Tips mengelola dana THR

4 komentar




Lebaran tinggal menghitung hari. Udah pada belanja persiapan lebaran?! Beli tiket mudik?! Atau bikin to do list buat pos-pos uang THR (Tunjangan Hari Raya)?! Pernah gak sih setelah menerima dana THR tiba-tiba gak sampe semingguan, udah habis tak bersisa?! Saya!! paling kenceng hahaha... Bisa jadi ada yang salah dengan pengelolaan uang THR kita eh saya selama ini.

Tunjangan Hari Raya merupakan uang tambahan diluar gaji yang diberikan menjelang Idul Fitri dari perusahaan. Biasanya diberikan dua minggu sebelum lebaran. Besaranya bisa satu kali gaji bulanan. Ada juga yang dua kali. Tergantung masa kerja dan kebijakan perusahaan. Ini untuk perusahaan swasta seperti suami saya.

Nah, kebetulan, awal bulan Mei, saya nemu webinar gratis dari @mrdiy.indonesia. Mumpung gratis yakan, ambil aja. Apalagi sangat buibu rumah tangga friendly.  Maksudnya, bisa ikut dari rumah via facebook live. Bekerja sama dengan Orami, mrdiy. indonesia mengangkat tema cara pintar mengatur keuangan rumah tangga. Pembicaranya langsung dari head of community @Orami_id, mbak Bunga Mega.


Ada banyak penjelasan mengenai pengelolaan rumah tangga. Mulai macam-macam investasi sampai tips memilih jenis investasi. Tunggu tulisan saya tentang ini ya. Terkait investasi untuk ibu rumah tangga. Kali ini tips THR dulu aja soalnya udah mau deket hari H.

Seneng banget denger penjelasan mbak Bunga. Istilah yang dipakai sederhana, gak perlu googling dulu. Apalagi buat buibu macam saya.

Sebenarnya ini sangat relate dengan kebiasaan lebaran-lebaran sebelumnya. Biasanya saya dan paksu let it flow aja untuk biaya lebaran. Mulai ongkos mudik, beli perlengkapan lebaran, sampai angpau. Jadi kadang dana THR tinggal puing-puing berdebu. Soalnya gak ada planning sama sekali. Intinya, duit THR ya buat lebaran. Kan judulnya Tunjangan Hari Raya, jadi ‘all out’ buat Idul Fitri. Duh!

Nah, gak mau dong kejadian yang sama. Apalagi, tahun ini lebaran ada di awal bulan. Artinya, THR bisa jadi masuk bebarengan dengan gaji bulanan. Wah, jangan sampai kecampur aduk nih. Bisa ngos ngosan habis lebaran.

Jadi, apa sih kira-kira tips mengelola dana THR dari mbak Bunga Mega ini?!


1. Pisahkan 30% dari dana THR untuk ditabung

Sebelum memasukkan pos-pos kebutuhan lebaran. Ada baiknya kita sisihkan dulu 30% dana THR untuk ditabung. Ini sebenarnya juga berguna agar kita gak lost control saat lebaran. Tau kan, beli ina inu yang seharusnya bisa ditahan, jadi agak tak terkendali waktu lihat marketplace dengan diskon dan cashback. Tahan pemirsa. Sebisa mungkin sisihkan dulu. Anggap uang hilang. Baru hitung sisanya untuk keperluan selama lebaran.

2. Bayar zakat/infaq

Ini jangan sampai lupa. Kewajiban bayar zakat dan infaq masuk todo list pengeluaran lebaran yang gak bisa di skip. Apalagi zakat fitrah. Bisa dibayarkan mulai awal puasa sampai malam takbir Idul Fitri. Tapi, jika ingin membayar di waktu yang disarankan, sebaiknya pada saat matahari terbenam bersamaan dengan malam takbir Idul Fitri.

3. Prioritaskan yang penting untuk kebutuhan hari raya

Membuat prioritas pengeluaran lebaran itu susah susah sulit. Kayaknya semua berasa penting dan dibutuhkan. Makanya ini butuh komunikasi berdua dengan suami. Biar bisa saling mengingatkan.
Ongkos mudik misalkan. Kata mbak bunga mega, jangan sampai kita bisa pulang tapi gak bisa balik lagi gara-gara salah prediksi keuangan hahaha. Yakali gak bisa balik. Bikin detail list tentang pengeluaran yang pasti dilakukan. Seperti dana untuk orang tua misalnya. Transport selama lebaran, atau wisata kuliner di kota kelahiran. Biasanya sih bisa kalap klo lagi berburu makanan khas.

