Sebenarnya tema tips betah dirumah ini agak anu di telinga saya. Ya, saya adalah ibu rumah tangga yang setiap hari di rumah. Mengerjakan kegiatan A samai Z di rumah. Jadi, kalau memang harus di rumah karena kebijakan pemerintah, bukan hal yang baru buat saya.
Tapi, kondisi menjadi tidak biasa karena pandemi covid-19. Suami musti work from home. Anak juga belajar dan bermain di rumah. Sedangkan data kurva
penderita covid-19 masih belum menunjukkan penurunan signifikan.
Tiap hari seperti dihantui virus mematikan. Mau keluar rumah, musti pakai masker. Apalagi saat pulang.
Cuci tangan, Ganti baju, mandi dan bersihkan barang-barang yang baru saja
dibawa keluar.
Kalau suami harus ke kantor, hati rasanya was-was terus. Saat
saya ke pasar pun tidak tenang. Apalagi lihat orang gak pakai masker. Langsung jaga
jarak 1 meter.
Kondisi was-was saat keluar rumah ini membuat saya jauh lebih
nyaman saat berada di rumah. Berasa aman. Semua bisa kita kontrol sendiri.
Tapi, karena kebijakan #dirumahsaja ini sudah berlangsung
kurang lebih 2 bulan. Bosan adalah hal wajar. So, melakukan kegiatan dirumah
untuk membunuh bosan musti dilakukan. Daripada mati gaya, lalu uring-uringan gak
jelas.
Ini beberapa kegiatan tak lumrah yang saya lakukan bersama
keluarga
1. Cari cacing
Saya punya peliharaan. Ikan cupang. Saya jatuh
hati sama ikan ini. Selain mudah merawatnya, dia juga punya daya tahan tubuh
cukup lama untuk bertahan hidup. Makan cuma 2 hari sekali. Bisa pakai pelet atau
cacing tanah.
Ikan cupang. dokpri |
Istimewanya, Dia bisa gak makan 3 hari dan masih bisa
bertahan hidup. Jadi, saya masih bisa tenang kalau lupa kasih makan. Si cupang
ini juga bisa bertahan selama 7 hari untuk kemudian mati tanpa makanan. Ya Allah
kejam banget ya aku.
“Buk, ikannya mati” kata mas Zafran sambil nunjuk botol kaca
bekas tempat cupang tadi.
Belum juga saya mau jawab, si anak ngomong lagi
“Makanya to buk, klo gak bisa ngerawat gak usah beli. Kan kasian
ikannya” omelnya.
Duh, keknya pernah denger ini saran L
Kegiatan nyari cacing ini juga melibatkan anak-anak. Kalau
saya lagi bosan dengan DIY atau lagi males beresin rumah, alternatifnya ya ini.
Berburu cacing tanah buat makan cupang. Seru lo, coba deh dirumah.
Cari cacing depan rumah. dokpri. |
2. Movie marathon (bukan drakor)
Ini kegiatan saat malam tiba. Anak-anak sudah tidur, saatnya gegoleran
sama suami nonton film. Bukan drama korea. Saya tidak suka.
Sempat sih terlintas ingin lihat gara-gara rame banget di
timeline media sosial. Tapi urung, karena musti berseri-seri. Itu lo yang
judulnya Married Couple or something.
Saya takut ketagihan dan malah tak melakukan hal lain untuk bersenang-senang.
Alasan lain saya tidak suka drakor adalah, saya kesulitan
mengenali pemeran drama. Menurut saya, mukanya sama semua. Jadi seringkali
bingung, ini tadi siapa, kok sudah disini lagi hahahaha.
Mon maap ya drakor holic, bukan maksud menjelekkan. Ini soal
selera saja.
3. Bikin mainan kardus
Ini kesukaan saya sejak SD. Membuat mainan dari kardus. Anak pertama
saya, Zafran, seneng banget bisa buat mainan sendiri. Kita bisa berkolaborasi
untuk sebuah project besar bernama DIY mainan kardus.
Baca juga: Makin Kreatif Saat Pandemi
Tutorial dan hasil mainan kardus bisa di lihat di ig saya
@rizqillahzaen.
Tank dari kardus bekas. dokpri |
Membuat mainan sendiri membuat saya bernostalgia. Dulu, saat
masih SD saya senang membuat mainan dari barang bekas. Kardus bekas mi instan,
botol air mineral, kain perca, sampai ranting pohon. Bisa jadi bermacam-macam
benda. Seperti pigura, kotak pensil, mainan masak-masakan dan lain-lain.
Kegiatan ini juga mengobati rasa rindu kampung halaman. Maklum,
tahun ini kita bakalan gak mudik sesuai anjuran pemerintah.
Jadi, bebikinan kayak gini tu bikin saya senang, anak juga
gembira. Lengkap kan. Jadi betah deh dirumah.
Koleksi mainan kardus Zafran. dokpri |
4. Jualan
Saya punya online shop baju anak. Usaha ini sudah berjalan
sekitar 2 tahunan. Pas anak kedua lahir, kegiatan ini berhenti. Saya musti fokus
ngasuh dua anak tanpa bantuan IRT. Yasudah, saya selesaikan dulu urusan anak.
Nah, saat pandemi ini saya mulai berjualan lagi. Bukan baju
sih, tapi masker kain. Masker kain menjadi kebutuhan ‘pokok’ saat pandemi.
Seperti biasa, saya minta bantuan ibu di Tulungagung untuk
menjahitkan masker anak. Baju di online shop saya dulu juga jahit dari Tulungagung.
Kebetulan ibu punya usaha konveksi. Jadi pas kan ya.
Alhamdulillah, saya dapat pesanan masker untuk salah satu SMK
di Tulungagung. 2000pcs masker. Selain itu, ada juga masker kain katun dengan
corak lucu-lucu. Koleksinya bisa dilihat di @zhaf.kids
Saya jadi betah dong di rumah. Semua kegiatan jualan, bisa di
lakukan via klik. Trus dapet duit lagi. #emakemakdetected.
Masker anak dan dewasa by zhaf.kids |
Itu tadi 4 kegiatan tak lumrah untuk betah di rumah. Intinya
sih, seneng, bahagia, betah itu ada di diri kita. Gak perlu di cari tapi di
gali. Barangkali kita selama ini cuma abai dengan sekitar, seolah semua tampak
membosankan. Padahal, seru juga lo melakukan hal-hal kecil yang menurut orang lain
tak lumrah.
Coba pikir, lumrah gak bahagia dan betah di rumah cuma gara-gara
berhasil dapet cacing di depan rumah? atau ngoprek kardus bekas mi instan? atau
tidak nonton drakor barangkali?
Ini bukan pilihan sulit. Kata orang lah yang bikin rumit. You deserve happy in your own way.
Mau nyari cacing sama saya? yuk sini. Kamu betah dan
bahagianya ngapain bu? sharing yuk…
Kalo saya biar ga bosen di rumah ikutan giveaway mom, lumayan kalo menang jadi seneng, klo g menang ya anggep aja iseng2 berhadiah hihi...
BalasHapusbener juga ya mbak, nyoba ah... hihihi..
Hapus