Tips tetap waras saat anak GTM

1 komentar
foto: template canva


Siapa yang anaknya lagi GTM?! Saya...! Ngacung paling depan. Rasanya campur aduk ya bu. Antara pengen marah, nangis sama salto-salto dikit sekalian olahraga biar perut jadi kotak-kotak kayak tahu dua rebuan. 

Gerakan Tutup Mulut atau GTM bisa terjadi karena berbagai faktor. Tumbuh gigi, bosan menu, sedang sakit, tidak lapar, atau bahkan trauma karena dipaksa makan.

Kali ini anak saya yang kedua lagi memasuki fase Gerakan Tutup Mulut. Usianya baru 11 bulan. Saya sudah kasih beberapa alternatif makanan. Mulai finger food, dulang food, minum food, apasih ya... hehe... ini bukti kegalauan saya sampai masuk ke tulang sum-sum. 

Kalau sudah begini, menjaga kewarasan ibu sama pentingnya dengan asupan 4 bintang bocah. Karena galau di urusan beginian, justru  bikin kita gak bisa berfikir jernih. Hasilnya?! Anak tambah rewel, ibu emosi. Ambyar sudah tips-tips dari buku parenting yang sudah dibaca.

anak pertama saya dulu juga melewati fase ini, Gerakan mulut mingkem. Kebayang kan gimana stresnya kalau anak gak mau makan apapun yang kita sajikan?!. Si bocah asik-asik aja, kita yang mewek haha....

Tapi, Untuk anak kedua ini, saya jadi belajar lebih slow. Khawatir pasti. Asupan anak kuranglah, jadi kuruslah, bahkan stunting. Haduh... Tapi saya belajar banyak dari anak pertama. Sekarang lebih tenang, rileks. Kalau gak mau makan, kadang yasudahlah kasih cemilan biskuit atau buah. Yang penting ada yang masuk. Dikit-dikit tapi sering. Sering, tapi dikit-dikit. Ya gitulah ya... 

So, gimana nih caranya bikin ibu tetap waras, sehat walafiat saat anak mulai melakukan Gerakan Tutup Mulut atau GTM?!


 1.Tetap tenang. Lakukan relaksasi. Tarik nafas panjang, dan dalam. Jangan lupa dikluarin. Sambil menjauh sebentar dari anak. Tapi jangan ditinggal ke pasar juga ya bu. Pokoknya tinggalin bentar gitu, ke dapur atau depan rumah sambil lihat bunga-bunga bermekaran, atau rintik hujan. Lalu kembalilah dengan senyum.
  1. Jika ada yang menggantikan, anak bisa disuapi orang lain. Seperti ART atau ayahnya. Kadang, anak bisa juga bosan lihat muka ibunya yang begitu-begitu saja hehe... maksudnya bu, berilah jeda pada dirimu sendiri. Jeda dengan rutinitas makan anak bisa membuat kita lebih rileks dan bisa berfikir jernih untuk membuat trik-trik kreatif biar anak mau makan lagi. 
  2. Curhatlan dengan sesama ibu-ibu rempong yang bertebaran diluar sana. Bisa tetangga, grup wa atau dengan pasangan. Luapkan apa yang dirasakan. Klo sama ibu-ibu biasanya kita bakal merasa punya temen sekompi. Tidak sendiri. Terus bisa hahahihi hepi-hepi. Soalnya dapet masukan lucu-lucu yang kadang gak masuk akal. Kayak, Gerakan Tutup Bra, jadi anak gak bisa minum asi haha... Atau solusi lain yang lebih serius. Memberikan anak menu yang bervariasi. Tapi sih seringkali bukan solusi mengatasi anak GTM, tapi solusi gimana kita bisa me time. Haha... gak papa kan... yang penting, saat ketemu dengan anak lagi, kita sudah waras kembali.
Beda lagi kalau curhatnya sama pasangan. Kita sebenarnya gak butuh saran, cuma pelukan. Ea.... pasangan adalah partner in crime kita sehari hari. Curhat bisa bikin mereka juga aware sama masalah anak. Plus, bantuin juga dong nyuapin atau kasih istri voucer belanja biar bisa nyuapin anak lagi. Hahaha....
  1. Anggap saja, fase ini akan segera berakhir. Biar tiap hari kita merasa akan melewati pengalaman baru yang lebih seru. Jadi, kita gak akan kehabisan tenaga buat mikirin satu hal ini aja bu. Tetap tenang dan berikan pelukan dan senyum tiap hari sama si bocah.
  2. Alihkan perhatian dengan melakukan hal lain yang menyenangkan. Berkebun, memasak, mencuci, beres-beres. Eh, itu menyenangkan gak sih?! Hehehe.... meskipun sejenak, kita bisa dong nglakuin hal lain. Seperti baca buku, nulis blog, scroling ig, menuhin troli marketplace tapi gak ceckout. Haha... apapun bu, asal kau bahagia. 

