Harapan memang tak selalu berbuah manis. Apa yang kita
inginkan ke depan belum tentu sesuai dengan bayangan. Tapi, sebagai manusia
normal, harapan harus tetap ada sebagai bagian dari prasangka baik kepada sang Khaliq.
Ramadan bersama virus covid-19 tahun ini memang cukup berat. Mau
keluar rumah beli takjil saja mikirnya ribuan kali. Pengen tarawih berjamaah di
masjid juga tak bisa. Apalagi ngabuburit sembari jalan-jalan. Duh, bisa kena pembubaran.
Jadi, saya berandai-andai, Ramadan tahun depan musti lebih
baik dari tahun ini. Baik secara mental maupun materi. Iya tak bisa dipungkiri
kebijakan pemerintah untuk terus menekan angka pasien terjangkit, berdampak pada
sektor ekonomi.
Ada yang di PHK, ada yang dirumahkan tanpa gaji.
Semoga, tahun depan, semua ini hanya akan mejadi cerita manis
perjuangan puasa Ramadan ditengah pandemi covid-19.
Ini dia harapan saya…
1. Nikmat Sehat
Semoga saya masih bisa dipertemukan dengan Ramadan tahun depan.
Dalam keadaaa sehat wal afiat. Tentu bersama seluruh anggota keluarga.
Nikmat sehat ini sering kali tak dirasa. Selama pandemi
covid-19 ini, sehat mejadi sesuatu yang mahal dan tiba-tiba menjadi sangat penting
untuk dijaga. Segala cara dilakukan mulai mengkonsumsi suplemen, menerapkan
kebiasaan sehat seperti cuci tangan dan olahraga. Ya kadang, manusia memang
butuh diingatkan di level tertentu untuk bisa memulai kebiasaan baik.
Saya juga masih belajar untuk ini. Mengurangi gorengan yang
godaannya aduhai, menurunkan jumlah konsumsi gula, dan selalu berfikir positif
agar sehat fisik dan mental.
2. Berakhirnya Pandemi dan Efek Buruknya
Sudah pernah dengar The
Hammer and The Dance? Saya dapat dari akun Instagram koh @edwardsuhadi. Beliau
adalah orang dibalik ceritera.id, sebuah creative
storytelling agency and production house.
Ia menjelaskan The
Hammer and The Dance ini dari artikel asli Thomas Pueyo
Ini adalah pnjelasan tentang bagaimana virus covid-19 akan
berakhir. Dengan narasi yang mudah dipahami. Sebelumnya, penjelasan tentang penyebaran
covid-19 juga pernah dibahas oleh koh Edward. Data dari The Washington Post dirangkum
sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang sederhana tapi mengena. Cuzz kepoin
akunnya.
Oke kembali ke laptop.
Jadi The Hammer and The
Dance adalah cerita tentang bagaimana kita hidup setelah pandemi. Maksudnya,
virus covid-19 ini tidak bisa serta merta hilang sama sekali. Ada proses yang
tak enak di dengar buat saya yang awam ini.
Misalnya, setelah PSBB selesai, dunia tidak akan kembali
normal seperti sedia kala. Butuh waktu untuk menemukan anti virus. Nah, sembari
menunggu, berarti kita mau tidak mau musti hidup berdampingan dengan virus
tadi.
Sepertinya ini yang menjadi alasan presiden Jokowi menyatakan
untuk ‘berdamai’ dengan virus. Klirunya, penjelasannya tak se-gamblang koh Edward.
Jadi ya gitu, jadi bulan-bulanan di media sosial. Haish!
Lanjut
Oke, biar lebih jelas, saya sertakan saja videonya. Ini keren.
Sangat mudah dicerna oleh orang awam sekalipun. Cuma 2.19 menit.
video the Hammer and the dance dari twitter @edwardsuhadi
Jadi, kalau boleh berandai-andai, semoga sebelum Ramadan tahun
depan, anti virus covid-19 ini sudah ditemukan. Jadi kita, tak khawatir lagi
dengan kehidupan sosial yang ada di sekitar. Bisa menikmati Ramadan seperti
tahun-tahun sebelumnya. Penuh sukacita dan kebersamaan amin…
3. Bisa Berkumpul dengan Keluarga
Setiap Ramadan, ini adalah momen yang paling ditunggu
tunggu. Berkumpul bersama keluarga besar. Bercengkrama, saling bertukar kabar. Tahun
ini, kami sekeluarga memutuskan untuk tidak mudik saat lebaran. Praktis acara
kumpul keluarga pun hilang.
Tahun depan, semoga ini bisa jadi kenyataan. Hidup dengan dua
keluarga besar begitu menyenangkan. Kebetulan saya dan suami sama-sama anak dan
cucu pertama dari dua keluarga besar. Jadi klo pas lebaran, pasti rame.
Semoga semua keluarga juga diberi kesehatan untuk berkumpul
di Ramadan tahun depan amin…
4. Kebiasaan Baik
Merujuk ada poin 2 di atas, sebenarnya puasa kali ini juga
menciptakan kebiasaan-kebiasaan baik. Contohnya, melakukan kebiasaan hidup
sehat. Seperti makan makanan sehat, olahraga, dan cuci tangan secara teratur.
Semoga, tahun depan, kebiasaan ini tetap dijalani meskipun,
semoga saja, pandemi virus covid-19 ini berakhir tanpa menimbulkan banyak
korban.
Nah, itu tadi harapan saya untuk Ramadan tahun 2021
mendatang. Semoga Tuhan memberikan jalan untuk mengabulkannya. Amin…
Kalau kamu, punya harapan apa bu? sharing yuk…
semoga harapannya terwujud
BalasHapusamin... maksih mbak :-)
Hapus