulang dari kantor. Jadi pengen peluk terus ;-).

Ingredients:
Aqua, sodium laureth sulfate, cocamidopropyl betaine, lauric acid, myristic acid, potassium hydroxide, palmitic acid, fragrance, sodium PCA, glycol distearate, glycerin, cocamide methyl MEA, potassium chloride, bht, tetrasodium EDTA, etidronic acid, tocopheryl acetate, persea gratissima fruit extract, propylene glycol, DMDM hydantoin, potassium sorbate, sodium benzoate, CI 60730


Oiya, Vitalis Body wash ini sudah mengantongi izin Badan Pengaws Obat dan Makanan (BPOM) lo. Bisa dilihat di bagian belakang kemasan. Selain itu, juga ada sertifikat halal MUI. Jadi, tak perlu khawatir dengan kualitas kandungan Vitalis Body Wash.

Mau tahu gimana cara pakai Vitalis Body Wash biar dapat manfaat yang maksimal? Begini caranya.

Tuang Vitalis Perfume Moisturising Body Wash ke tangan atau shower puff. Busakan dengan lembut ke seluruh tubuh. Nikmati wanginya, lalu bilas hingga bersih. Teksturnya lembut, gak thick. Tidak ada sensasi lengket saat dipakai. Saya bisa berlama-lama di kamar mandi untuk mencium aromanya yang memikat. Berasa mandi parfum.

Tekstur Vitalis Body Wash | edited: canva
Kemasan dan Harga Vitalis Perfume Moisturising Body Wash

Semua varian Vitalis Body Wash tersedia dalam kemasan botol 100 ml dan 200 ml. Ada juga kemasan pouch 250 ml dan 450 ml. Kemasan botolnya tampak elegan. Mudah dipegang. Cara membukanya juga cukup mudah. Tinggal tekan, lalu tutup akan terbuka sebagian. Jadi, gak khawatir tuang kebanyakan.



Vitalis Perfume Moisturising Body Wash ini bisa dibeli via market place ataupun minimarket dan supermarket terdekat. Harganya, bisa jadi ada perbedaan di online shop dengan gerai offline. 

Berikut saya infokan kisaran harganya.
  • Vitalis Body Wash bottle 100 ml: Rp. 9.700
  • Vitalis Body Wash bottle 200 ml: Rp. 18.000
  • Vitalis Body Wash pouch 250 ml: Rp. 14.700
  • Vitalis Body Wash pouch 450 ml: Rp. 25.000

Hasilnya?

Saya bisa me time dengan gembira. Aroma keharuman Vitalis Body Wash ini bisa bikin suasana hati lebih baik. Ditambah lagi, skin moisturizer di tiap tetesnya. Kulit jadi lembut dan gak kering. Kulit kaki saya juga mulai membaik. Tidak bersisik.


Dengan harga terjangkau, saya bisa me time dirumah. Tambah lagi, aroma terapi di tiap varian, membuat saya bisa sesuaikan dengan suasana hati. Buibu dirumah juga bisa memilih varian Vitalis Perfume Moisturising Body Wash sesuai kebutuhan. Mau manisnya White Glow untuk acara hangout, mangga!. Ingin segarnya Fresh Dazzle buat jaga mood sepanjang hari, silakan!. Atau, sensualnya Soft Beauty, saat ingin cuddling dengan suami, hayuk!

Jangan salah, ibu rumah tangga bisa tetap memesona lo. Pesona ibu rumah tangga itu bakal lebih bersinar, kalau mood-nya baik.

So, tunggu apalagi, Vitalis, Ignite your charm, be a star.⭐

Kalau kamu bu, mau pilih aroma mana untuk me time? Sharing yuk…









Sumber:





 


Mitos Seputar Gigi Tanggal Anak (Gigi Tanggal Pertama Zafran)

39 komentar


Kemarin, gigi susu mas Zafran copot. Gigi bagian bawah. Sudah lama sebenarnya gigi itu goyang. Doi senang sekali giginya goyang.

