Review Scarlett Whitening Face Care

24 komentar



Review Scarlett Whitening Face Care – Nyoba pakai skincare?! Bisa gak ya. Itu kata pertama yang muncul di pikiran saat kepincut pengen perawatan muka. Soalnya, lihat muka sendiri, kayaknya sudah naudzubillah kusemnya.

Untuk urusan perawatan wajah, saya memang terbilang cuek. Jangankan skincare rutin yang harus melewati beberapa tahap dan urutan, pakai facial wash saja sering lupa.

Kenapa?

Pertama, malas. Ya itu alasan klasik emak-emak seperti saya. Jangankan pakai skincare, sisir rambut aja harus nunggu jadwal beberes selesai. Belum lagi proses pakai skincare yang harus rutin, sungguh membuatku berpikir ulang. Bisa gak ya….


Kedua, saya takut efek samping dari coba-coba skincare. Selama ini memang belum pernah sih ada masalah kulit kalau ganti face wash misalnya. Tapi, untuk face care saya akan lebih hati-hati memilih.

Biasanya, langkah pertama, saya akan lihat beberapa review dari produk skincare. Apakah banyak yang cocok atau gak.

Kalaupun banyak yang cocok, saya akan lihat lagi tipe wajah si pemakai. Apakah sama dengan muka saya yang berminyak, atau beda keluhan.

Ini penting, karena kalau gak cocok biasanya wajah malah jadi kering kerontang. Bisa juga iritasi, kulit mengelupas, merah-merah, atau berjerawat. Duh ya serem. Gak kebayang kalau itu terjadi sama muka saya. Big no!

Tapi, semakin kesini (usia matang) gak bisa kayaknya cuek terus sama muka. Face wash sama BB cream aja gak cukup untuk menjaga kesehatan wajah.

Semakin bertambah usia, wajah justru butuh perawatan khusus. Kalau dibiarkan, masalah jadi banyak bermunculan. Seperti, muka makin kusam, bruntusan, komedo, gak sedap dipandang. Saya aja waktu ngaca kayak ‘duh ya… burem banget muka’, apalagi orang lain.

Ya meskipun, saya memang gak banyak kegiatan di luar rumah. Tapi, kalau muka saya sehat, kinclong, seger, cerah, sedap dipandang, saya juga bakal bahagia. Artinya, seluruh penghuni rumah juga ketularan efek positifnya dong.

Jadi, saya memutuskan untuk memulai perawatan wajah dengan skincare. Semoga saja hasilnya memuaskan ya.

Nah, sebelum memakai rangkaian skincare, saya mesti memastikan apa jenis kulit wajah saya. Biar hasilnya bisa maksimal.

Muka saya ini termasuk jenis berminyak tapi gak jerawatan. Jarang banget jerawatan. Muncul jerawat biasanya pas mau datang bulan. Itupun satu dua. Malah biasanya banyak jerawat di punggung daripada di muka.

Selain wajah yang berminyak, kalau sudah usia 30+, flek hitam sudah mulai ngintip. Komedo yang biasanya remang-remang, jadi makin keliatan. Belum lagi mulai muncul kerutan di sudut-sudut wajah. Ditambah pori-pori besar. Satu lagi, muka kusam, gak ada cerah-cerahnya. Lengkap sudah cobaan hidup ini hahaha.

So, saat tahu ada perawatan wajah dari Scarlett, saya tertarik mencoba. Tahu kan produk Scarlett Whitening yang udah banyak banget review positifnya di media sosial. Produk milik pesinetron Felisya Angelista ini lagi ngeluarin varian baru. Scarlett Whitening Face Care, setelah sukses di produk Scarlett Whitening Body Care.

Scarlett Whitening Face Care punya dua macam varian lagi. Yaitu, Scarlett Acne Series dan Scarlett Brightly Series. Untuk membedakannya, kalian bisa lihat pada label kemasan. Warna ungu untuk acne series, sedangkan pink untuk brightly series.

Yuk kenalan lebih dekat dulu.

ACNE SERIES (Acne Serum dengan Acne Day & Night Cream)

Scarlett Acne Series ini punya manfaat melembabkan dan menghidrasi kulit, menyamarkan pori-pori dan garis halus pada wajah, juga membantu meredakan peradangan jerawat dan menyembuhkan jerawat.

Scarlett Whitening Acne Series | Instagram @scarlett_whitening

Kandungan antara lain, CM Acnatu, Poreaway, Double Action Salicylic Acid, Natural Vit C, Natural Squalane, Hexapeptide-8, Aqua Peptide Glow, dan Triceramide.

BRIGHTLY SERIES (Brightly Ever After Serum dengan Brightly Ever After Day & Night Cream)

Scarlett Brightly Series ini bisa meningkatkan kelembaban dan elastisitas kulit, membantu mencerahkan kulit dan memudarkan bekas bekas jerawat, menyamarkan pori-pori, garis halus, serta mengencangkan kulit wajah.


Kandungannya antara lain Niacinamide, Hexapeptide-8, Glutathione, Rainbow Algae, Aqua Peptide Glow, Rosehip Oil, Poreaway, Triceramide, Natural vit C, dan Green Caviar.

Produk ini sudah mengantongi ijin dari BPOM lo. Jadi gak perlu khawatir tentang keamanan kandungan produk. Produk Scarlett juga sudah teruji bebas Merkuri & Hydroquinon.

Nah, dari beberapa review yang saya baca, skincare dari Scarlett ini banyak yang cocok. Hasilnya pun gak mengecewakan. Tapi bukan berarti cocok di muka saya dong.

So, yuk sini kita lihat kandungan face care Scarlett yang membuat saya berani mencoba.

Kali ini, saya pilih Scarlett Brightly Series karena tipe muka saya yang berminyak. Ditambah lagi beberapa keluhan seperti kusam, flek hitam dan pori-pori besar.

Mari kita buktikan apakah sesuai dengan klaim di atas.

Skincare untuk jenis brightening ini punya 4 rangkaian produk yaitu, Brightening Facial Wash, Brightly Ever After Cream Day, Brightly Ever After Cream Night dan Brightly Ever After Serum.

Kita kulik satu persatu yuk kandungan di dalamnya

1. Scarlett Brightening Facial wash (100ml)

Saya sempat kesengsem saat melihat kemasan face wash ini. Terbuat dari plastik bening. Jadi kelihatan dari luar gitu isinya. Ada bulir-bulir warna pink dan rose petals (kelopak bunga mawar) yang kalau diaplikasikan akan luruh bersama beads-nya.


Gemes banget. Kadang kalau lagi gabut, saya ngepasin rose petal biar bisa keluar buat mainan gitu. Gemoy. Hahaha.