4. Manfaatkan diskon untuk membeli barang-barang hari raya

Wah ini yang menyenangkan hehe. Diskon dan cashback pasti bertaburan di marketplace atau oline shop yang bikin big sale. Tapi ingat. Tentukan prioritas, bukan keinginan semata. Bisa-bisa beli barang yang sebenarnya gak butuh-butuh amat, dan berakhir gak digunakan saat lebaran. Pembelian ini berlaku untuk barang-barang yang masuk catatan. Ini akan menekan ongkos kebutuhan lebaran. Apalagi ada cashbacknya hihihi.

Nah segitu tadi penjelasan mbak bunga mega tentang tips mengelola dana THR. Selamat berpuasa dan berlebaran dengan asik ya buibu. Kalau buibu udah punya planning apa nih?! Sharing yuk,,,

Membangun habit investasi

Tidak ada komentar

pixabay
Beberapa minggu ini saya sedang bersemangat belajar tentang investasi. Secara membabi buta follow akun-akun finansial planner. Baca artikel-artikel keuangan. Influencer-influencer yang berbagi tips seputar keuangan saya follow juga. Anak-anak muda yang udah jago investasi sejak dini, tak luput dari pantauan saya. Pokoknya ini otak isinya investasi mulu hehehe

Salah satu yang paling hits @jouska_id. Kumpulan finansial planner yang gak menjual mimpi. Sangat realistis menurut saya. Ada juga tips-tips sederhana nan menculek mata untuk mengelola keuangan ala ibu rumah tangga dari mbak @rindasukma_. Lain hari, ikut webinar dari @Orami tentang cara pintar mengatur keuangan rumah tangga. Langsung diampu oleh mbak @bunga_mega. Bahasannya khas ibu-ibu. Sangat mudah dipahami. Apalagi buat emak-emak newbie investasi kayak saya. Dan sederet akun finansial planner lainnya.

Melek investasi sih udah lama sebenernya, tapi entah kenapa akhir-akhir ini, ghirohnya beda. lapar banget gitu klo ngomongin soal investasi. Jadi semua kayak berasa enak aja dilahap. Pokoknya, yang bau-bau ngatur duit saya follow dah hahaha…

Tapi nih kadang saya itu suka rakus klo pas lagi suka sesuatu. Klo denger investasi ini pengen coba. Kalau ada itu, pengen buru-buru kesana. Masalahnya, yang buat invest ini lo belum nyatah sodara-sodara. Jadi, memang masih dalam bayangin pengin ini dan itu.

Minggu lalu, saya curhatlah sama pak suami. Saya sering forward feed ig para finansial planner ke paksu. Atau kirim-kirim artikel via email biar bapaknya juga ikut-ikutan on fire kayak saya. dan seperti sudah saya duga sebelumnya, doi cuma manggut-manggut saja. Entah setuju entah gak punya waktu buat mikir ini itu. Ya soalnya kerjaan di kantornya lagi bener-bener ribet. Oke kita tunda obrolan ini. Tapi saya tetep bombardier sama artikel-artikel finansial hahaha…

Sepertinya paksu sudah mulai gemas dengan saya. Yang secara membabi buta pengin buru-buru investasi endebra endebre. Jadilah kemarin malam kita ngobrol serius tentang investasi. Kita ulik-ulik lagi, management amplop yang selama ini kita gunakan. Oiya sekedar informasi, saya ibu rumah tangga nyambi online shop. Sedangkan suami kerja di salah satu perusahaan event organizer di Surabaya. Hasilnya?! Begini

Don’t be living in someone else's life

Dari berbagai artikel yang kami baca, polanya sebenarnya sama. Solusinya sebenarnya mirip-mirip sih. Berani memulai, menyisihkan sekian persen untuk ini dan sekian sisanya untuk itu. Tapi kondisi masing-masing orang beragam. Nah, tips-tips itu bisa dibuat rambu-rambu. Jika sudah jauh melenceng, kita bisa tahu jalan, ke arah mana perlu diluruskan. Intinya, kita punya kondisi keuangan yang berbeda. Tentu, model, bentuk, sampai kapan memulai itu juga gak bakal sama. Kalau mau disamakan, ya bakal susah sendiri. Don’t be living in someone else's life. Berats….