“Aku sudah besar kan ya buk” (Terinspirasi dari serial Upin Ipin tentang gigi)

“Yoi”

“Nanti kalau goyang banget, aku bisa copot sendiri” 

“Oke”

Sudah bisa diduga, dia tak lekas mencopot gigi goyangnya sendiri. Padahal, sudah uthil-uthil (hampir copot). Saya biarkan saja. Toh tidak mengganggu acara makannya.

Sampai saat dia makan buah pir. “ceklek!”


“Buk gigiku copot”

“Berdarah gak?, sakit? sini tak lihat”

“Gak sakit”

“Trus gigimu mana?” (pingin ku foto dan mengabadikannya di blog) hihihi.

(dia cari-cari di remahan pir yang dikunyah, gak ketemu). LOL

mencari gigi diantara remahan buah pir 
“Yawes gak papa, dibuang sana”

Lalu, sesumbarlah dia ke ayahnya. Ditunjukin gigi ompongnya via video call. Saat temannya datang maen ke rumah, selalu diceritakan, bagaimana proses giginya tanggal. Tak lupa sambil jumawa kalau tak berasa sakit. Hadeh… bocah…

Sebelumya, gigi mas Zafran ini punya banyak cerita. Saya pernah menuliskannya di blog. Tentang gigi bolong, tambal gigi, sampai giginya bengkak.

Baca juga: Anak Berani KeDokter Gigi? Begini Hasilnya (Bag_1)

Saya memang sebelumnya kurang aware tentang masalah gigi ini. Saya pikir, gigi bolong dan karies itu biasa buat anak. Bakalan copot sendiri berganti dengan gigi permanen. Tapi, ternyata tak sesederhana itu. Justru, gigi susu yang bolong musti ditambal agar tidak merembet kemana-mana. Ulasan lengkapnya ada disini.

Baca juga: Perlukah GigiSusu Ditambal? (Bag_2)

Kali ini saya bukan mau membahas gisi mas Zafran dari sisi medis. Tapi, membahas mitos seputar gigi tanggal. Mitos ini berkembang di masyarakat secara turun temurun. Khususnya, saya yang lahir dan besar di desa.  

Cara Membuang Gigi

Waktu saya kecil dulu, saya percaya bahwa gigi yang bagus berawal dari bagaimana memperlakukan gigi tanggal pertama kali. Ini saya dapatkan dari ibu saya. Mitos turun temurun dari keluarga. Warga sekitar dan teman-teman SD saya juga mempercayainya.

Gini.

Jika gigi bawah tanggal, maka harus dibuang di atas genteng. Harapannya, gigi bawah akan tumbuh rapi ke atas. Sebaliknya, jika gigi atas tanggal, maka musti di buang ke bawah, ke tanah. Supaya, gigi atas yang nantinya tumbuh bisa rapi tumbuh ke bawah.

Sebentar-sebentar. Kalau misalnya salah buang gimana? Gigi atas buang ke atas, gigi bawah buang ke bawah. Apa gigi yang tumbuh bakal kacau berantakan tak tentu arah?. Saya belum pernah coba sih. Takut. Takut kalau gigi saya tak tumbuh atau tumbuh tapi morat marit.

Cara Menyimpan Gigi

Mitos tentang gigi tanggal gak hanya ada di dalam negeri. Di luar negeripun mitos gigi ini tumbuh subur. Pernah melihat film Tooth Fairy? Seorang Dwayne Johnson, yang kekar itu jadi peri gigi. Seorang peri yang tugasnya mengambil gigi anak yang tanggal. Gigi yang tanggal ditaruh di bawah bantal. Cara ini dipercaya akan mendatangkan peri gigi untuk membawa giginya. Lalu ditukar dengan hadiah menarik.

Mitos seputar gigi ini juga banyak di filmkan. Selain Tooth Fairy, ada juga film kartun. Ah,saya lupa judulnya. Jadi, yang bertugas mengambil gigi tanggal anak ini seorang liliput. Lalu dibawa ke pabrik untuk ‘diperbaharui’.