Intinya ni bu, kita musti bisa mengontrol diri. Jangan sampai, cara kita menghadapi GTM ini justru membuat momen makan menjadi traumatik buat anak. Karena bisa berakibat sampai besar nanti. Jadi, kuncinya yang bawa kita nih bu, selain kunci rumah ya hehe... kita harus hepi, to the moon and back. Waras, sewaras warasnya. 

Itu tadi tips dari saya. Semoga bermanfaat ya. Kalau ada tips lain, bisa dong  tulis di komentar. Atau bisa juga curhat masalah ibu-ibu rempong. 


Selamat bersenang-senang bu, senyummu selalu ditunggu 😘



performa Honda Astrea Prima, in Memorian Fulgoso

1 komentar
Honda Astrea Prima
foto: rizqillah zaen

Saya sebenarnya bukan penyuka motor lawas garis keras. Baru saat kuliah, kecintaan dengan motor lawas mulai muncul. Soalnya, saya dibelikan bapak motor honda astrea prima tahun 90an.  Motor ini dibeli sudah copot tebengnya. Kata bapak, dibeli di penjual tahu yang lagi butuh duit. Awal make motor ke kampus ada rasa malu. Muka imut-imut saya gak begitu singkron dengan tunggangan macam ini. Hehe… Tapi, inilah awal saya jatuh cinta dengan motor lawas.

Motor honda ini selalu menemani saya kemanapun pergi. Udah kayak pacar aja. Bedanya, dia gak berisik hahaha… kata teman kuliah yang menyukai motor lawas. Motorku ini mesinya masih bagus. Performanya okelah buat naik turun tanjakan. Saya kuliah Universitas Negeri Jember waktu itu. kontur jalan Jember memang naik turun. Apalagi daerah kampus. Praktis, itu motor harus menyesuaikan medan.
Awal dipakai agak rewel. Kadang mati tanpa sebab. Padahal bensin masih ada. Gak full banget sih, maklum, duit bensin ngepres. Bapak pernah berpesan, kalau mesin mati, kemungkinan ada 2 penyebab. Pertama, busi kotor, atau waktunya ganti oli. Saya pernah mikir, kenapa bapaku ini pesenya kayak sama anak cowok, bukanya suruh bawa ke bengkel, ee… malah suruh benerin sendiri. Kan ribet.

Tapi dari situ saya belajar banyak hal. bapak tak pernah mengajari anak-anaknya yang kesemuanya perempuan untuk mengeluh dan meminta bantuan. Jika bisa dikerjakan sendiri, lakukan. Begitu kiranya pesan dari bapak.

Praktis, semasa kuliah sayapun nyambi jadi montir. Kadang, dalam kecepatan maksimal, kap mesin motor tiba-tiba copot. Glonthang!! Begitu kira-kira suaranya. Saya harus siap dengan obeng di jok motor untuk membetulkanya. Kondisi ini membuat saya harus berkendara dengan lebih siaga alias pelan-pelan. Tidak lebih tidak kurang. Pas untuk ukuran motor lawas.

Oh iya, motor ini saya namai Fulgoso. Iya, nama anjingnya Marimar. Dia tangguh di segala medan.
Setelah menjalani perbaikan, Fulgoso sudah siap tempur. Sempat mengalami kecelakaan kecil sehingga lampu dank kaca spion pecah, namun tidak mengurangi performa mesinya. Tetep handal.

