“Buk apa ini?”
“Burung hantu”
“Kalau ini?”
“Burung kakaktua”
“Hinggap di jendela?”
“Hehehe.. iya”
Begitulah penggalan dialog saat si anak lagi dibacakan buku. Anak kedua saya, Inara (3) sudah mulai bertanya ini dan itu. Apalagi saat dibacakan buku. Buku-buku bergambar milik kakaknya, sudah berhasil ia konsumsi.
Berbeda dengan Inara, anak pertama saya, Zafran (7) sudah bias membaca sendiri. Ia tidak lagi tertarik dengan buku cerita bergambar, karena sudah bisa membaca sendiri.
Saya memang sudah membiasakan kedua anak ini untuk mencintai buku. Buku-buku bergambar saya siapkan di rak yang bisa dijangkau mereka. Awalnya, buku-buku itu hanya dipindah lalu ditumpuk dan dibuat berbagai macam mainan. Lambat laun, mereka mengambilnya untuk dibaca.
Ya tentu prosesnya tidak sederhana. Tapi saya yakin mereka berdua akan selalu belajar dengan cara mereka sendiri.
Membacakan buku sejak dini menurut saya sangat penting. Saya sendiri merasakan gak enaknya suka baca pas usia sekolah. Saat masuk usia sekolah saya sudah disodori buku pelajaran yang isinya. Pancasila adalah bla bla bla atau arti metamorphosis. Sungguh mumet.
Membaca buku pelajaran itu sangat tidak menarik. Berbeda saat saya membaca komik, cerpen atau cergam.
Ya karena dari kecil memang tidak dibiasakan membaca. Saya baru suka membaca waktu SMP. Buku pertama yang saya baca adalah serial lupus punyanya Hilman. Ceritanya lucu. Sesuai dengan konflik keseharian. Dari Lupus juga saya jadi pengen punya kakak cowok. Padahal saya anak pertama. Hahaha.
Serial Lupus mulai anak-anak sampai dewasa, saya sudah khatam. Bahkan tebak-tebakkannya masih inget sampai sekarang. meskipun udah gak lucu lagi sih kalau dibuat joke.
Dari dua pengalaman inilah saya berfikir bahwa membaca seharusnya menyenangkan dan bisa dilatih sejak kecil. Buku adalah jendela dunia bukan istilah isapan jempol semata. Dari buku kita banyak tahu tentang dunia.
Dari buku juga kita bisa pergi ke belahan dunia manapun dengan pengalaman imajiner yang luar biasa.
Nah, kebetulan, kemarin ada acara seru yang saya ikuti. “Let’s Read Online Blogger Gathering” bersama Let’s Read Indonesia dan Blogger Perempuan Network (BPN). Temanya tentang buku: bekal anak bertumbuh.
Dalam online gathering tersebut, saya bersama puluhan blogger perempuan lainnya mendapat banyak ilmu menarik tentang tips mengajak anak gemar membaca dari Ibu Roosie Setiawan, Founder Reading Bugs dan pegiat Read Aloud Indonesia dan juga Elsa Agustin dari Tim The Asia Foundation Indonesia.
Let’s Read Online Blogger Gathering |
Ada fakta menarik yang disampaikan Ibu Roosie. Bahwa kita hanya membutuhkan waktu 5 sampai 15 menit untuk membacakan cerita pada anak setiap hari. bukan berjam jam lo. Tapi cuma beberapa menit saja. secara konsisten setiap hari.
Dengan membiasakan membaca dan bercerita, akan meningkatkan kemampuan berbicara anak. Yang lebih penting, anak akan belajar kosakata baru. Ini sangat penting untuk melatih kemampuan berbicara anak.
“Pengalaman menyenangkan saat membacakan cerita pada anak lambat laun akan membuat anak gemar membaca”, Kata Ibu Rossie.
Serunya, di era digital seperti saat ini, membaca buku bukan lagi jadi hal yang merepotkan. bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Bahkan bisa memilih beragam cerita hanya dengan satu jari. Ribuan buku, ada dalam genggaman.
Pakai ini nih…
Aplikasi Let’s Read Indonesia
Let’s Read Indonesia adalah perpustakaan digital kumpulan buku cerita bergambar anak persembahan komunitas literasi dan The Asia Foundation.
Aplikasi ini diprakarsai oleh Book for Asia yakni program literasi yang telah berlangsung sejak 1954. Program tersebut menerima U.S. Library of Congress Literacy Awards atas inovasi dalam promosi literasi pada Desember 1997.
Buku-buku di aplikasi Let’s Read Indonesia bisa diunduh, dicetak dan disebarluaskan secara gratis. Bisa diakses melalui Android dan website. Buku-buku ini dapat digunakan sebagai bahan ajar di sekolah, seperti taman kanak-kanak atau PAUD, atau sebagai kegiatan seru di Posyandu.
“Tapi, buku-buku di Let’s Read Indonesia dilarang keras untuk diperjualbelikan,” kata Elsa Agustin, Tim dari The Asia Foundation Indonesia.