Wanginya juga pas. Gak menyengat. Kayak harum permen karet. Manis gitu. Tapi pas dipakai udah gak berbau lagi kok. Saya suka.

Yuk dipakai…

Untuk face wash, sebenarnya saya sudah gak asing lagi. Karena memang tiap hari menggunakan ini sebagai pembersih wajah. Sehabis keluar rumah atau sebelum dan setelah bangun tidur. Tapi, biasanya, pembersih muka yang saya gunakan kebanyakan punya efek ketarik di wajah. Jadi keset banget sampai kayak saya harus monyong monyongin muka biar kembali seperti semula.

Tapi, Scarlett Brightening Face Wash ini gak gitu. Kandungan Glutathione, Vitamin E, Rose Petals dan Aloe Veranya, lembut di kulit. Jadi waktu diaplikasikan ke wajah, gak yang keset banget.

Muka saya justru berasa lembut, moist gitu. Ya meskipun, belum terbiasa, agak berasa kurang keset. Karena memang terbiasa pakai face wash dengan efek seperti itu.

Satu lagi, face wash Scarlett ini busanya dikit banget. Awalnya saya agak sangsi, facial wash yang busanya gak banyak tu pasti gak bersih di muka.

Eh ternyata saya salah. Scarlett Brightening Face Wash ini tidak mengandung Sodium Lauryl Sulfate atau SLS. Kandungan ini biasanya yang membuat produk facial wash berbusa. SLS ini yang membuat kesat di muka. Tapi, bisa juga membuat kulit menjadi kering.

So, face wash dari Scarlett ini cocok untuk kulit saya yang berminyak. Karena pas dipake minyaknya bersih dong tapi muka tetep berasa lembap. Gak malah jadi kering.

2. Scarlett Brightly Ever After Cream Day (20gr)

Kemasannya terbuat dari kaca pink bening dengan tutup putih. Ada 2 lapisan tutup untuk melindungi isi cream agar tetap terjaga higienisitasnya. Nyimpennya musti hati-hati nih. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Takutnya jatuh pecah.


Mari dicoba…

Scarlett Brightening Day Cream ini dipakai di pagi hari setelah wajah dipastikan bersih dan kering. Atau setelah pemakaian serum. Tekstur creamnya ringan, gak yang creamy banget. Jadinya mudah menyerap di kulit. Bikin kulit lembap sepanjang hari.

Usapkan halus dan merata pada seluruh muka. Eh, gak lengket dong. Ringan banget. Muka gak berasa tebel tapi tetap lembap.

Tapi, saya gak begitu suka dengan wanginya. Seperti bau fermentasi. Memang day cream ini gak pakai fragrance sih di bahan bakunya. Jadi sepertinya ini wangi alami dari perpaduan bahan baku di dalamnya.

Kandungannya antara lain Glutathione, Rainbow Algae, Hexapeptide-8, Rosehip Oil, Poreaway, Triceramide dan Aqua Peptide Glow.

Ajaibnya, pas diaplikasikan di muka, wanginya ilang dong. Jadi gak berbau sama sekali. Ah makin suka.

3. Scarlett Brightly Ever After Cream Night (20gr)

Sama dengan day cream, kemasan scarlett cream night ini juga dari kaca pink bening dengan tutup putih. Bedanya, warna label kemasan lebih gelap, untuk membedakan dengan day cream.

Teksturnya lebih kental dari scarlett cream day.


Saat dicoba…

Scarlett Brightly Ever After Cream Night ini dipakai sesaat sebelum tidur. Pastikan wajah dalam keadaan bersih dan kering. Pemakaian juga bisa dilakukan setelah menggunakan serum.

Berbeda dengan Cream Day, saat diaplikasikan di wajah saya, cream night ini punya sensasi hangat. Seperti aroma jahe. Tapi setelah meresap, aroma dan rasa hangat hilang. Creamnya juga gak lengket.

Krim malam ini mengandung Glutathione, Niacinamide, Natural Vit-C, Hexapeptide-8, Poreaway, Green Caviar, dan Aqua Peptide Glow.

Hasilnya, nanti saya rangkum di belakang. Lanjut yuk…

4. Scarlett Brightly Ever After Serum (15ml)

Skincare selanjutnya adalah serum. Serum Scarlett ini isinya 15 ml. Bisa dibilang mini sih dibanding serum lain yang biasanya dikemas per 30-60 ml. Tapi ternyata, serum scarlett brightening ini memang sengaja dibuat dalam jumlah kecil karena ketahanan serumnya hanya 60 hari sejak dibuka. Jadi, harus segera dihabiskan untuk mendapat manfaat yang maksimal.


Kemasannya sama dengan duo cream di atas. terbuat dari kaca pink bening dengan tutup drops putih untuk mempermudah penggunaan.

Mari kita coba…

Tekstur Scarlett Brightly Ever After Serum ini encer. Saat diaplikasikan, musti segera diratakan di seluruh wajah. Mudah banget nyerap di kulit. Warnanya putih keruh.


Aromanya hampir mirip dengan cream day tadi. Aroma fermentasi. Tapi, saat diaplikasikan di wajah, baunya hilang.

Kandungannya antara lain Glutathione, Niacinamide, Vitamin C, Pyto Whitening, dan Lavender Water.

Serum ini digunakan sebelum memakai cream night dan cream day. Pastikan serum meresap sempurna terlebih dahulu sebelum megaplikasikan duo cream di atas.

Saya memakainya 2 hari sekali sebanyak 2-3 tetes di wajah. Ratakan dengan sempurna diseluruh wajah. Biarkan hingga meresap sempurna. Gak perlu waktu lama sih. Cepet banget meresapnya.

Overall Review

Setelah sekitar 2 minggu menggunakan 4 rangkaian produk Scarlett Whitening Brightly Series Face Care ini, wajah saya mulai ada perubahan. Memang jadinya gak yang wow banget gitu. Tapi puas untuk misi pakai skincare kali ini.


Wajah saya berangsur cerah. Pori-pori wajah mulai mengecil. Dan tentunya, minyak di muka saya mulai terkontrol tapi gak bikin kering kerontang.

Saya suka banget pas bangun pagi, setelah sebelumnya pakai serum dan night cream, lalu cuci muka pakai face wash, wajah jadi bersih dan cerah. Jadi pengen cekrak cekrek posting pakai caption “I woke up like this” hahaha.


Kedepannya, saya bakalan lanjut deh buat pemakaian rutin. Soalnya gak ada efek samping setelah pemakaian. Saat dipakai di wajah saya pun terasa ringan. jadi gak berasa kayak pakai topeng tiap hari.