Temen-temen kampus juga mulai menyukai Fulgoso. Maksudnya, sering minjem. Berkat kepiawaianya menjelajah jalanan Jember, Fulgoso cepat tenar. Di Kampus, nama Fulgoso sering disebut-sebut untuk sekedar mencoba menikmati sensasi menaikinya. kunci motor yang sudah soak, memudahkan teman-teman saya untuk langsung menaiki tanpa ijin terlebih dahulu.

Kunci kos, kunci lemari atau bahkan bukan kategori kunci, seperti obeng, bisa digunakan untuk menjalankan Fulgoso yang always ready to go. Makanya, ini motor sering tiba-tiba ilang di parkiran kampus. Tapi selalu ketemu setelah bunyi tit tit tulilulit “nek, motormu tak pinjem”. Dan motor itu sudah nangkring dengan selamat di parkiran pas saya selesai kuliah.
Punya motor lawas itu gampang-gampang susah ngrawatnya. Karena ketersediaan spare part ori bisa dibilang gak ada. Jadi ya beli seadanya. Apalagi kantong mahasiswa yang pas pasan. Buat makan aja susyah, apalagi ngoprek motor. Haish….

Sebagai referensi saya akan sedikit mengulik tentang motor Honda Astrea Prima punya saya. Fitur-fitur apa saja yang masih oke waktu itu.

1. Elektrik starter
ini sebenarnya sudah rusak. Tapi masih bisa diperbaiki. Dan bertahan agak lama sebelum akhirnya rusak lagi. Dan saya menggunakan kick starter. Baru ngerti itu istilahnya kick starter. Dulu saya sebut jeglengan motor hahha…

2.      Suspense depan
Dulu saya menyebutnya skok. Kata beberapa sumber, honda astrea prima menggunakan suspensi teleskopik pada roda depan. Artinya saat pengereman, motor akan menukik. Jadi sebenarnya Fulgoso ini bisa buat ala-ala ngedrift gitu. Cuma karena rangkanya sudah kurang sehat, jadi ya dipake motoran biasa aja. Hehe…

3.      Warna
Astrea Prima mulai di pasarkan di Indonesia pada tahun 1989. Secara desain umun, Honda Astrea Prima menggunakan cat warna hitam pada body dengan menggunakan sayap berwarna putih. Namun pada seri limited edition lansiran 1991, Honda menawarkan warna full hitam untuk Astrea Prima (termasuk sayapnya). (motorisblog.com). Fulgoso dibeli sudah tak punya sayap. Saya menyebutnya tebeng. Jadi saya hanya menduga, dia bukan termasuk fersi limited. Tebeng putih yang entah kemana.

4.      Mesin asli Jepang.
Honda Astrea Prima ini lebih bandel dan lebih bertenaga di banding motor jaman sekarang. Pada saat itu Honda belum sepenuhnya berproduksi di Indonesia. Semua part di kirim dari Jepang, dan di rakit di Indonesia. Hasilnya, mesin produksi asli Jepang itu memang tidak main-main. Meski sudah puluhan tahun, Astrea Prima ini masih yahud. Selain hanya bandel, mesin Astrea Prima juga menghasilkan power dan torsi yang lebih besar dibanding motor-motor generasi berikutnya (generasi sekarang). (motorisblog.com)

Namun sayang seribu sayang. Fulgoso, sang legenda, sudah berpindah tangan. Tukar tambah dengan motor honda keluaran terbaru. Saya lupa namanya. Motor itupun juga sudah tinggal nama.
Tapi, karena Fulgoso, sang Astrea Prima, saya jadi suka motor lawas. Meskipun sampai saat ini saya belum beli haha… bagi saya, motor lawas bukan hanya masalah performa saja. tapi, cerita dibaliknya memberikan nilai yang tak tergantikan. Semoga saya bisa beli yang lawas lagi ya… pingin kalong merah hehe….
Jika ada kesalahan penulisan atau terkait performa Honda Astrea Prima di atas, tulis di komen ya… trimakasih…



gubug makan mang engking. perut kenyang, mata senang

1 komentar



family friendly
foto: rizqillah zaen




Makan dan menikmati pemandangan menjadi hal lumrah saat ini. Semacam kenyang tapi juga memanjakan mata. Spot-spot instagramable juga menjadi buruan. Makan, pemandangan, motret. Tiga hal yang harus ada kalau lagi bepergian. Menu makanan terkadang menjadi urusan kedua setelah tempat yang cozy, family friendly dan tentu spot-spot yang oke untuk dipajang di berbagai media sosial.