By the way, investasi yang saya maksud disini ada banyak. Mulai saham, reksa dana, deposito, emas dll. Selama ini kita hanya mengandalkan menabung konvensional untuk biaya pendidikan anak saya. itu juga kadang campur sama uang sisa bulanan, atau uang jatah buat orang tua. Intinya, masih blepotan sana sini.

Saya lebih cenderung ke reksa dana untuk memulai langkah awal ini. Tujuanya untuk dana pensiun. Biar anak saya nanti gak jadi generasi sandwich. Selain itu juga punya cita-cita investasi jangka menengah untuk pendidikan anak kedua. Dan jangka panjang untuk pendidikan anak pertama.
Masalahnya, kadang saya menyamaratakan kemampuan saya dengan apa-apa yang ada di artikel. Ini sah-sah saja sih sebenarnya. Cuma kurang realistis. Ada banyak batasan yang saya dan paksu miliki untuk memulai investasi. Reksa dana misalnya. Duitnya belum ada bro hahaha. No, bukan itu sih problem terbesar. Kita belum puya habit berinvestasi.

Habit

Habit atau kebiasaan ini memang butuh usaha. Tidak hanya dalam diri sendiri, tapi juga dari lingkungan. Nah gak mungkin dong saya ngotot sendiri untuk menyisihkan uang, tapi paksu masih melihat ini belum terlalu urgent, atau belum masuk itungan?!

Pada akhirnya kita sepakat untuk memulai. Apa itu?! kebiasaan berinvestasi. Jangan dulu sebut bentuknya apa. tapi menyisihkan sebagian income diluar gaji bulanan itu perlu. Penting bahkan. Anggap saja uang hilang.
pixabay
Fyi, kerjaan sebagai EO, selain gaji bulanan, honor per event juga ada. Selama ini, honor bisa habis entah kemana. Buat hobinya paksu atau kebutuhan lain yang biasanya lebih masuk ‘foya-foya’ sekeluarga wkwkwk… Apalagi saya, kalau tahu suami dapet honor, seringan copy paste nomor virtual account. Kan boncos pemirsa hahaha…

Kita sepakat nih buat ngencengin ikat pinggang. Sembari terus menambah ilmu tentang investasi. Dan memulai lagi bisnis online shop saya dengan lebih serius. Menambah income.

So, habit ini perlu dibangun dan diusahakan. Terlambat?! Bisa dibilang iya. Tapi better late than never kan?!

Sabar

Ini nih yang sulit sebenernya dari berbagai tips investasi. Sabar memang gak bisa dibangun dalam semalam. Butuh latihan. Bahkan, kita seperti harus jatuh dulu untuk mengukur nilai kesabaran. Sama dengan investasi. Hasilnya gak bisa ‘mak bedunduk’ ada. Bisa-bisa kalau gak sabaran, kena investasi bodong dengan iming-iming return gede. Bukan untung malah buntung.

Sabar yang kedua adalah menyisihkan uang yang didapat tiap bulan. Baik dari gaji bulanan maupun income diluar itu. Sabar menunggu sampai benar-benar, prioritas yang kita tetapkan di awal gak belepotan cuma gara-gara pengin invest ini itu.

Seperti, dari awal menikah kita sudah sepakat untuk tetap memberikan jatah bulanan ke orang tua. Tapi, sampai saat ini kita baru bisa ngasih setahun sekali pas lebaran. Duh! Atau kadang kalau pas ada rejeki, kita bagi buat orang tua. Nah, jangan sampai tujuan ini lolos cuma gara-gara kita, eh saya heboh sendiri pengin investasi.

Begitu kira-kira obrolan malam kita selepas berbuka. Berat yes. Tapi memang harus dimulai kok. Dari sejak kita sadar, ada sesuatu yang kurang bener selama ini. segala macam tips-tips investasi maupun financial planner akan sia-sia belaka jika tak berani terbuka. Dan memulai semuanya dari awal, sesuai kondisi dan kesepakatan bersama.

