Review Hotel Wisata Bwalk Malang

2 komentar

Liburan dadakan tahun ini memberikan banyak kejutan. Setelah batal berangkat hari senin karena satu dan lain hal, banyak peristiwa mengejutkan setelahnya.

Selasa malam (24/12) kami berangkat. Sekitar pukul 20.00. Perjalanan Sidoarjo-Malang lancar via tol. Meski sempat nyasar keluar pintu tol Pakis. Lalu putar balik masuk tol lagi menuju pintu tol Singosari. Alhamdulillah selamat sampai tujuan.

Suami sudah pesan hotel via Traveloka. Hotel Wisata Bwalk. Letaknya di jl. Sidomakmur No.73, Jetak Lor, Mulyoagung, Kec. Dau, Malang. Lokasinya cukup strategis. Terletak 5 km dari Universitas Brawijaya Malang.

Sampai di hotel pukul 11 malam. Kami disambut dengan susahnya cari lahan parkir. Malam itu, banyak mobil berjajar mulai dari pintu masuk sampai kawasan hotel. Kebanyakan plat luar kota bahkan luar pulau. Beruntung, tak lama kemudian ada mobil keluar. Tepat di depan lobi hotel.

Lobi hotel wisata Bwalk berada sekitar 500 meter dari pintu masuk. Saya sebenarnya agak aneh dengan desain interior lobi hotel ini. Latar belakang meja resepsionisnya nuansa jawa. Semacam gebyok. Pintu ukir khas jawa. Tapi, coba lihat lantai dua tepat di atas resepsionis. Pagar besi hitam yang biasa digunakan untuk ruangan minimalis.
Lobi Hotel Wisata Bwalk
Lalu, di sebelah kanan pintu masuk lobi, tertata rapi lemar-lemari kuno. Lengkap dengan isian printilan perak. Mirip punya mbah saya dulu.
Suasana malam lobi hotel Bwalk
Sedangkan di kiri ruang lobi, ada dua patung suku dayak yang mengapit kursi kayu panjang. Tempat duduk tamu berada di tengah. Terbuat dari besi dengan sentuhan modern. Ruangan lobi ini dikelilingi kamar hotel baik lantai satu maupun lantai dua.

Mungkin konsepnya memang memadukan berbagai unsur budaya kali ya.

Oke, mari kita mulai mengulik satu persatu kawasan Hotel Wisata Bwal Malang. Begini ulasannya.

Lobi Hotel

Sebelum masuk ke hotel, saya melihat kerumunan di depan lobi. Sepertinya, sedang ada yang bersitegang dengan petugas hotel. Saat itu, saya menunggu di dalam mobil. Sementara suami ceck-in.
Masih di dalam mobil, lamat-lamat saya mendengar orang-orang sedang beradu argumen. Sepertinya mereka tidak mendapatkan kamar yang sudah di pesan jauh-jauh hari. Feeling saya sudah jelek saja waktu itu. Kami bakal bernasib sama.
Tampak depan lobi Hotel Wisata Bwalk
Hari itu memang sedang peak season liburan natal. Terlihat penuhnya lahan parkir. Raut muka orang-orang di depan lobi tampak lelah. Sembari terus mengutak atik HP.

Saya kaget, saat melihat petugas hotel hampir kena bogem seorang bapak-bapak paruh baya dan rombongan. Sepertinya, mereka gagal menginap disitu. Entah apa yang terjadi saat itu.

Dalam kerumunan, saya tidak melihat suami. Saya sudah hapal sama perangainya. Dia malas ribut. Paling  cuma duduk menunggu kabar.

Sayapun berinisiatif untuk turun dari mobil. Anak-anak juga sudah rewel minta turun.

Feeling saya benar. Si bapak duduk di pojokan depan resepsionis menunggu kabar dari petugas hotel. Mukanya santuy, gak ada panik-paniknya. Dan alhamdulillah kami dapat kamar. Meskipun diluar espektasi. Sedangkan bapak-bapak dan rombongan tadi mendapat kompensasi uang kembali karena memang kamar sedang penuh.

Ternyata, kata suami, hotel sedang overbooked. Aplikasi pemesanan hotel tidak singkron dengan punya Bwalk hotel. Kata petugas hotel, ini baru terjadi sekali.

Pemandangan di lobi hotel malam itu menegangkan. Banyak yang lalu lalang sambil ngomel karena hotel tak sesuai harapan saat mereka pesan di awal.

Tapi saya salut sama petugas hotelnya. Terutama sama mas-mas yang hampir kena bogem tadi. Masnya tetap bisa tenang, sambil terus menangkupkan kedua tangan saat bicara. Ah, kalau saya pasti sudah jambak jambakan mas.

Kamar Hotel

Ternyata, meskipun mendapat kamar, kondisi kamar tidak sesuai seperti yang dipesan. Suami saya pesan hotel via traveloka. Tipe junior standart room. 4 pax. Exclude breakfast. Harusnya ada dua king bed size di dalamnya. Tapi kami hanya mendapat satu kasur besar dengan tambahan dua single bed tanpa selimut. Bisa dibayangkan, bagaimana hasilnya kamar kami.


Di samping tv, ada selembar pengumuman, bahwa tv dan air sedang dalam perawatan. Benar saja. tv-nya sih bisa nyala, tapi burem. Kadang malah gak nemu sinyal. Baiklah…

Untuk kamar mandi cukup bersih. Saya sempat khawatir tidak ada air hangat. Seperti yang tertera dalam pengumuman. Tapi setelah dicoba, alhamdulillah airnya nyala. Hangat-hangat kuku. Lumayan buat mandi bocah. Udara Malang dingin sekali waktu itu.