Tapi, saat keluar rumah, saya menambahkan tabir surya setelah pemakaian day cream. Hasilnya tetap oke kok. Karena memang panas matahari bahaya banget di muka.

Memang ya, pakai skincare itu butuh sabar dan tlaten. Tapi, kalau lihat hasilnya, worthed kok. Sesuai dengan usaha yang dikeluarkan.

Serius deh, menjaga kesehatan muka di usia matang begini hukumnya wajib. Karena makin kesini, masalah wajah semakin bermunculan. Kalau terlambat, bakal susah buat benerinnya.

So, buat kamu yang mau memulai mencoba menggunakan skincare, saya rekomendasikan produk Scarlett Whitening Face Care ini. Kamu bisa pilih varian sesuai tipe kulit dan keluhan yang dialami.

Oh iya, semua produk Facecare Scarlett ini per produk harganya cuma Rp 75.000. Kamu bisa order melalui whatsapp 0877-0035-3000, line @scarlett_whitening, atau Shopee Mall di Scarlett Whitening Official Shop. (tinggal klik)

Menjaga kesehatan wajah tu investasi juga lo dan gak ada ruginya. Wajah cerah, bakal membuat moodmu lebih bercahaya setiap hari. Sudah coba? Sharing yuk di kolom komentar.




























Pengalaman Vaksin Lengkap Sinovac

25 komentar


“Mbak, sesuk neng puskesmas vaksino, lek ditanya pekerjaannya opo jawab ae pedagang”, kata bu Agung, tetangga rumah yang sudah vaksin di Puskesmas. (mbak, besok ke puskesmas vaksin, kalau ditanya pekerjaannya apa jawab aja pedagang).

Saya putuskan untuk mengambil vaksin dari desa. Karena jatah vaksin dari kantor suami belum ada kejelasan. Sementara, paksu sering keluar kota untuk urusan kantor. Jadi, biar saya tenang, datanglah saya ke Puskesmas desa Pepe untuk vaksin.

Sesampainya di puskesmas, saya bertanya ke pak satpam.

“Pak, kalau mau vaksin parkir dimana?”

“Vaksinnya habis bu”

“Loh ya, baru kemarin dikasih tahu ada pak”

“Iya habis bu, belum tahu ada lagi kapan. Nanti tak kasih tahulah bu kalau sudah ada”, jawab pak satpam sambil senyum cengengesan.

Pulanglah saya dengan senyum kecut.

Saya sebenarnya bukan termasuk golongan rentan yang mendapat jatah vaksin. Informasi dari desa setempat, banyak lansia, atau orang yang diprioritaskan untuk divaksin, tapi tidak diambil. Lebih tepatnya, takut efek samping setelah divaksin.


Kabar hoax yang banyak beredar di masyarakat, membuat banyak orang enggan untuk melakukan vaksinasi.

“La lek aku vaksin mbak, mengko mumet, panas malah gak iso nyambut gawe, terus aku mangan opo?!”, (kalau saya vaksin mbak, nanti pusing terus malah gak bisa kerja, nanti makan apa) kata bu Farida pekerja yang membantu saya di rumah.

Barangkali, orang-orang yang tidak mau divaksin punya pemikiran sama dengan bu Farida. Alhasil, vaksin yang tersedia, diberikan kepada orang yang mau saja. Meskipun tidak masuk prioritas untuk mendapat vaksin. Contohnya, tenaga medis, guru, lansia, pelaku ekonomi seperti pedagang, atau pekerja yang banyak bersentuhan di ruang publik.

Vaksin Pertama

Kira-kira sebulan kemudian, tepatnya sebelum hari raya Idul Fitri tahun ini, suami sudah mengantongi jadwal vaksin pertama dari kantor. Paksu bekerja di sebuah perusahaan Event Organizer di Surabaya. Mobilitasnya tinggi. Sering keluar kota.


Jadi, suami termasuk orang yang mendapat prioritas untuk vaksin. Sedangkan saya, juga mendapatkan jatah karena tinggal serumah, karena resiko penularan tinggi.

Lokasi suntik vaksin pertama berada di kantor Gubernur Jawa Timur, jalan Pahlawan 110 Surabaya. Kira-kira 200an orang mendapat jatah vaksin hari itu.

Saya sempat deg-degan saat memasuki ruangan. Maklum, sudah lama tidak bersentuhan dengan jarum suntik. Terakhir, waktu Caesar anak kedua 3 tahun lalu.

Sebelum disuntik, penerima vaksin harus melewati serangkaian proses. Ada 5 tahapan yang harus dilewati.

1. Verifikasi Data

Setelah memasuki ruangan, data akan diperiksa. Data yang dibutuhkan antara lain, KTP, Kartu BPJS, dan Kartu Keluarga. semua data tersebut dikoordinir oleh kantor suami. pengecekan dilakukan apakah data yang diterima sesuai dengan orang yang akan menerima vaksin.

2. Cek Kesehatan

Untuk memastikan kondisi badan fit saat menerima vaksin, petugas melakukan pengecekan suhu tubuh dan tekanan darah. Suhu tubuh tidak boleh lebih dari 37°C. tekanan darah dibawah 180/110MmHg.

Nah, karena deg-degan, tekanan darah saya tinggi, 190/110MmHg.

“Punya riwayat darah tinggi bu?”, tanya petugas vaksin

“Gak dok, saya malah darah rendah”

“Kok ini tensinya tinggi ya sampai 190, istirahat dulu sebentar ya, nanti tensi lagi”, kata petugas

Setelah kira- kira 10 menitan, saya dipanggil kembali untuk cek tekanan darah. Sayapun sudah merasa siap untuk divaksin. Hasilnya, tensi saya 120/110MmHg. Artinya, aman buat divaksin.

3. Tanda Tangan

Tahap selanjutnya adalah tanda tangan nokta persetujuan. Di tahapan ini petugas memberikan beberapa pertanyaan. Antara lain, kondisi fisik saat itu, apakah punya penyakit bawaan atau komorbid, tidak sedang batuk atau flu.

Kemudian petugas menyodorkan form digital untuk ditandatangani sebanyak 2 kali, setelah sebelumnya centang sana sini.

4. Vaksin

Proses selanjutnya, suntik vaksin. Sebelumnya, saya bertanya apa jenis vaksin yang dipakai.

“Sinovac bu, dari Biofarma”, kata petugas ramah.

Oh, aman pikirku.

“Tahan sedikit ya, tarik nafas panjang” kata petugas menenangkan

Sepertinya petugas melihat gelagat saya agak kaku saat mau disuntik. Ya maaf bu, grogi.