salah satu spot makan di Gubug Mang Engking.
foto rizqillah zaen
Nilai inilah agaknya yang dipakai oleh salah satu resto di daerah Pandaan Jawa Timur. Gubug Makan Mang Engking. Selain di Pandaan, rumah makan ini juga memiliki banyak cabang. salah satu yang terdekat dengan rumah saya, ada di jalan Juanda, deketnya hotel Utami. 

Gubug Mang Engking cabang Pandaan ini lokasinya cukup mudah dijangkau. Setelah keluar tol Pandaan, dari perempatan Taman Dayu lurus saja sekitar satu kilometer. Tepat di kiri jalan, Gubuk Makan Mang Engking berada. Saat memasuki lokasi kita disuguhkan gubug-gubug terbuat dari bambu. Kita bebas memilih ukuran tempat makan sesuai jumlah orang.


Kali ini, saya sedang mengikuti family gathering kantor ayahnya anak-anak. Jumlah personilnya banyak dong… kita pilih gubug paling besar di pinggir danau buatan. Yup, Gubug Makan Mang Engking punya cirikhas danau buatanya. Berisi ikan warna warni. Disini selain ikan, danaunya juga diisi beberapa ekor angsa. Jadi sembari makan, kita disuguhkan pemandangan yang luar biasa. Anank-anak makanya juga makin lahap sambil memberi makan angsa. Nikmat mana lagi yang kau dustakan, bisa melihat anak-anak makan dengan lahap hehehe…
makan sambil kasih makan angsa
foto. rizqillah zaen
Untuk menuju gubug-gubug itu, kita harus melewati jembatan bambu. Suara gemericik air dan udara yang sejuk semakin membuat perut keroncongan. Eh, gak nyambung ya hehe… tapi emang bener kok. Menngatasi laper aja saat ini kurang lengkap. Laper mata juga harus dipenuhi. Jadi selain kenyang, mata juga senang.
jembatan menuju pulau buatan
foto: rizqillah zaen
Spot instagramable lain juga ada. Seperti jembatan menuju pulau buatan di tengah danau. Untuk menuju pulau ini, kita bisa langsung pakai jembatan, atau dengan perahu gethek (perahu dari bambu yang ditarik dengan tenaga manusia pakai tambang dari ujung ke ujung). Ada sensasi bergoyang-goyang saat menaikinya. Menarik bukan…
DSCF0509.JPG
ayam serundeng
foto: dok. mang engking
Menu makanan disana juga beragam. Mulai dari ikan, sayur, seafood, cemilan tersedia dengan berbagai macam olahan. Kali ini kita pesan banyak menu nih, banyak orang, selera beda-beda dong…. Ada gurame bakar, udang saus manis, ayam goreng, ayam bakar, cah kangkung, aneka sambal. Minumnya? Es the manissss. Minuman sejuta umat hehe…

Warung makan mang engking di Pandaaan ini memang ditujukan untuk keluarga yang sedang bepergian. So, disini juga ada tempat sholat, dan terapi ikan untuk sekedar istirahat sejenak dari perjalanan wisata. Komplit kan…

Jadi, jangan lupa bawa keluarga tercinta untuk menikmati sajian komplit dari Gubug Makan Mang Engking. Perut kenyang, mata senang, hati riang… selamat makan…



Tips kencan setelah punya anak

1 komentar


Kencan berdua dengan suami agaknya seperti mimpi kalau sudah beranak dua begini. Apalagi yang gak punya ART kayak saya. Ibarat mo bikin event nih, musti dipersiapkan jauh-jauh hari. Dua anak yang sedang lucu-lucunya itu, gak mungkin ditinggal dirumah sendirian. Masak masak sendiri, makan makan sendiri, cuci baju sendiri, tidurpun sendiri…. Yang bacanya sambil nyanyi, kita seumuran haha…

