6 Cara Efektif Cegah Virus Corona

2 komentar


Menurut laman resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, jumlah pasien positif corona di Indonesia mencapai 7.775. Pasien sembuh terus meningkat di angka 960, melebihi pasien meninggal dunia dengan jumlah 647 orang.

Angka pasien positif corona diprediksi akan terus bertambah. Menyusul kebijakan pemerintah untuk terus melakukan rapid test di sejumlah daerah.

Di Tulungagung misalnya, kota kelahiran saya, satu persatu warga mulai terdeteksi positif corona. Ditambah lagi, para TKI dan TKW mulai berdatangkan. Pemerintah setempat sudah menyiapkan tempat isolasi para pendatang ini. Meskipun terbilang terlambat, tapi menurut saya ini langkah yang bagus agar masyarakat terus waspada ada penyebaran covid-19.

Berita tentang kota Tulungagung belakangan heboh karena masuk di akun lambe-lambe yang fenomenal itu. Di salah satu desa di Tulungagung, ada yang mengadakan acara tahlilan. Padahal, ternyata, anak dari orang tua yang meninggal itu positif corona. Tertular dokter yang menangani sang ayah. Artinya, ayahnya sebenarnya positif juga dong. Duh gusti…

Alhasil, seluruh warga yang menghadiri tahlilan melakukan isolasi. Kenapa oh kenapa. Hal seperti ini bisa terjadi. Bukankah sudah ada himbauan untuk tidak melakukan kegiatan lebih dari 5 orang?! kenapa masih ngotot dilakukan sih ya…..

Tapi barangkali dengan pengalaman ini masyarakat jadi lebih aware dengan kondisi sekitar. Lebih waspada dengan virus covid-19 ini.

Nah, masyarakat sebenarnya bisa turut serta aktif dalam menangani percepatan penanggulangan virus covid-19 ini. Caranya, dengan melakukan tindakan pencegahan. Ini yang saya lakukan.

1. Tingkatkan daya tahan tubuh

Meningkatkan daya tahan tubuh bisa dengan berbagai cara. Antara lain dengan mengkonsumsi vitamin, makan makanan bergizi, berolah raga, tidur cukup dan jangan lupa bahagia. Cara ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh terhada virus. Seperti flu, demam atau virus covid-19.

Infografis: freepik
  • Vitamin

Jika tidak memungkinkan untuk membeli vitamin yang harganya mulai gak wajar, pakai cara alami. Saya mulai rutin mengkonsumsi ramuan ini. Seduh jahe, kunyit, kayu manis dan sereh, dengan air panas. Diamkan sampai hangat-hangat kuku dan siap minum. Bisa ditambahkan madu atau gula aren.  
Jika ingin praktis, bisa beli wedang uwuh via online. Harganya cukup terjangkau. Isinya, cengkeh, daun salam, jahe,  secang, dan gula batu. Dibungkus per satu sachet. Seduh dengan air panas, siap minum.

  • Makanan bergizi

foto: freepik
Sebenarnya dengan mengkonsumsi makanan lengkap gizi, tubuh tidak lagi membutuhkan vitamin tambahan. Perbanyak makan sayur dan buah sudah bisa memnuhi kebutuhan vitamin dalam tubuh. Tapi, tidak semua orang mampu mengkonsumsi sayur dan buah tiap hari sesuai porsi. Jika demikian, vitamin tambahan diperlukan untuk mencukui kebutuhan asupan dalam tubuh.

  • Olah raga

Lakukan olah raga ringan seperti jalan atau lari. Bisa dilakukan di sekitar rumah. Tetap jaga jarak dan gunakan masker. Bisa juga dengan push up dan sit up. Bisa dilakukan di rumah. Gerakan ringan yoga via youtube juga membantu tetap bugar meskipun #dirumahsaja.

  • Tidur cukup

Ini sebenarnya yang dibutuhkan suami. Tidur cukup sesuai jadwal metabolisme tubuh. Karena biasanya suami sering lembur. Jadwal tidur amburadul. Nah, mumpung lagi WFH nih, jadwal tidur musti diperbaiki lagi. Bisa dengan tidur siang, dan tidur malam pada waktunya.

  • Jangan lupa bahagia

Ingat di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Setelah ikhtiar fisik, psikis juga perlu treatment. Bisa dengan melakukan hobi tapi tetap di rumah saja, video call dengan orang tua bagi yang merantau, mengkonsumsi berita-berita positif dari sumber terpercaya.


Selain cara di atas, WHO juga memberikan langkah antisipasi bagi masyarakat di tengah pandemi covid-19 ini. Langkah ini juga saya lakukan sekeluarga. Apa saja?

2. Cuci tangan secara teratur

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir bisa membunuh virus yang mungkin berada di tangan. Setelah berbelanja ke tukang saur, sehabis memegang uang, setelah keluar rumah, atau menerima paket kiriman.
Foto: freepik
Saat berada di luar, dan tidak memungkinkan mencuci tangan dengan sabun, gunakan pembersih tangan berbahan alkohol.

3. Jaga jarak

Jika berada di tempat umum, jaga jarak kurang lebih 1 meter. Di tempat-tempat umum, sudah melakukan phisical distancing. Dengan memberikan tanda pada kursi tunggu. Biasanya, kursi tunggu diberi tanda silang, dengan jarak dua kursi kosong.
Foto: freepik


Mengapa? Karena untuk menghindari droplet yang keluar dari seseorang saat batuk, bersin, atau saat berbicara.

4. Jangan sentuh muka

Jangan menyentuh mata, hidung, atau mulut sebelum mencuci tangan dengan sabun. Kenapa? Karena ketiganya merupakan jalan masuk virus menuju ke tubuh. Pastikan tangan bersih jika mau menyentuh area wajah.

5. Kunjungi dokter

Jika merasa kurang sehat, tetaplah di rumah. Tinjau kondisi diri sendiri. Jika kondisi membaik, lakukan terus kebiasaan hidup sehat seperti di atas. Tapi, jika mengalami gejala seperti batuk, pilek, mudah lelah, dan sesak nafas, segera hubungi petugas kesehatan setempat.

6. Update informasi terkini di sekitar kita

Mengkonsumsi berita positif itu perlu. Tapi mengetahui update berita terkini seputar pandemi juga tak kalah penting. Pastikan berita berasal dari sumber yang kredible. Bisa dari situs resmi pemerintah atau who.

Gali juga informasi tentang perkembangan virus covid-19 di lingkungan sekitar. Agar, bisa terus waspada. Serta informasi tentang petugas medis terdekat jika mengalami gejala seperti di atas.

Yup itu tadi langkah pencegahan agar terhindar dari virus covid-19. Semoga, dengan langkah kecil yang kita buat, bisa turut serta menurunkan angka penyebaran. Sembari menunggu pembuatan anti virus selesai. Kapan? Saya juga gak tahu.

Jangan lupa berdoa, semoga semua terus diberi kesahatan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. baik dirumah saja, atau yang terpaksa tetap bekerja. Mari saling menjaga, untuk kepentingan bersama.


Ada tips lain yang perlu ditambahkan?









sumber:
https://www.covid19.go.id/
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public


2 komentar