Sebelumnya, saya sempat melakukan survei kecil-kecilan tentang beberapa jenis vaksin. Bu Agung, tetangga saya di cerita awal, mendapat vaksin Astra Zeneca di Puskesmas. Sehabis vaksin, ia harus menenggak parasetamol agar tidak berlanjut demam seperti suaminya. Maklum, ibu-ibu haram hukumnya sakit.

Sedangan vaksin jenis Sinovac, dari beberapa sumber yang saya baca relatif tidak memiliki efek samping. Kalaupun ada, levelnya di bawah Astra Zeneca. Seperti lapar, tangan pegal, ngantuk atau pusing.

Tentu ini tergantung kekuatan fisik masing-masing ya. Masih perlu penelitian lebih lanjut lagi.

5. Sertifikat Vaksin

Setelah selesai, saya disuruh menunggu untuk mendapat sertifikat vaksin. Sertifikat ini yang nanti akan digunakan untuk mendapat vaksin tahap dua. Jadwalnya, satu bulan setelah vaksin pertama.

Sertifikat juga bisa didownload. Para penerima vaksin akan mendapat sms yang berisi pemberitahuan tentang sertifikat vaksin dari pedulilindung.id. Tinggal klik, langsung bisa ditampilkan sertifikat vaksin, lengkap dengan akses data berupa barcode.


Sebaiknya, tidak usah mengunggah sertifikat vaksin di sosial media. Kalaupun perlu, tutupi data pribadi seperti nomor KTP dan barcode yang tertera. Biar data kita gak dipakai orang yang tidak bertanggungjawab. Kan gak asik habis vaksin, terus unggah sertifikat, besoknya tiba-tiba dapat telpon tagihan dari pinjol. Sungguh ending yang ‘mengharukan’.

Efek Samping Vaksin Pertama

Beberapa saat setelah menerima suntikan, saya tidak merasakan efek berarti. Tangan agak kemeng saja karena disuntik. Oh iya, lapar. Tapi masih dalam tahap wajar. Mungkin karena lama menunggu antrian tanpa konsumsi (rolling eyes).

Sedangkan suami juga merasakan hal yang sama, ditambah ngantuk berat.

Vaksin Kedua

Tepat satu bulan setelah vaksin pertama, saya dan suami mendapat jadwal vaksin kedua. Lokasinya sama di kantor Gubernur Jatim.


Kali ini, saya sudah lebih siap dibanding vaksin pertama. Gak pakai drama deg-degan dan harus menunggu tekanan darah turun karena ketakutan. Duh memalukan. 

Tahapan vaksin kedua ini sama persis dengan vaksin pertama, 4 tahap. Bedanya, ada pertanyaan tambahan apakah ada efek samping saat mendapat vaksin pertama. Sayapun menjawab tidak.

Efek Samping Vaksin Kedua

Nah, untuk vaksin kedua ini saya merasakan efek samping yang cukup mengganggu. Tangan kiri bekas suntikan rasanya pegel, kemeng luar biasa. Sampai meringis saat digerakkan. Tapi itu tidak berlangsung lama. Sehari setelah vaksin, tangan sudah normal kembali.

Selain itu, kepala pusing. Kalau jalan, bumi seperti bergoyang. Meskipun gak sampai jatuh. Perut juga berasa mual. Padahal lapar. Jadi saya siasati dengan makan sedikit tapi sering, biar gak muntah.

Efek lain yang susah ditahan, ngantukkkkkkk.

Eh tapi, saat sampai dirumah, saya masih sempet masak nasi goreng sesuai request anak mbarep. Rasa pusing dan kantuk ternyata masih bisa dikontrol kok. Dengan kata lain, emak-emak dilarang mbliyut mbliyut. Baiq….

Suami juga merasakan efek yang sama. Bedanya, doi gak masak nasi goreng sambil merasakan bumi bergoyang. Tapi, langsung cap cus ngantor sampai malam. Beda sensasi aja sih.


Efek ini saya dan suami rasakan sesaat setelah vaksin. Besok harinya, kondisi sudah normal kembali. Pekerjaan rumah siap menanti.

Itu tadi pengalaman vaksin lengkap saya dan suami. Semoga, ikhtiar ini bisa mengurangi resiko penularan sekaligus menjaga kesehatan. Biar gak gampang ambruk. Kalaupun boleh berharap lebih, pandemi covid-19 segera berakhir. Kita bisa beraktifitas tanpa was was. Seger waras.

Ada yang sudah vaksin lengkap?! sharing yuk..

Salam sehat.






























Gemar Membaca Bersama Let’s Read Indonesia

23 komentar


“Buk apa ini?”

“Burung hantu”

“Kalau ini?”

“Burung kakaktua”

“Hinggap di jendela?”

“Hehehe.. iya”

Begitulah penggalan dialog saat si anak lagi dibacakan buku. Anak kedua saya, Inara (3) sudah mulai bertanya ini dan itu. Apalagi saat dibacakan buku. Buku-buku bergambar milik kakaknya, sudah berhasil ia konsumsi.

Berbeda dengan Inara, anak pertama saya, Zafran (7) sudah bias membaca sendiri. Ia tidak lagi tertarik dengan buku cerita bergambar, karena sudah bisa membaca sendiri.

Saya memang sudah membiasakan kedua anak ini untuk mencintai buku. Buku-buku bergambar saya siapkan di rak yang bisa dijangkau mereka. Awalnya, buku-buku itu hanya dipindah lalu ditumpuk dan dibuat berbagai macam mainan. Lambat laun, mereka mengambilnya untuk dibaca.

Ya tentu prosesnya tidak sederhana. Tapi saya yakin mereka berdua akan selalu belajar dengan cara mereka sendiri.


Membacakan buku sejak dini menurut saya sangat penting. Saya sendiri merasakan gak enaknya suka baca pas usia sekolah. Saat masuk usia sekolah saya sudah disodori buku pelajaran yang isinya. Pancasila adalah bla bla bla atau arti metamorphosis. Sungguh mumet.

Membaca buku pelajaran itu sangat tidak menarik. Berbeda saat saya membaca komik, cerpen atau cergam.

Ya karena dari kecil memang tidak dibiasakan membaca. Saya baru suka membaca waktu SMP. Buku pertama yang saya baca adalah serial lupus punyanya Hilman. Ceritanya lucu. Sesuai dengan konflik keseharian. Dari Lupus juga saya jadi pengen punya kakak cowok. Padahal saya anak pertama. Hahaha.

Serial Lupus mulai anak-anak sampai dewasa, saya sudah khatam. Bahkan tebak-tebakkannya masih inget sampai sekarang. meskipun udah gak lucu lagi sih kalau dibuat joke.