Kenapa we time buat pasangan ini perlu?! Bahkan penting. Karena menjaga keromantisan dengan suami itu sama pentingnya dengan menjaga asupan makan 4 bintang si batita. Kalau gak dilakuin, dalam jangka waktu tertentu, bisa sering disatroni penyakit. Big no kan…

So, sesekali haruslah ya meluangkan waktu berdua. Makan kek, nonton atau sekedar nongkrong di tempat favorit. Itu bisa bikin mood booster buat ibu-ibu yang tiap hari cuma berkutat dengan dapur, sumur, kasur dan medsos haha…

Musti putar otak nih biar bisa kencan berdua.

Kebetulan kami adalah perantau. Tinggal di sidoarjo, asli Tulungagung. Nah, pas mudik, semacam satu-satunya jalan untuk kita hangout berdua. Anak-anak, sementara titipin neneknya dulu. Gak perlu waktu lama seharian. Yakali bisa ninggalin anak sendiri lama gitu. Yang penting berkualitas.

Nah, ini nih cara kita buat ngakalin biar bisa pergi berdua untuk sejenak meninggalkan dunia persilatan 😎

1. Jangan sia siakan kesempatan anak gak tidur siang. Mudik berarti explor tempat baru. Bertemu dengan orang-orang baru. Kasih kesempatan mereka untuk gak tidur siang sehari itu. Biar cepet bobo malem dan lebih panjang durasinya dengan waktu nglilir (terbangun di malam hari). Jd kita-kita bisa pacaran agak lama.  Embahnya yang dititipin juga tinggal bobo syantik disamping bocah-bocah  tanpa terganggu. Trust me it works 😎

2. Cari tempat favorit yang gak jauh-jauh amat dari rumah. Biar klo ada panggilan darurat bisa lgsung cuzzzz.

3. Naik motor. Biar bisa peluk lama #eaaa…, tapi jangan lupa pake jaket. Karena body sudah agak uzur. Jadi gak usah sok-sokan kuat ngebut dijalanan ibu kota, meskipun berdua. Bisa dipastikan pulang kerokan. Masuk ghoin 😌. Pacaran yg digadang- gadang bakal happy ending, malah bikin glege’en tak berkesudahan. Ini sungguh muspro (percuma).

4. Saat berdua, hindari ngobrol masalah rumah. Cari topik yg lain seperti hobi, cita-cita yang tertunda, sesuatu yang menyenangkan, humor, lucu-lucuan. Seperti, si bapak lg suka sama kopi kopian. Menyenangkan dong kalau bisa sharing tentang perkopian. Tapi jadi lucu ketika saya gak tahu apa yg diomongin. Dan semacam humor srimulat saat saya Cuma manggut-manggut tanda iya-in aja biar cepet wkwkwk.... that’s what wife are for. Teman ngobrol yg meskipun gk nyambung km tetep cintah.... #eeeeaaaaaa

5. Jangan hubungi orang rumah untuk kroscek kondisi terkini TKP. Ini akan membuat kencan tidak fokus. Dan mamak buru-buru ngajak pulang takut bayik nyariin.

6. Jangan lupa berdoa untuk memuluskan rencana besar di atas. Karena hanya atas izinNya, semua yg direncanakan bisa terealisasi dengan sempurna tanpa kendala apapun.

Tips ini berlaku buat kalian yg mudik ke kota kelahiran. Kerumah neneknya bocah-bocah. Jadi sesekali aja. Kalau tiap weekend, point pertama bs bikin anak turun BB karna gak tidur siang. Ini akan menambah daftar panjang pekerjaan rumah. Tidak baik buat kesehatan.

Selamat bersenang senang, jangan lupa sisakan senyum dirumah saat kembali. Ini penting untuk kemaslakhatan umat sekeluarga. Mamak bapak senang, semua ikut senang 😂

Selamat mencoba 😉

Menangkal Berita hoax pada anak

1 komentar


"Buk kalau diculik itu terus dibunuh ya?"
"Maksudnya?"
"Tadi bu guru bilang kalau diculik, dibunuh makanya hati2"
(emaknya msh loading, mencoba menerka ada apa gerangan dengan anak unyu-unyu persis maknya inih)
"Trus gimana?" (biar dia cerita terus)
"Katanya gak boleh dikasih permen nanti diculik" (mungkin maksudnua gak boleh nerima permen dari orang gak dikenal)
😅😅
"O... Gt"
Terus dia pergi entah kemana...