Kalau di kehidupan nyata, biasanya orang tua akan mengambil gigi tanggal si anak. lalu memberikan kado di samping tempat tidurnya. Semuanya dilakukan tanpa sepengetahuan sang anak. Ini juga saya lihat di salah satu film drama barat. Lupa judulnya.

Barangkali mitos ini mengajarkan anak untuk melatih imajinasinya.

Sayang, di Indonesia belum ada film sejenis yang mengangkat tentang mitos seputar gigi. Saya membayangkan bakal lucu sih. Salah membuang gigi, lalu, giginya berantakan. Terus ke dokter gigi buat pakai behel. Kayaknya, kurang menarik. LOL

Baca juga: Pilih DokterGigi Sesuai Spesialisasi (Bag_3_habis)

Bedanya mitos gigi di sini dan diluar menurut saya pada kepercayaan masing-masing. Di Indonesia, khususnya ibu saya sih, mitos seputar gigi tanggal ini bisa juga sebagai perantara doa. Kalau mau dibuang bilang bismillah, sambil berharap gigi bagus bakal bisa tumbuh menggantikan gigi yang copot.

Who’s better

Bukan itu poinnya. Bagi saya mitos yang beredar di masyarakat, di belahan bumi manapun, selama itu tidak merugikan, oke-oke saja. Mitos seputar gigi tanggal ini bagi saya juga bisa jadi ajang cerita. Bisa juga sebagai jalan pintas memberikan perintah tanpa boleh ada sanggahan. Atau kalau mau mengambil sisi positifnya, bisa sebagai bentuk ‘bounding’ dengan anak. Dengan memberinya wejangan. Kalau tak mau dibilang paksaan.

Maklum, zaman dulu belum ada ilmu parenting. Mereka hanya memakai ilmu turun temurun yang dipercaya ‘berkhasiat’.

Baca juga: Kapok BelajarIlmu Parenting?

Buibu dirumah punya cerita tentang mitos gigi tanggal? Apakah di daerah lain berbeda?






5 Tips Mengatur Waktu Kerja Agar Lebih Efektif

4 komentar

Boros tidak hanya soal uang. Hal penting lainnya yang bisa dikaitkan dengan boros adalah waktu. Boros waktu ini bisa dibilang sesuatu yang jarang disadari. Pernah kan tiba-tiba bilang “kok sudah sore aja, padahal kerjaan belum beres”. Atau “perasaan tadi barusan mulai, kok sudah gelap aja”. Itu berarti kita, eh saya sudah tidak aware dengan waktu yang dihabiskan dalam sehari.

Apalagi bagi pekerja di kantor. Waktu sehari kadang tidak cukup untuk mengerjakan tugas. Kadang, musti lembur atau bekerja saat weekend.

Tulisan ini sebenarnya saya tujukan untuk suami. Suami saya bekerja di sebuah perusahaan event organizer. Jadwal pekerjaannya seringkali amburadul. Sering lembur, atau bekerja di akhir pekan.

Baca juga: TipsKomunikasi Dengan Pasangan

Bukan tanpa alasan. Ritme kerja EO memang tidak bisa diprediksi. Apalagi kalau deadline event sudah mendekati hari H. Malam jadi siang, siang bisa merem seharian. Selain tak bagus untuk kesehatan, bekerja semacam ini menurut saya juga mengganggu produktifitas.

Nah, ini ada beberapa artikel yang saya baca. Tentang stop wasting time at work. Saya terjemahkan bebas. Beberapa saya tambahi sesuai pengalaman.

1. Minimalisir gangguan

Media sosial bisa menjadi ‘suspect’ pertama gangguan dalam bekerja. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah mematikan notifikasi media sosial saat bekerja. Termasuk juga email. Bukan berarti dalam 8 jam bekerja anda tidak terhubung dengan media sosial. Tetapi, pilih waktu dimana anda harus benar-benar konsentrasi mengerjakan satu pekerjaan. Fokus disitu. Setelah selesai, barulah mulai ‘menjalin hubungan’ kembali.