Dari dua pengalaman inilah saya berfikir bahwa membaca seharusnya menyenangkan dan bisa dilatih sejak kecil. Buku adalah jendela dunia bukan istilah isapan jempol semata. Dari buku kita banyak tahu tentang dunia.

Dari buku juga kita bisa pergi ke belahan dunia manapun dengan pengalaman imajiner yang luar biasa.


Nah, kebetulan, kemarin ada acara seru yang saya ikuti. “Let’s Read Online Blogger Gathering” bersama Let’s Read Indonesia dan Blogger Perempuan Network (BPN). Temanya tentang buku: bekal anak bertumbuh.

Dalam online gathering tersebut, saya bersama puluhan blogger perempuan lainnya mendapat banyak ilmu menarik tentang tips mengajak anak gemar membaca dari Ibu Roosie Setiawan, Founder Reading Bugs dan pegiat Read Aloud Indonesia dan juga Elsa Agustin dari Tim The Asia Foundation Indonesia.

Let’s Read Online Blogger Gathering


Ada fakta menarik yang disampaikan Ibu Roosie. Bahwa kita hanya membutuhkan waktu 5 sampai 15 menit untuk membacakan cerita pada anak setiap hari. bukan berjam jam lo. Tapi cuma beberapa menit saja. secara konsisten setiap hari.

Dengan membiasakan membaca dan bercerita, akan meningkatkan kemampuan berbicara anak. Yang lebih penting, anak akan belajar kosakata baru. Ini sangat penting untuk melatih kemampuan berbicara anak.

“Pengalaman menyenangkan saat membacakan cerita pada anak lambat laun akan membuat anak gemar membaca”, Kata Ibu Rossie.

Serunya, di era digital seperti saat ini, membaca buku bukan lagi jadi hal yang merepotkan. bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Bahkan bisa memilih beragam cerita hanya dengan satu jari. Ribuan buku, ada dalam genggaman.

Pakai ini nih…

Aplikasi Let’s Read Indonesia

Let’s Read Indonesia adalah perpustakaan digital kumpulan buku cerita bergambar anak persembahan komunitas literasi dan The Asia Foundation.



Aplikasi ini diprakarsai oleh Book for Asia yakni program literasi yang telah berlangsung sejak 1954. Program tersebut menerima U.S. Library of Congress Literacy Awards atas inovasi dalam promosi literasi pada Desember 1997.

Buku-buku di aplikasi Let’s Read Indonesia bisa diunduh, dicetak dan disebarluaskan secara gratis. Bisa diakses melalui Android dan website. Buku-buku ini dapat digunakan sebagai bahan ajar di sekolah, seperti taman kanak-kanak atau PAUD, atau sebagai kegiatan seru di Posyandu.

“Tapi, buku-buku di Let’s Read Indonesia dilarang keras untuk diperjualbelikan,” kata Elsa Agustin, Tim dari The Asia Foundation Indonesia.

Buku-buku cerita bergambar di Let’s read Indonesia ini sangat cocok untuk usia PAUD dan sekolah kelas rendah atau SD kelas 2 atau 3. Karena kebanyakan bukunya berisi ilustrasi daripada tulisan. Hal ini membuat anak usia dini semakin tertarik untuk membaca buku.

Tema Buku Cerita di Let’s Read Indonesia

Let’s Read Indonesia memberikan beragam pilihan buku cerita anak dengan tema yang lengkap. Berikut pilihan tema yang bisa disesuaikan dengan minat atau keinginan anak. Saya biasanya membiarkan anak memilih. Mereka akan memilih gambar yang menurutnya menarik.

1. Melangkah Bersama

Cerita bergambar ini berkisah tentang kesehatan, keluarga, persahabatan, dan komunitas yang mengingatkan kita pentingnya saling membantu untuk bisa melangkah bersama. Misalnya, Our Family, How Do You Feel?, A Good Friends, dll.


2. Kesehatan

Cerita bergambar dan kegiatan membaca pilihan mengenai pentingnya menjaga kesehatan. Seperti cerita tentang mendengkur, gosok gigi, bahkan virus covid yang dilengkapi dengan gambar yang menarik.


3. Berpikir Kritis

Cerita bergambar dan kegiatan membaca pilihan untuk membantu anak mengembangkan keterampilan berkreasi, berimajinasi, dan memecahkan masalah yang krusial di abad 21. Contohnya, The Greedy Little Octopus, Quest to Find the Sun, Bora and the Dolpin Friends, dll.

4. IPTEK

Koleksi cerita bergambar dengan karakter beragam mengenai sains, teknologi, teknik, dan matematika. Seperti, Ammachis’s Amazig Machine, The Magic Block, Finding Pluto dll.

5. Ketangguhan

Cerita bergambar dan kegiatan membaca pilihan kami untuk membantu anak membangun sifat tangguh ketika berada dalam situasi sulit. Contohnya, Brave Bird, Phoe Tar Lay is Smiling Now.

6. Pilihan Kami

Cerita bergambar pilihan untuk menghidupkan imajinasi dan mimpi besar buah hati. Seperti, Tory the Brave, Expedition of Tiwi and Boni dan masih banyak lainnya.


Seru sekali bukan, anak-anak bisa memilih beragam cerita dari aplikasi Let’s Read Indonesia. Dengan membaca beragam cerita bisa menjadi bekal anak bertumbuh nantinya.

Tapi, untuk membacakan buku kepada anak sekaligus merangsang anak untuk gemar membaca gak bisa sembarangan lo. Ada caranya. agar anak tertarik dan selanjutnya senang membaca.

Apa itu?

Metode Read Aloud

Read aloud adalah metode membaca nyaring. Membacakan buku dengan nyaring dan intonasi sesuai dengan buku yang dibaca. Membaca dengan metode ini membuat anak lebih mudah memahami alur cerita dan tentunya lebih menarik anak untuk membaca dengan cara yang menyenangkan.

Dalam hal ini, Ibu Roosie Setiawan, Founder Reading Bugs dan pegiat Read Aloud Indonesia menjelaskan pentingnya read aloud untuk metode membacakan cerita kepada anak.

“Read aloud merupakan proses menuangkan kemampuan literasi sejak dini. Tahapnya mulai dari listening (mendengar atau menyimak) melalui kosakata, speaking (berbicara), reading (membaca), dan writing (menulis),” kata ibu Roosie.


Untuk mempraktekkan metode ini, bu Rosie membacakan cerita bergambar dari aplikasi Let’s Read Indonesia berjudul Daisy yang hebat. buku sepanjang 19 halaman ini habis dibaca sekitar 10 menit.