Buku-buku cerita bergambar di Let’s read Indonesia ini sangat cocok untuk usia PAUD dan sekolah kelas rendah atau SD kelas 2 atau 3. Karena kebanyakan bukunya berisi ilustrasi daripada tulisan. Hal ini membuat anak usia dini semakin tertarik untuk membaca buku.
Tema Buku Cerita di Let’s Read Indonesia
Let’s Read Indonesia memberikan beragam pilihan buku cerita anak dengan tema yang lengkap. Berikut pilihan tema yang bisa disesuaikan dengan minat atau keinginan anak. Saya biasanya membiarkan anak memilih. Mereka akan memilih gambar yang menurutnya menarik.
1. Melangkah Bersama
Cerita bergambar ini berkisah tentang kesehatan, keluarga, persahabatan, dan komunitas yang mengingatkan kita pentingnya saling membantu untuk bisa melangkah bersama. Misalnya, Our Family, How Do You Feel?, A Good Friends, dll.
Cerita bergambar dan kegiatan membaca pilihan mengenai pentingnya menjaga kesehatan. Seperti cerita tentang mendengkur, gosok gigi, bahkan virus covid yang dilengkapi dengan gambar yang menarik.
3. Berpikir Kritis
Cerita bergambar dan kegiatan membaca pilihan untuk membantu anak mengembangkan keterampilan berkreasi, berimajinasi, dan memecahkan masalah yang krusial di abad 21. Contohnya, The Greedy Little Octopus, Quest to Find the Sun, Bora and the Dolpin Friends, dll.
4. IPTEK
Koleksi cerita bergambar dengan karakter beragam mengenai sains, teknologi, teknik, dan matematika. Seperti, Ammachis’s Amazig Machine, The Magic Block, Finding Pluto dll.
Cerita bergambar dan kegiatan membaca pilihan kami untuk membantu anak membangun sifat tangguh ketika berada dalam situasi sulit. Contohnya, Brave Bird, Phoe Tar Lay is Smiling Now.
6. Pilihan Kami
Cerita bergambar pilihan untuk menghidupkan imajinasi dan mimpi besar buah hati. Seperti, Tory the Brave, Expedition of Tiwi and Boni dan masih banyak lainnya.
Seru sekali bukan, anak-anak bisa memilih beragam cerita dari aplikasi Let’s Read Indonesia. Dengan membaca beragam cerita bisa menjadi bekal anak bertumbuh nantinya.
Tapi, untuk membacakan buku kepada anak sekaligus merangsang anak untuk gemar membaca gak bisa sembarangan lo. Ada caranya. agar anak tertarik dan selanjutnya senang membaca.
Apa itu?
Metode Read Aloud
Read aloud adalah metode membaca nyaring. Membacakan buku dengan nyaring dan intonasi sesuai dengan buku yang dibaca. Membaca dengan metode ini membuat anak lebih mudah memahami alur cerita dan tentunya lebih menarik anak untuk membaca dengan cara yang menyenangkan.
Dalam hal ini, Ibu Roosie Setiawan, Founder Reading Bugs dan pegiat Read Aloud Indonesia menjelaskan pentingnya read aloud untuk metode membacakan cerita kepada anak.
“Read aloud merupakan proses menuangkan kemampuan literasi sejak dini. Tahapnya mulai dari listening (mendengar atau menyimak) melalui kosakata, speaking (berbicara), reading (membaca), dan writing (menulis),” kata ibu Roosie.
Untuk mempraktekkan metode ini, bu Rosie membacakan cerita bergambar dari aplikasi Let’s Read Indonesia berjudul Daisy yang hebat. buku sepanjang 19 halaman ini habis dibaca sekitar 10 menit.
Dengan intonasi yang seru dan menyenangkan, bu Rososie mampu menghipnotis peserta online gathering untuk ikut menyelami karakter dan alur cerita dalam buku cerita bergamar tersebut. Saya yang mendengarkan merasa senang, kesal campur aduk sesuai dengan cerita yang disajikan.
Inilah yang menjadi tujuan metode memabacakan nyaring atua read aloud. Anak-anak seperti dibawa berpetualang sesuai dengan cerita di buku yang dibacakan. Yang tak kalah penting, ada interaksi antara orang tua dengan anak.
Tahapan Read Aloud
Untuk membacakan nyaring, kita tidak bisa serta merta memaksa anak untuk langsung mendengarkan dan paham apa yang ada dalam buku. Tahapan membaca read aloud perlu diperhatian agar anak senang mendengar sekaligus berinteraksi saat membaca cerita.
Oleh karena itu, sebelum membacakan cerita, sebaiknya ibu memilih buku cerita sesuai dengan usia anak. jika perlu, ajak anak untuk memilih cerita yang diinginkan. Biasanya mereka akan memilih buku dengan sampul menarik dengan ilustrasi dan gambar yang lucu.
Kenalkan anak dengan isi cerita sesuai dengan bacaan yang mereka pilih. Atau ibu juga bisa memilihkan buku cerita yang menarik. Kalau saya biasanya akan memilih tema dengan ‘pesan sponsor’.
