Sidoarjo.
Sudah 6 tahun kami tinggal di kota ini. Sejak anak pertama berumur satu tahun,
saya mulai menempati rumah di Sidoarjo. Rumah yang dibangun dengan penuh
perjuangan pasangan muda baru menikah.
Tidak
sempit, tidak juga seluas rumah di kampung halaman. Cukup untuk keluarga kecil
kami. Lingkungan perumahan juga baik. Tetangga ramah. Sering bercengkrama saat
sore tiba. Ngobrol tentang anak, atau menu masakan untuk besok.
Biasanya, H-7 sebelum lebaran, kami sudah meninggalkan rumah untuk menuju ke kampung
halaman. Saya berangkat dulu. Sedangkan suami menyusul H-2 lebaran sesuai
jadwal cuti bersama kantor.
Tahun
ini, sepertinya kita akan menghabiskan hari Raya Idul Fitri di sini saja.
Sidoarjo. Di rumah dengan dua kamar, satu kamar mandi, dapur dan ruang tamu. Pasti
bakal sepi. Tidak seperti lebaran tahun-tahun sebelumya.
Penyebabnya,
apalagi kalau bukan pandemi virus covid-19. Segala bentuk aturan sudah
dilakukan pemerintah. Mulai social distancing, penggunaan masker, sampai PSBB berjilid.
Berikut kumpulan aturan pemerintah tentang pelaksanaan puasa Ramadan dan lebaran Idul Fitri tahun 2020.
**
Hari
ini, hari ke-23 puasa Ramadhan. Saya sudah punya angan-angan apa saja yang
bakal dilakukan saat lebaran di kota rantau, Sidoarjo. biar suasana lebaran
seperti di kampung halaman. Meskipun tetap beda sih. Gak apa-apa, namanya juga
usaha. hehehe
1. Bikin
masakan khas
Kuliner
yang selalu diburu saat pulang kampung adalah lodho Tulungagung. Lodho mbak Sri
dekat terminal Tulungagung, menjadi incaran saat mudik.
Karena
tahun ini gak mudik, saya berencana bikin lodho sendiri. Pesan lontong atau
ketupat ke tukang sayur. Maklum, saya gak bisa bikin ketupat atau lontong.
Makanan
khas lainnya adalah ketupat sayur. Sajian lontong atau ketupat dengan sayur
lodeh dan taburan bubuk kedelai di atasnya. Karena saya tak bisa bikin lodeh
khas Tulungagung, sepertinya bikin lodho lebih aman. Hihihi.
2. Beli
kue lebaran
Meskipun
gak pulang kampung, bukan berarti gak ada kue lebaran. Buat dikonsumsi sendiri
juga gak apa-apa kan. biar berasa lebaran gitu meskipun di rumah saja.
Beli
kue yang mejadi favorit seluruh keluarga. Gak perlu pakai pakem kue lebaran. misalnya,
musti ada nastar atau kue kering lainnya.
Saya
lebih memilih kue yang disukai anak-anak. Ya meskipun gak apa-apa juga kalau
ada nastar di rumah. Biar suasana lebaran tambah berasa.
3. Silaturahmi
pemerintah
menghimbau untuk tidak melakukan silaturahmi, dengan berkunjung kerumah saudara
atau tetangga. Soalnya, virus covid-19 masih merajalela. Belum ditemukan
antivirus. Jadi untuk menghindari penyebaran, anjangsana bisa diganti dengan dengan
video call atau via wa. InsyaAllah tidak mengurangi pahala silaturahmi.
Sungkem
dengan orang tua juga bisa dilakukan via online. Meskipun rasanya pasti bakal
beda. Tapi kayaknya tetep nangis deh nanti. Hiks..
4. Dekorasi
rumah
Setiap
lebaran, suasana kampung halaman selalu meriah. Lampu warna warni terpasang
hampir di tiap rumah. sepanjang jalan kampung juga dibikin ornament khas
lebaran. Seperti memasang umbul-umbul, hiasan ketupat, kertas warna warni. Dibentuk
sedemikian rupa sehingga, saat masuk kampung, seperti disambut seluruh penghuni
desa.
Nah,
rencanannya, saya juga akan mendekor rumah. Sederhana saja. Seperti memasang
lampu kerlap kerlip di depan rumah. Bikin obor kecil di taman biar kayak
suasana pedesaan.
Duh!
Nulis gini aja, mata kok ya berkaca kaca.
5. Shalat
idul fitri
Majelis
ulama indonesia telah mengeluarkan fatwa. Shalat idul fitri yang biasanya
dilakukan di masjid atau lapangan, bisa dilaksanakan di rumah. Baik dengan
berjamaah maupun sendiri (munfarid).
Tata
cara shalat idul fitri berjamaah di rumah bisa dilihat di infografis berikut ini.
Semoga semua orang bisa dengan sadar mematuhi aturan yang
sudah dibuat pemerintah. Untuk kebaikan bersama. Paling tidak, kita sekeluarga
sudah memulai ikhtiar untuk tidak ikut menyebarkan virus covid-19 ini. Tidak Pulang Kampung!
Tahun depan, InsyaAllah, sudah bisa berlebaran normal
kembali. Berkumpul dengan keluarga, anjangsana, menikmati kue khas lebaran, dan
jalan-jalan tanpa rasa was-was. Amin.
Itu tadi kegiatan yang rencanannya akan kami sekeluarga
lakukan saat berlebaran di Sidoarjo. Tanpa pulang kampung atau mudik. Tapi tetap
berasa lebaran idul fitri.
Kalau kamu? bakal bikin apa buat lebaran di perantauan? Sharing
yuk..
Sumber:
https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/14/055000865/fatwa-mui-ini-ketentuan-shalat-idul-fitri-di-rumah?page=2
https://www.kompas.com/tren/read/2020/05/14/120700465/boleh-dilakukan-di-rumah-ini-tata-cara-shalat-idul-fitri?page=1
Tidak ada komentar