Dengan intonasi yang seru dan menyenangkan, bu Rososie mampu menghipnotis peserta online gathering untuk ikut menyelami karakter dan alur cerita dalam buku cerita bergamar tersebut. Saya yang mendengarkan merasa senang, kesal campur aduk sesuai dengan cerita yang disajikan.

Inilah yang menjadi tujuan metode memabacakan nyaring atua read aloud. Anak-anak seperti dibawa berpetualang sesuai dengan cerita di buku yang dibacakan. Yang tak kalah penting, ada interaksi antara orang tua dengan anak.

Tahapan Read Aloud

Untuk membacakan nyaring, kita tidak bisa serta merta memaksa anak untuk langsung mendengarkan dan paham apa yang ada dalam buku. Tahapan membaca read aloud perlu diperhatian agar anak senang mendengar sekaligus berinteraksi saat membaca cerita.


Oleh karena itu, sebelum membacakan cerita, sebaiknya ibu memilih buku cerita sesuai dengan usia anak. jika perlu, ajak anak untuk memilih cerita yang diinginkan. Biasanya mereka akan memilih buku dengan sampul menarik dengan ilustrasi dan gambar yang lucu.

Kenalkan anak dengan isi cerita sesuai dengan bacaan yang mereka pilih. Atau ibu juga bisa memilihkan buku cerita yang menarik. Kalau saya biasanya akan memilih tema dengan ‘pesan sponsor’.

Misalnya, saat ini, Inara, usianya 3 tahun. akhir akhir ini dia selalu minta gendong sebelum tidur malam. nah, acara gendong menggendong tadi saya ganti dengan membacakan buku bertema Aku Berani Tidur Sendiri. tujuannya agar dia mulai membiasakan diri untuk tidur di Kasur tanpa perlu drama gendong.


Selain itu, saat membacakan buku, lakukan dengan dua arah. Pancing dengan pertanyaan atau diskusikan hal-hal yang sekiranya membuat dia tertarik untuk tahu lebuh jauh.

“Yang terpenting, jangan memaksa anak untuk membaca. Jika anak sangat aktif, tidak mau duduk mendengarkan, biarkan saja, teruskan membaca, nanti si anak akan tertarik dengan sendirinya. Yang penting konsisten ya bu”, kata bu Roosie.

Wah lengkap banget nih online gathering kali ini. Let’s Read Indonesia menyediakan beragam buku bergambar dengan cerita menarik, plus metode membaca read aloud. Anak-anak pasti suka.

Ada yang sudah download apliaksi Let’s Read Indonesia? Sharing yuk di kolom komentar…
































Manfaat Vitamin D3 untuk Kesehatan Prove D3 Solusi Praktis Jaga Daya Tahan Tubuh

3 komentar

Menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga menjadi agenda penting saat ini. Apalagi sudah 2 tahun kita bergelut dengan pandemi covid-19. Daya tahan tubuh, harus terus dijaga selain tetap disiplin menjalanakan protokol kesehatan.


Banyak cara dilakukan untuk menjaga kesehatan. Seperti makan makanan yang bergizi, berolahraga, atau mengkonsumsi vitamin untuk mencukupi kebutuhan asupan tubuh harian.

Salah satu vitamin yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh adalah vitmin D. secara kimiawi, vitamin D punya dua varian yaitu vitamin D2 (ergokalsiferol) dan vitamin D3 (cholecalciferol).

Nah, di masa pandemi seperti sekarang ini, vitamin D sangat diperlukan untuk menjaga kondisi tubuh dari gangguan penyakit.

Menurut laman Verywell health, vitamin D3 memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Vitamin ini mampu bersirkulasi melalui aliran darah, dan membantu penyerapan kalsium dan fosfor, sehingga dapat menjaga tulang tetap kuat.

Berikut 5 manfaat lain dari vitamin D3 yang perlu diketahui.

1. Baik untuk Tulang

Vitamin D dikenal baik untuk otot dan tulang. Vitamin ini meningkatkan penyerapan kalsium di usus kecil. Jika tubuh tidak memiliki cukup vitamin D untuk menyerap kalsium, kalsium akan keluar dari tulang. Hal ini akan membuat tulang menjadi lemah dan bisa menyebabkan patah tulang dan osteoporosis.

2. Kekebalan Tubuh

Penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu melindungi diri dari infeksi saluran pernapasan akut dan pneumonia. Nah, apalagi saat pandemi COVID-19 seperti saat ini, beberapa bukti awal menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko infeksi dan penyakit parah.

3. Menjaga Suasana Hati

Vitamin D mungkin memiliki peran untuk menjaga suasana hati dan mencegah depresi. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dengan depresi klinis yang diberi vitamin D, mengalami penurunan gejala yang lebih baik.

4. Menjaga Kesehatan Jantung

Sejumlah penelitian menunjukkan, orang obesitas dan penderita darah tinggi cenderung kekurangan vitamin D. Penelitian lain menyebut, vitamin ini dapat menurunkan tekanan darah, resiko stroke, dan serangan jantung.

5. Penurunan Berat Badan

Manurut penelitian, wanita pasca menopause yang diberi suplemen vitamin D3, lebih mudah kehilangan berat badan. Mereka mengalami penurunan jumlah lemak dalam tubuh hingga berkurangnya ukuran lingkar pinggang.

Lalu, darimana kita bisa mendapatkan vitamin D3? Nah, ada tiga sumber vitamin D3 yaitu, sinar matahari, makanan dan vitamin.

Pertama, vitamin D3 juga dikenal sebagai ‘vitamin sinar matahari’. Untuk mendapatkan vitamin D3 dari sinar matahari caranya dengan berjemur di bawah sinar matahari. Sinar matahari yang bagus untuk menghasilkan vitamin D3 pada tubuh yaitu antara pukul 09.00 hingga pukul 10.00.

Kedua, sumber vitamin D3 bisa didapat dari makanan. Makanan yang banyak mengandung vitamin D antara lain ikan salmon, ikan tuna, susu sapi, susu kedelai, dan kuning telur.

Ketiga, vitamin D3 bisa didapatkan dari Prove D3

Apa itu Prove D3?

Prove D3 adalah suplemen yang mengandung vitamin D3 (cholecalciferol) 1000 IU (25 mcg). Fungsinya, sebagai suplementasi vitamin D pada tubuh.

Vitamin keluaran Kalbe Farma ini sangat bagus untuk menjaga kesehatan tubuh harian keluarga.

Terdatap dua varian Prove D3 yang bisa digunakan. Yaitu Prove D3 drops dan Prove D3 tablet. Varian ini berfungsi untuk mempermudah konsumsi.