Misalnya, saat ini, Inara, usianya 3 tahun. akhir akhir ini dia selalu minta gendong sebelum tidur malam. nah, acara gendong menggendong tadi saya ganti dengan membacakan buku bertema Aku Berani Tidur Sendiri. tujuannya agar dia mulai membiasakan diri untuk tidur di Kasur tanpa perlu drama gendong.
Selain itu, saat membacakan buku, lakukan dengan dua arah. Pancing dengan pertanyaan atau diskusikan hal-hal yang sekiranya membuat dia tertarik untuk tahu lebuh jauh.
“Yang terpenting, jangan memaksa anak untuk membaca. Jika anak sangat aktif, tidak mau duduk mendengarkan, biarkan saja, teruskan membaca, nanti si anak akan tertarik dengan sendirinya. Yang penting konsisten ya bu”, kata bu Roosie.
Wah lengkap banget nih online gathering kali ini. Let’s Read Indonesia menyediakan beragam buku bergambar dengan cerita menarik, plus metode membaca read aloud. Anak-anak pasti suka.
Ada yang sudah download apliaksi Let’s Read Indonesia? Sharing yuk di kolom komentar…
Aku sudah donlot aplikasi lets readnya mom, emang seseru itu ya kalau pake metode read aloud saat baca buku, anak jadi lebih tertarik untuk nyimak bacaan kita sampai akhir. Sampai emaknya udah lelaah eh bocah minta nambah. Tapi buku komik yang di aplikasi lets read emang seseru itu untuk dibacakan ke anak-anak, gambar-gambarnya juga variatif dan mampu memancing rasa penasaran ank. Top deh lets read
BalasHapusiya mom, tinggal nambah satu tips lagi buat nambah mood buibu
HapusSuka banget sama app ini. Biasanya juga baca bareng anak kalau lagi bete nunggu. Kaya kemarin pas nunggu antrian di RS lama banget, bisa sambil baca buku di Let's Read.
BalasHapusiy mbak gak perlu repot lagi ya bawa2 buku. sip
HapusWah ternyata Lets-read bisa diprint asal tidak diperjual belikan. Jadi anak tidak sering terpapar gawai. Seru juga karena banyak pilihan cerita yang memberikan pengetahuan baru. Jadi anak akan memiliki wawasan yang luas.
BalasHapusKarena membaca itu memberikan imajinasi yang tak terhingga. Ini yang dulu aku rasakan. Semoga literasi anak terus meningkat dan sampai ke semua orang.
yup mabk, zaman sekarang semua jadi lebih praktis buat belajar
HapusAku sudah menerapkan read aloud ini ke anak2. Memang sangat terasa manfaatnya daei mulai si anak familiar dan jadi suka bgt sama buku, minta dibacain terus, bonding ibu anak jg makin oke, serta si anak juga punya banyak kosakata. Jatuhnya anak jd cepet bisa komunikasi 2 arah :) nah tapi aku belum download nih. Harus cobain nih aplikasinya. Salam literasi mba
BalasHapusbener banget mbak anak keduaku usia 2 tahun udah bisa ngomong kalimat lengkap. bermanfaat banget metode read aloud ini
HapusAku tiap malam bacain si kecil dari aplikasi Let's Read ini. Dia suka banget cerita-ceritanya. Rutinitas wajib, kalau gak dia gak mau tidur wkwk
BalasHapuswwah... serunya mbak. aku kadang yang duluan tidur klo lagi pas capek gt
HapusAda aplikasi Let's Read jadi lebih mudah buat bacain buku ke anak, apalagi pas travelling kalau lupa bawa buku
BalasHapusgak perlu ribet lagi bawa buku ya mbak. tinggal klik udah punya cerita seru
HapusAplikasi andalan buat baca-baca cerita keren dan seru
BalasHapusapalagi ngaksesnya gak perlu kuota lets read ini mba aku hepi banget
paet komplit ya mbak
Hapuskeponakan ada juga yang pakai aplikasi ini kak, dia suka banget karena banyak pilihannya dna pastinya gambarnya penuh warna warni katanya, dan banyak pilihan bacaannya
BalasHapusyup bisa juga buat bahan ajar di sekolah paud atau tk
HapusIya app nya bagus dan berguna banget untuk seluruh keluarga
BalasHapusiyes... anak senang ibu tenang
Hapussangat membantu anak2 ya
BalasHapusyup, bisa buat seseruan sama anak2 dimanapun dan kapanpun
HapusLets read termasuk aplikasi idolaku soalnya ga perlu kuota untuk ngaksesnya mbak
BalasHapusdan isi cerita bagus-bagus banget
Seharusnya bukan jadi kegiatan yang sulit ya Mbak karena kita hanya membutuhkan waktu 5-15 menis saj untuk membacakan buku pada anak secara nyaring. Noted nih. Hadirnya Let's Read ini juga sangat membantu sekali
BalasHapusMembaca nyaring ini emang berebeda banget rasanya dengan membaca kalau kita diem hehehe
BalasHapuskalo dibacakan ke anak-anak sih enaknya baca nayring berasa sedang mendongeng gitu sih ya Mbak. AKu sama keponakan kadang tak baacain.