2. Kerjakan hal terpenting dulu

Ini perlunya membuat catatan pekerjaan dari yang terpenting sampai yang tidak begitu urgent. Artinya, pekerjaan mana yang menawarkan manfaat lebih, bisa masuk di prioritas utama. Menetapkan prioritas pekerjaan ini butuh kejujuran pada diri sendiri. Kadang memang, banyak sekali pertimbangan untuk segera menyelesaikan pekerjaan tanpa tahu mana yang seharusnya lebih dulu dikerjakan.

Sebagai selingan, bisa juga mengerjakan hal yang paling disenangi terlebih dahulu. Ini bisa membuat semangat bekerja. Pastikan tujuannya lebih realistis. Lalu, mulailah bekerja.

3. Belajar bilang ‘tidak’

Anda bukanlah robot yang bisa mengerjakan semua pekerjaan dalam satu waktu. Di tempat kerja, pasti sudah ada pembagian divisi. Sesuai dengan tugas masih-masing. Jadi, jika pekerjaan yang ditawarkan tidak sesuai dengan job desk, bilang ‘tidak’. Semakin banyak anda menerima pekerjaan yang ditawarkan, semakin sedikit waktu untuk menyelesaikan masalah.

Baca juga: Gengsi MintaMaaf, Begini Caranya

Menjadi penting untuk mengatakan tidak. Tapi pelajari juga bagaimana cara mengatakan tidak. Jelaskan apa yang sedang anda kerjakan, dan prioritas apa yang sedang ingin anda capai. Ini bisa membantu untuk mengatakan ‘tidak’ pada pekerjaan yang diberikan.

4. Buat suasana meja kerja senyaman mungkin

Tiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda. Ada orang yang nyaman dengan meja kerja yang berantakan. Ada juga yang merasa bersemangat dengan meja kerja yang rapi dan tertata apik. Silakan sesuaikan dengan kenyamanan masing-masing. Jika perlu beri foto keluarga atau orang tersayang. Agar kalau mau lembur, jadi mikir-mikir lagi. “Ah, enakan dirumah sama anak-anak”. Lalu, segera menyelesaikan pekerjaan di meja. Begitu kira-kira hehehe.

5. Kurangi meeting

Meeting biasanya dilakukan untuk menjaga komunikasi. Manfaatkan moment ini untuk berbagi pengumuman, bertukar pembaruan, dan mengatasi masalah yang muncul. Pastikan semua yang bekerja mendapatkan apa yang mereka butuhkan.

Meeting juga bisa sebagai ajang tukar pikiran. Apakah ada hal-hal atau cara yang mungkin lebih baik untuk menyelesaikan tugas yang ada.

Waktu ideal untuk melakukan meeting yang efektif dan efisien adalah 30 menit. Untuk memastikan semuanya berjalan sesuai tujuan bersama. Koordinasi selanjutnya bisa menggunakan wa atau media lainnya.

Semakin panjang waktu meeting, bisa terjadi seperti ini

infografis: www.atlassian.com
Itu tadi beberapa tips yang bisa digunakan agar waktu bekerja di kantor tidak terbuang sia-sia. Jika sudah terbiasa melakukan, biasanya, akan terasa lebih ringan. Eh, ini tidak hanya untuk pekerja di bidang EO saja. Bisa diterapkan untuk semua pekerja kantoran nine to five.

Nah pak, semoga bisa diterapkan ya. Selamat bekerja. Ada yang kurang?









Tulisan ini guna memenuhi minggu tema 'Boros' untuk  #1mingu1cerita

Sumber bacaan: 

https://medium.com/the-crossover-cast/stop-wasting-time-at-work-7-productivity-tips-to-help-you-get-it-done-d7fc8d9dc3fd

https://www.atlassian.com/time-wasting-at-work-infographic

https://gethppy.com/hr-infographics/wasting-time-work


Menyapih Bisa Bikin BB Anak Naik?

3 komentar


Berat badan (BB) anak sepertinya menjadi masalah tiap buibu dengan balita. Rasanya, pengen deh naikin BB anak semudah bikin garis ke atas kurva tumbuh kembang. Tapi, kenyataannya tidak begitu Maria. Ada drama dibalik tiap usaha. Segala cara dan jurus sudah dikeluarkan sekuat tenaga.