Berita penculikan anak beberapa minggu ini sempat heboh LAGI. Saya juga sempet was was. Di grup sekolahan anak, juga ramai pesan berantai. Ditambah foto bombastis, kepala dan badan tinggal kerangka. Itu anak apa ikan pindang 🤦🏻‍♀️. Dilihat sekilaspun kelihatan editanya. Tapi yasudahlah....

Dan terbukti beberapa pelaku penyebar hoax penculikan anak sudah ditangkap pihak berwajib.

Saya menyayangkan pihak sekolah justru fokus menyebar ketakutan, alih-alih mengajarkan tindakan pencegahan. Tapi yasudahlah ketakutan terlanjur tertanam di benak anak saya. There we go, rumah harus menjadi tempat dia kembali untuk sekedar ha-ha-hi-hi. Dan dia melakukanya dengan baik. Bertanya pada emaknya segala sesuatu yang membuat dia gak nyaman. Come come.... 🤗

***

Di jaman media sosial sudah menjadi sego jangan, menambah skil anak untuk merespon informasi jadi penting. Dulu, kalau mau tentang ini itu, RPUL bisa jadi jujukan, macam wikipedia saat ini. Dan isinya bisa dipertanggungjawabkan. Na sekarang, informasi banyak bersliweran. Jangankan mau mencari kebenaran berita, baca aja seringkali judulnya tok, trus di share. Belum lg broadcast di wa, bbm, dengan informasi tambahan ‘copas dari grup sebelah’. Wew….

Kadangpun, kita, eh saya gak bisa membedakan antara opini individu dengan fakta yg bercampur berita tumpang tindih kesana kemari. Sudah gak yakin tetep ngotot di share. Astaghfirullahaladim…

Kalau emaknya begini, bagemana anaknya?!

Jadi kenapa kemudian si bocah musti didekatkan lagi dengan buku. Sejak dini. mengajarkan anak untuk melek literasi itu membuat dia aktif untuk bertanya. Tentang segala macam yang belum diketahui, atau menggelitik untuk dicari tau. Ini bisa jadi bekalnya kelak untuk sadar hoax.  Seperti, apakah jerapah yang baru lahir lehernya sudah panjang? Atau apakah gajah bisa bersin? Atau kenapa monyet suka pisang bukan nanas? Kan sama2 kuning? Susah kali ngupasnya bang..... 😅

Pertanyaan-pertanyaan ini contoh nalar kritisnya mulai bekerja. Kemudian dia akan terbiasa menanyakan sesuatu yang ‘tidak sesuai’ imajinya. Atau hal baru baginya.

Skil bertanya tentang apa yang menggelitik rasa ingin tahunya ini perlu dipupuk. Karena suka membaca itu gak genetis, diturunkan begitu saja. Ia merupakan tindakan berulang yang harus menyenangkan.

Bayangkan, kalau anak mulai mengenal buku bacaan saat dia sudah duduk di bangku sekolah. Isinya matematika, PPKN, Bahasa Indonesia, Fisika, Kimia, ah pingsan.... sungguh tidak menyenangkan bukan?!.

Akan berbeda jika mereka tahu sejak dini, buku dengan cerita fabel yang menggemaskan. Cerita tauladan nabi-nabi, tentang sains dengan ilustrasi gambar unyu-unyu. Dan lain sebagainya.

Tapi buk, ini hanya tips aja ya, bukan obat. Apalagi obat kuat yang sekali tenggak langsung greng. Anak tidak serta merta terbebas dari berita hoax dengan membaca saja. Interaksi dengan orang tua juga harus intens. So, mari belajar bersama-sama. Istiqomah dengan mengajarinya mencintai buku. Kalau dia sudah gandrung, Tinggal kita, eh saya harus selalu siap untuk ditanyai tentang apa yang mereka ingin ketahui. Siap?! Budal........