Di dalam kamar hanya disediakan dua air mineral botol kecil. Tidak ada teko untuk merebus air atau gelas untuk minum. Padahal suami sudah sangu energen. Buat jaga-jaga kalau laper tengah malam wkwkwkw.

Jam menunjukkan pukul 12 malam. Anak-anak masih melek. Saya dan suami masih ngakak lihat kamar hotel. Jendela kecil di atas tempat tidur. Satu-satunya jendela yang bisa dibuka dengan view hotel, ada di ujung lorong kamar. 

Setelah ganti baju, dan ngobrol sama suami tentang kejadian di lobi hotel tadi, kamipun terlelap.

Protes? Gak. Kami terlalu capek untuk itu. Lebih baik simpan tenaga buat besok. Toh kalau sudah merem, gak kerasa lagi tidur dimana wkwkwk.

Fasilitas

Keputusan kami menginap disini sebenarnya juga karena fasilitas yang ditawarkan. Ada rumah kurcaci, flying fox, kolam renang dan lapangan futsal.

Wah, ini seru sekali buat anak-anak. Pikir saya. Tapi ternyata, kondisinya tidak seperti yang dibayangkan. Sayang sekali.
  • Rumah kurcaci
Awalnya saya kira seperti rumah hobit di Lord of The Ring. Halah!. Ada padang rumut hijau, rumah-rumah kecil, bunga-bunga mini yang lucu-lucu. Memang ada sih, tapi lebih mirip rumah kelinci yang tidak terawat. Ada tiga rumah kurcaci. Tempatnya gak begitu luas. Ada di seberang hotel. Untuk menuju kesana, bisa lewat jembatan kecil.
Menuju Rumah kurcaci Hotel Wisata Bwalk
Patung dinosaurus ada di ujung paling atas. Serem. Karena kondisinya yang tidak terawat. Tanaman liar tumbuh subur di sekitarnya. Menambah kesan horor. Padahal saya kesana pas pagi hari. Harapannya, menghirup udara sejuk sembari melihat rumah kurcaci. Tapi ternyata, banyak nyamuk!.  Sayang banget! Coba itu dibersihkan, di rawat. Dibikin sesuai yang ada di website Hotel Wisata Bwalk, pasti seru.
  • Flying Fox
Selain rumah kurcaci, ada juga flying fox. Saya tidak tahu apakah fasilitas ini masih berfungsi. Saat itu, masih belum ada petugas yang berjaga. Mungkin karena masih pagi.

Lintasanya tidak terlalu panjang. Membentang dari rumah pohon di kawasan foodcourt. Terletak persis di pinggir sungai menuju ke ujung rumah kurcaci. Kalau di foto ini bagus ya. Itu, tepat di atas motor yang ditumpangi anak-anak.
Start point flying fox Hotel Wisata Bwalk
Start point-nya dibuat seperti rumah pohon. Dengan ornamen jendela-jendela lawas. Bagus sih, kalau terawat dan bersih. 
  • Foodcourt
Tempatnya sangat instagramable di website Hotel Wisata Bwalk. Kenyataannya, kotor. Masih banyak sisa bungkus makanan di atas meja. Awalnya, kita mau sarapan di luar, karena memang pesan hotelnya tidak termasuk sarapan. Tapi kemudian memutuskan untuk makan di foodcourt. Menu dan harga makanan ramah di kantong. Kami pesan nasi pecel, rawon, dan mie goreng buat anak-anak. Minumnya teh hangat.

Maaf gak di foto, saya sibuk sama dua anakonda. Sedangkan si bapaknya lagi rutinitas pagi (BAB) dan lama. fiuh….
  • Kolam renang
Lokasinya ada di ujung hotel. Agak naik. Sepertinya, ini bangunan baru. Terlihat di samping kolam renang sedang ada pembangunan juga. Ada kolam renang anak dan dewasa. Outdor. Kolam renang ini di kelilingi oleh kamar-kamar hotel.
Kolam renang ada di atas lahan parkir Bwalk hotel
Saya juga tidak motret lokasi ini. Belum terbiasa saja. Masih ribet sama anak-anak. Tapi ini ada foto saat mau menuju ke lokasi. Kolam renang tepat berada di atas.
  • Lapangan Futsal
Lokasinya berada di sebelah kiri lobi hotel. Indoor. Pagi itu saya hanya melihat dari luar. Pintunya terbuka separo. Tidak berniat masuk, karena gelap. Mungkin masih pagi. Atau tidak ada orang yang ingin futsal hari itu.

Sayang sekali management Hotel Wisata Bwalk tidak well prepared. Padahal, libur natal dan tahun baru itu ada tiap tahun. Paling tidak, fasilitas-fasilitas yang ada itu diperbaiki. Dibersihkan. Jadi pas saatnya peak season, pengunjung bisa senang dan tenang.

Tidak seperti hari itu, saya lebih sibuk nepokin nyamuk di badan anak-anak daripada melihat rumah kurcaci. Duh!

Setelah checkout, kami melanjutkan perjalanan ke eco green park. Ulasannya setelah ini ya.

Ada yang pernah menginap di Bwalk hotel? seperti inikah pelayanannya?






2 komentar

  1. wah liburannya seru dong jadinya
    penginapan dekat lokasi wisata ya mbak
    selamat berlibur

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah... iya, tetap serubuat anak-anak. trimakasih :-)

      Hapus