Nah, ini adalah pengalaman saya menyapih Inara (2). Sekaligus menaikkan BB-nya yang sudah diambang garis kuning kurva.

Baca juga: Menghadapi Fase Terrible Two Si Kecil

Kok bisa? Begini ceritanya.

Sewaktu panas demam kapan hari, saya pergi ke dokter. Setelah diperiksa dan mendapat diagnosa, saya curhat tentang BB Inara. Singkat cerita, saya disarankan oleh dokter untuk segera menyapih Inara.

Baca juga: Pertolongan Pertama Anak Kejang Demam

Kenapa? dokter melihat BB Inara sudah memprihatinkan. Hiks… Padahal, saya kepingin Inara lepas asi dengan sendirinya. Seperti masnya yang butuh waktu 2,5 tahun untuk bisa lepas sendiri. Tapi, kondisi Inara berbeda.

Baca juga: Kunjungan Ke Dokter? Ini Yang Perlu Disiapkan

Usia inara saat itu 2 tahun kurang 3 bulan. Pengennya ngasi terus. Sedangkan produksi asi saya sudah tidak sebanyak dulu. Kata dokter, di usia Inara, asi hanya memberi 30 persen asupan yang dibutuhkan tubuh. Sisanya, didapat dari makanan yang dikonsumsi setiap hari. Sedangkan Inara maemnya susah sekali. Sebenarnya juga sudah saya kasih susu formula sebagai tambahan. Tapi, minumnya tak lebih dari 200 ml per hari. Seringan kurang, itupun minumnya agak maksa.

Masalahnya, kalau pas lapar, dia lebih memilih nenen daripada mengunyah makanan. Lalu bablas tidur. Nah, ini yang membuat BB seret naiknya. Sudah makannya susah, asinya gak cukup, susunya sedikit masuk. Lengkap sudah.

Fyi, berat badan Inara 8,5 kg. Padahal usianya sudah 21 bulan. berat badan ini sudah masuk garis kuning di kurva tumbuh kembang. Masuk -2sd, berdasar kurva pertumbuhan WHO. Galau dong saya.

Menurut dokter, jika BB inara stagnan di angka tersebut selama 2-3 bulan, musti ada pemeriksaan lebih lanjut. Apakah ada infeksi atau TB. Lemes saya dibilang gitu bu.

Akhirnya, saya ikuti saran dokter untuk segera menyapih inara. Dokter menyarankan untuk mengurangi nenen di siang hari. Malam hari, bisa dikurangi secara berkala.

Lalu, bagaimana saya menyapih Inara dengan indikasi seperti di atas?

Sounding

Sering sekali saya bilang, asinya ibu sudah habis nak, Inara sudah besar, kalau sudah besar minum susu, kalau minum susu yang banyak bisa naik sepeda kayak mas.

Di awal-awal sounding, lumayan berhasil. Tapi saat malam tiba, dia mulai ‘sakau’. Dan saya tidak tega. Seminggu pertama, gagal sapih.

Sabar

Ini selalu dibutuhkan dalam situasi apapun. Sabar menunggu dia paham sudah waktunya lepas dari asi ibuk. Saya gagal di minggu-minggu pertama saat menyapih. Lalu, intensitas nenen siang hari sudah berkurang banyak. Meskipun malam hari, dia masih saya kasih Asi saat bangun malam dan rewel.

Jangan dipaksa

Ini tidak bisa. Saya ‘terpaksa’ memaksanya lepas dari asi agar mau makan banyak. Salah satunya dengan mengoles minyak telon di puting payudara saya. Ini saya lakukan sekitar 3-4 kali. Setelah itu, saya kasian. Lalu, gagal sapih lagi.

Kalau lihat mukanya melas gitu saya jadi lembek buat ngasih asi lagi. Tapi yasudah, dua-duanya memang musti punya tekat kuat buat ‘pisah’.