Prove D3 drops bisa dikonsumsi oleh anak-anak atau lansia. Untuk anak-anak anak dibawah usia 1 tahun disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Dokter Spesialis Aaak (DSA). Kemasanya yang praktis mempermudah anak dan lansia untuk mengkonsumsi Prove D3.

Sedangkan Prove D3 tablet, bisa dikonsumsi oleh orang dewasa. Satu box Prove D3 berisi 3 strip, dengan 10 tablet tiap lembarnya. Jadi, lengkap banget nih, bisa untuk menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga.

Pengalaman Mengkonsumsi Prove D3

Prove D3 ini sangat baik untuk kesehatan. Saya sekeluarga sudah mencobanya. Kebetulan dua anak saya sempat sakit minggu lalu. Zafran (7) dan Inara (3) demam berjamaah. Setelah ke dokter, ternyata, radang tenggorokannya kumat lagi. Alhasil, anak-anak mesti pilih-pilih makanan untuk mengurangi radang pada tenggorokannya.

Lain hari, si ayah juga mengeluh kurang enak badan. Seringnya begadang karena urusan kantor, menyebabkan pola tidur dan makan bermasalah. Tumbang juga akhirnya.


Sebagai ibu dengan hastag tak boleh sakit. Saya mesti pintar-pintar cari solusi. Mulai memilih asupan makan, mengatur pola tidur, hingga memilih vitamin yang praktis untuk menjaga kesehatan.

Nah, kebetulan dapat rekomendasi dari teman untuk mengkonsumsi Prove D3. Vitamin D3 produk dari Kalbe Farma. Langsunglah beli.

Kandungan dan dosis Prove D3

Prove D3 tablet 1000 IU

Prove D3 Tablet

Varian ini mengandung Vitamin D3 (cholecalciferol) 1000 IU (25 mcg). Selain itu, Prove D3 juga bebas Gluten. Jadi aman dikonsumsi untuk orang dengan alergi gluten.

Saya dan suami mengkonsumsi ini saat sahur untuk menjaga daya tahan tubuh saat puasa. Dosisnya diminum 1 kali sehari 1 tablet atau sesuai petunjuk dokter. Diminum setelah makan.

Prove D3 drops

Prove D3 Drops

Prove D3 Drops merupakan Vitamin D3 Drops Pertama di Indonesia dengan dosis 400 IU/tetes. Vitamin ini sudah teregistrasi di BPOM, Bebas gluten, bebas perasa, pewarna, pengawet dan bebas alkohol.

Dua anak saya mengkonsumsi Prove D3 varian ini. Dosis dan cara pemberiannya yaitu diminum 1 kali sehari sekali tetes. Atau sesuai anjuran Dokter.

Caranya, bisa diteteskan Prove D3 ke dalam mulut secara langsung atau diteteskan di sendok terlebih dahulu. Botol dipegang agar tetap tegak lurus dan ketuk alas botol sampai tetesan keluar.

Cara Beli Prove D3

Untuk mendapatkan vitamin Prove D3 dengan dua varian ini, bisa dibeli di official shop Kalbe Farma di shopee. Berikut link tokonya. 

Manfaat yang Dirasakan Setelah Mengkonsumsi Prove D3

Prove D3 Drops

Setelah mengkonsumsi Prove D3 selama satu minggu, banyak manfaat yang didapat. Anak pertama saya, Zafran, punya masalah dengan gigi karies dan berlubang. Sering mengeluh sakit gigi pada bagian gigi yang bermasalah.


Nah, setelah mengkonsumsi prove D3 drops, sakit giginya jadi jarang kambuh. Pola makan pasca sakit juga berangsur membaik.

Begitu juga dengan adiknya, Inara. Pola makannya mulai membaik setelah mengkonsumsi vitamin keluaran Kalbe Farma ini. dia bahkan sering mengingatkan saya untuk minum vitamin setelah makan. Langsung dongak dan buka mulut lebar-lebar.


Vitamin Prove D3 ini tidak berperasa, jadi, anak-anak lebih mudah menelannya karena tidak terganggu dengan rasa tambahan. Cukup satu tetes, sudah bisa memenuhi kebutuhan vitamin D3 harian dalam tubuh.

Jika anak punya riwayat alergi, sebaiknya konsultasikan dulu kepada dokter sebelum mengkonsumsi vitamin ini.

Prove D3 tablet

Saya dan suami juga merasakan perubahan yang cukup signifikan. Kebetulan, saya perah punya riwayat bermasalah dengan tulang belakang. Meskipun sudah dinyatakan sembuh oleh doter, terkadang masih timbul gejala ringan seperti linu di bagian tulang belakang.

Setelah mengkonsumsi Prove D3, linu punggung di bagian tulang belakang berangsur menurun. Jadi jaran berasa kalau pas angkat beban berat.

Sedangkan suami juga mengkonsumsi ini untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Apalagi pas puasa begini. Masih sering pulang over time karena pekerjaan kantor menumpuk.

Setelah mengkonsumsi Prove D3 ini, yang biasanya mengeluh kecapean atau sakit bagian punggung karena terlalu banyak duduk di kantor, jadi berangsur berkurang.

Kami sekeluarga jadi bisa menjalankan puasa tanpa halangan kesehatan yang berarti.

Nah, itu tadi manfaat vitamin D3 untuk kesehatan kami sekeluarga. Prove D3 dari Kalbe Farma ini bisa menjadi solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan vitamin D3 harian dalam tubuh.





Cek Tumbuh Kembang Si Kecil dengan Tummypedia

20 komentar

Anak kedua saya, Inara sedang dalam masa pertumbuhan. Usianya kini 3 tahun 2 bulan. Aktifnya bukan main. Lari kesana kemari, bermain sesuka hati.

Perkembangan anak kedua saya ini sebenarnya cukup pesat. Berbeda dengan anak pertama saya, Zafran (7). Inara sudah bisa naik sepeda roda 4 sejak usia belum genap 3 tahun. Padahal, kakaknya dulu baru berani naik sepeda di usia 4 tahun lebih.

Senang sih melihat pertumbuhannya yang baik. Tapi tetap saja, ada kekhawatiran terkait dengan kesehatannya. Apalagi dia punya riwayat kejang demam saat memasuki usia satu tahun. Di rumah, saya sedia obat kejang yang diberikan lewat dubur.


Meski sudah punya persiapan, tapi anak balita masih sangat rentan terkena penyakit. Mulai demam, batuk pilek atau diare. Walaupun saya sudah sedia obat sebagai pertolongan pertama, tapi tetap saja, rasa khawatir masih ada.