#semuamuridsemuaguru

Nov, 2018
Mak rizqi



4 manfaat membuat mainan sendiri

1 komentar
pom bensin mini

Halo ibu…
Sudah pernah bikin mainan sendiri dengan buah hati?! Selain hemat, membuat mainan sendiri punya banyak manfaat.

Cerita sedikit ya bu. Beberapa bulan ini anak-anak lagi masa-masanya bermain. Dua anak saya sedang begitu bersemangat dengan hal-hal baru. Si sulung usia 5 tahun, sedang bosan dengan mainan yang ada. Sementara adiknya, 10 bulan, mulai explore dengan sekitar.

Si sulung mulai merengek minta mainan baru. Inilah,  itulah, seperti punya tetangga, atau referensi dari youtube.

Masalahnya, bocah seusianya, suka bosan. Biasanya mainan baru akan bertahan seminggu. Setelah itu mulai bikin rencana minta mainan baru lagi. Akhirnya, si emak-emak yang gak mau rugi bandar ini, mulai cari cara bikin mainan sendiri. Pilihan jatuh pada recycling kardus bekas. Atau botol bekas. Semua yg bekas-bekas dan tidak beli. Kreatif pangkal kaya hahaha…

Berikut 4 manfaat membuat mainan sendiri

1. Melatih kerjasama

Membuat mainan sendiri bisa melatih kekompakan. Ibu dan anak bisa saling membantu untuk menyelesaikan satu project maha dasyat. Yekaaaannn… biar semangat gitu bikinya. Kegiatan ini juga bisa memperkuat bounding antara ibu dan anak. Ini bisa dilakukan dari hal-hal sederhana. Misal, pembagian kerja. Ibu bagian gambar, anak yang potong kardus, atau mewarnai. Pilih bagian yang memang disukai anak. Sesekali beri pilihan, jika melihat anak kebingungan dalam menyelesaikan tugasnya. Yang penting, tetep happy till the end.
foodbot
 (robot pembuat makanan)

2. Merangsang kreativitas

Ajak anak berdikusi tentang benda apa yang ingin dibuat. Robot misalnya. Bagian-bagian apa saja yang dibutuhkan untuk membuat robot. Atau warna apa yang cocok untuk rambut robot. Anak akan belajar mengeksplorasi imajinasinya. Pancing dengan pertanyaan-pertanyaan yang menarik saat dia mulai terlihat ogah-ogahan menyelesaikan mainannya. Seperti, “robotnya dikasih gigi gak?” Atau “ini robotnya bisa jongkok apa gak?”.

3. Penstabil emosi

Mengkreasikan mainan sendiri butuh proses yang gak sebentar. Ini membuat anak kadang gak sabar pengen cepet jadi. Nah disinilah tahapan belajarnya. Anak diajarkan untuk mencintai proses. Bersabar dan terus berusaha menyelesaikan. Tidak terburu-buru juga tidak menunda nunda. Ritmenya pas. Misalnya, saat semua bahan sudah dipotong, langkah selanjutnya adalah merangkai, kemudian mewarna, dan mencobanya. Proses ini perlu dilalui. Dan menjaga emosi di tiap prosesnya bukan hal yang mudah. So, terus dukung anak untuk menyelesaikan apa yang sudah mereka mulai. Membantunya dengan sabar. Menjelaskan apa yang akan dia dapat setelah menyelesaikan pekerjaannya, dan memuji hasil karyanya.

ufo (unidentified flying object)

4. Belajar berhemat

Memanfaatkan barang bekas bisa menjadi sarana untuk mengajarkan anak berhemat. Jelaskan berapa banyak uang yang bisa ditabung dengan tidak membeli maianan baru. Uang tabungan bisa digunakan untuk hal yang lebih menyenangkan. Traveling misalnya.

Yang terpenting dari semua proses ini adalah kedekatan dengan orang tua. Mengajarinya menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Mencintai prosesnya. Belajar dari tiap kesalahan. Ini bisa menjadi bekalnya kelak saat dewasa.

Selamat mencoba, jangan lupa bahagia.