Setelah drama minyak telon, saya tidak mencoba cara lain. Seperti dikasih lipstick atau butrowali yang pahit itu. Saya betul-betul kasihan melihatnya. Dia sampai hafal kalau mau minta nenen. “Pedes buk” sambil menatap saya dengan berkaca-kaca. Kayak kucing Garfield sama tuannya. Ya gak tegalah klo begitu.

Jika buibu ada yang kurang sreg dengan cara ini, silakan. Panduan buku parenting juga tidak mengizinkan langkah ini. Tapi, saya tahu persis bagaimana situasinya. Tenang, masih under control kok bu. J

Baca juga: Kapok Belajar Ilmu Parenting?

Berhasil!

Butuh sekitar 2 bulan untuk benar-benar lepas dari asi. Kalau mau tidur, biasanya saya gendong. Atau dia sudah bisa minta tidur sendiri, sambil elus-elus perut saya. Good girl J

Nah, semenjak berhasil sapih, maem Inara berangsur membaik. Susu formula sebagai pengganti nenen, berhasil masuk dengan sempurna. Kadang mau pakai gelas, sedotan, atau botol susu. Sering minta dibikinin susu juga. Minumnya gak langsung habis sih, tapi bisa disimpen di kulkas. Barangkali dia butuh jeda.

Kalau mau tidur, biasanya minum pakai dot, tapi gak lama. Karena dia minta buka dan minum langsung. Ah baiklah, jadi ibuk gak perlu sapih dot ya nanti hehehe…

Dan buibu tahu berapa berat Inara sekarang? 9 kilo bu hahahaha. Belum masuk garis hijau sih. Tapi bukankah ini pertanda baik? Sangat baik malah. Saya rasanya pengen sesumbar ke seluruh dunia. Sudah berhasil menaikkan BB anak setengah kilogram. Horay!

Naiknya BB inara juga menjadi sinyal baik. Dia memang kurang asupan. Terutama protein, sebagai booster BB. Bukan karena ada infeksi atau TB. Selama ini maemnya memang susah, atau saya yang kurang aware dengan jadwal makan Inara.

Apa saja yang saya lakukan agar BB Inara naik?

Dokter mengatakan, tidak ada vitamin penambah nafsu makan. Saya hanya harus punya jadwal makan tetap inara. Di sela-sela itu, bisa diberi camilan tinggi protein. Seperti keju, pasta, daging, minus telur. Karena doi alergi. Intensitas minum susu juga ditambah. Kurangi asupan serat seperti sayur dan buah. Tawari makanan setiap 2 jam sekali.

Baca juga: Camilan Home Made Untuk Anak Alergi

Jadi, saya bikin jadwal ala-ala sendiri

Pagi setelah bangun, biasanya saya bikin pasta tambah keju. Dia suka banget. Nanti lanjut sarapan. Biasanya bareng masnya. Iya, anak-anak saya itu kalau pagi bangun tidur sudah nyari makanan. Jadi biasanya saya bikin kentang goreng buat masnya dan pasta buat adiknya. Atau kalau lagi males, bikin roti keju dioles margarin.
Pasta keju
Siang makan olahan daging giling. Saya bikin sendiri. Ditambah sayur yang saya buat untuk sekeluarga. Sore, makan berat juga. Banyakin lauknya. Malam hari, dia juga ikut makan kalau masnya maem. Di sela-sela makan berat, selingi minum susu. Lumayan, tiap minum 180 ml. Sehari biasanya habis 3 botol. Malam hari kalau kebangun, dia juga suka minta susu. Ah leganya.

Setelah berjalan sebulan, BB-nya nambah 0,5 kg dong. Jadi pengen bikin medali sendiri terus dikalungin sendiri buat award. Hihihi.

Baca juga: 6 Tips Menghadapi Mom Shaming

Itu tadi pengalaman saya menyapih anak dengan indikasi seperti di atas. Barangkali tidak semua anak punya kondisi yang sama denga Inara. Jadi, jika BB anak stagnan selama 2-3 bulan, lebih baik konsultasikan ke dokter.

Buibu punya pengalaman sapih atau lagi galau dengan BB anak? sharing yuk…