Terlebih lagi asupan makanan. Si anak suka pilih-pilih makanan. Seringkali, Inara hanya mau menu yang sama. Telur ceplok sama kecap. Gak mau yang lain. Alhasil, saya sering ngalah daripada gak mau makan sama sekali. 

Tapi, si anak bontot ini selalu punya warning kalau tubuhnya sedang bermasalah. Seperti warna feses yang berubah. Biasanya kalau lagi gak enak badan, pup-nya berwarna hijau daun dengan bau menyengat.

Kadang, dibarengi dengan demam atau anaknya bakalan rewel sepanjang hari tanpa alasan yang jelas. Ini jadi alarm dari tubuh Inara bahwa si bocah sedang gak enak badan.

Kalau sudah begini, saya mesti cari tahu apa yang salah sama makanan atau ada bagian tubuh yang sedang tidak baik baik saja.

Nah, untuk observasi awal saya biasanya menggunakan fitur cek pup atau feses di laman Tummypedia.

Apa itu Tummypedia?

Tummypedia adalah website keluaran bebeclub yang memiliki fitur unik untuk mengecek kesehatan si kecil. Sesuai dengan tagline bebelac, Grow Them Great, fitur ini dibuat untuk membantu ibu agar bisa melakukan diagnosa awal tentang kondisi kesehatan anak sebelum melakuan konsultasi ke dokter.


Fitur yang dimiliki antara lain detektor pup dan cek asupan serat dan nutrisi anak. Cara penggunaannya sangat mudah. Ibu cukup mengisi keterangan sesuai kondisi anak dan bisa langsung mengunduh hasilnya. 

Fitur Detektor Pup Tummypedia dari Bebeclub

Fitur ini sangat membantu ibu untuk mengetahui tanda-tanda awal kesehatan si kecil. Apalagi bagi awam seperti saya. Masih suka bingung membedakan warna pup yang normal dengan pup yang bermasalah.

Caranya, hanya dengan memasukkan nama dan usia anak. Lalu, mengirim gambar pup anak. Jika tidak ada, ibu bisa memilih gambar pup meter yang sudah ada. Pilih bentuk pup dan warna sesuai kondisi real anak. Kemudian centang seberapa sering anak pup tiap minggunya.

Setelah itu, kita bisa lihat langsung hasilnya. Kita juga bisa download hasil pup meter tadi untuk melakukan konsultasi ke dokter jika ditemukan masalah pada kesehatan anak.

Saya juga sudah mencobanya lo. Begini hasilnya.

Fitur detektor Pup Tummypedia

Alhamdulillah pencernaan si kecil baik. Pupnya masih dalam kategori normal. Selain memberikan hasil dari pup detektor tadi, Tummypedia juga memberikan keterangan tambahan yang perlu diwaspadai jika anak memiliki pup yang bermasalah.

“Bila tinja bayi/anak ibu berwarna putih, kuning muda atau pucat, berarti harus waspada kemungkinan sumbatan saluran empedu si kecil. jadi harus segera dikonsultasikan ke dokter spesialis anak”

Fitur Cek Asupan dan Nutrisi Anak

Ini fitur yang paling saya suka. Saya bisa mengetahui apakah makanan yang saya berikan setiap hari sudah sesuai dengan kebutuhan asupan hariannya.

Caranya juga mudah. Kita tinggal memasukkan makanan apa saja yang dikonsumsi dalam satu hari. Mulai sarapan, makan siang, makan malam, camilan dan susu jika ada. 

Setelah itu tinggal melihat hasil nutrisi meter yang akan menampilkan kandungan karbohidrat, protein, lemak total dan kalori yang dikonsumsi dalam satu hari. Apakah sudah mencukupi kebutuhan harian anak atau belum.

Hasil yang saya dapatkan ternyata, Inara masuk kategori kurang serat. Kebutuhan serat harian sebesar 16 gram per hari belum bisa dipenuhi oleh makanan yang saya berikan.


Tapi, ibu tidak perlu khawatir, karena Tummypedia juga memberikan rekomendasi makanan kaya serat yang bisa mencukupi kebutuhan serat harian anak.  Antara lain, es pisang coklat, martabak mi, dan makaroni schotel panggang. 


Eits, jangan hawatir cara bikinnya. Karena disana juga sudah ada tutorial membuat kudapan enak dan bergizi ini. Lengkap kan.

Cara Cek Kesehatan Pencernaan Anak di Tummypedia 

Fitur Detektor Pup
  • Buka https://bebeclub.co.id/tummypedia bisa melalui handphone atau laptop
  • Daftar di website tersebut (gratis) 
  • Log in dengan username atau nomor handphone yang sudah terdaftar
  • Klik cek sekarang di fitur detektor pup
  • Isi sesuai kondisi pup anak
  • Download hasilnya
Fitur Cek Serat dan Nutrisi
  • Buka https://bebeclub.co.id/tummypedia bisa melalui handphone atau laptop
  • Daftar di website tersebut (gratis) 
  • Log in dengan username atau nomor handphone yang sudah terdaftar
  • Klik cek sekarang di fitur cek serat dan nutrisi
  • Isi semua pertanyaan yang diberikan
  • Download hasilnya
Hasil cek kesehatan tadi berisi tentang kondisi pup anak dan hasil nutrisi meter. Jika anak mengalami kekurangan serat, Tummypedia akan langsung memberikan rekomendasi menu kaya serat yang bisa dibuat dirumah.

Kompetisi Tummypedia

Nah, setelah mengetahui kondisi kesehatan pencernaan anak, ada yang lebih seru lagi nih. Ibu bisa ikut kompetisi Tummypedia di Instagram atau facebook bebeclub. Berikut caranya.
  • Upload foto ibu saat menggunakan tummypedia
  • Tulis pengalaman yang ibu rasakan saat menggunakan Tummypedia. Bisa tentang fitur detektor pup atau fitur cek nutrisi serat
  • Mention @bebeclub dan 3 orang teman 
  • Pakai hastag #Tummypedia #growthemgreat
Periode kompetisi ini cuma sampai 30 April lo. Buruan deh bu. Bakal ada 5 pemenang mingguan yang berhak mendapatkan voucher belanja sebesar @100 ribu dari Bebeclub. Serunya lagi, ibu bisa ikut lebih dari satu foto untuk mendapatkan kesempatan menang lebih banyak.

Ini  contoh kompetisi Tummypedia yang saya ikuti. Klik di sini @rizqillahzaen 


Mudah bukan. Yuk ikutan. Mumpung masih ada waktu untuk mencoba fitur dari Tummypedia. Selain informasinya lengkap, bisa dapat hadiah pula. Kamu ada pengalaman seru apa bu di Tummypedia. Sharing di kolom komentar yuk...