Kata jouska sih, money is more taboo than sex. Betul juga. Klo ngomong soal sex, paksu nyambung amat disegala situasi. Giliran ngomongin investasi, musti re-schedule sampai benar-benar lowong hati dan pikirannya. Hahaha… tak apa bu. beginilah seninya berkeluarga. Semuanya harus klop di waktu dan situasi yang tepat. Kalau gak, mau ngomong sepenting apapun, bakal kabur diterpa angin lalu.

Kalau buibu, sudah invest apa aja? Sharing yuk…

Cerita seru dibalik Mainan kardus

Tidak ada komentar

“Children learn as they play. More importantly, in play, they learn how to learn” O. Fred Donaldson

Anak-anak dan bermain adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Bermain bagi mereka adalah belajar yang sesungguhnya. Ini saya rasakan betul. Anak pertama saya, Zafran (5th) sangat senang bermain. Kadang dia malah malas sekolah, karena mainan tak sebanyak dirumah.

Suatu hari, dia mendapati mainan lego besar di sekolahnya. Tapi, belum dibuka dan katanya gak boleh dimainin. Curhatlah dia pas pulang ke rumah.

“Buk, disekolahan sebenernya ada lego banyak, tapi gak boleh dimainin”
“Kenapa?”
“Kata bu guru nanti susah beresinya”

Terkejutlah saya, apa iya bu guru melarang bermain dengan alasan itu. sayapun berinisiatif bertanya pada guru kelas tentang mainan tersebut. Kata bu guru, mainan itu memang baru, dan baru akan dipakai minggu depan. Syukurlah…

Sejak saat itu, si sulung ini bersemangat ke sekolah. Katanya legonya banyak jadi bisa main banyak-banyak. Hehehe. Oke.

Dirumah, mainan yang masih sering dipakai memang lego. Saya sengaja beli lego agak banyak untuk melatih imajinasinya membuat sesuatu. Hasilnya, betul juga si anak mulai membuat macam-macam benda sesuai keinginannya. Mulai senapan, gedung, kantor polisi, helicopter dll. Tentunya dengan bentuk sesuai imajinasinya.


macam-macam bentuk lego
Suatu hari, lego yang dia bikin berbagai rupa itu copot saat dipindahkan. Nangislah dia. Pelan-pelan saya kasih masukan. Mungkin saja lego itu kurang seimbang, atau kurang kuat. Awalnya dia gak mau tahu, tiap kali bentuk yang dibuatnya rusak, selalu marah dan nangis. Tapi lambat laun, dia mulai ngerti dan belajar.

“Buk, ini kurang seimbang, coba aku bikin lagi”

Good job bro, selamat belajar :-*

Selain lego, Zafran juga punya seabrek mainan. Dari beli sendiri, dibeliin embahnya, tantenya, paling banyak dibeliin ayahnya hahaha. Ada robot, kereta api, pistol mainan, boneka tangan, puzzle, dan banyaklah macemnya.

Menginjak 5 tahun, saya mulai membatasi beli mainan baru. Ini juga saya tekankan ke ayahnya. Tau sendiri kan bu, kalau bapaknya anak-anak kadang suka gemes juga lihat minan cowok dan berlanjut dibeli dah tu. Padahal dirumah juga ada. Aturan ini karena Zafran sudah masuk sekolah. Selain itu, uang untuk membeli mainan dialokasikan untuk menabung dan beli buku tiap bulan.

Berhasil?! Belum, pelan-pelan memang. Kadang dia masih merengek minta mainan baru seperti temanya. Kadang saya luluh juga masih membeli mainan. Dengan syarat, dia belum punya. Kalau sudah punya, big no untuk beli lagi.

Suatu hari, saya berinisiatif untuk membuat mainan sendiri. Kardus menjadi pilihan saya karena mudah didapat dan murah. Kebetulan, samping rumah ada tetangga yang berjualan kebutuhan sehari-hari. Kardusnya banyak yang tidak terpakai. Saya belilah kardus disitu. Kondisinya masih bagus dan bersih.
Mas Zafran exited banget membuat mainan sendiri. Hampir tiap hari dia punya ide membuat macam-macam mainan kardus. Ini dia cerita dibalik ide mainan kardus buatan mas Zafran dan ibunya.

  • Pom bensin

Dulu, pernah kita balik dua kali ke pom bensin, gara-gara Zafran belum lihat penjual bensinya nuangin bensin ke mobil. Dia menangis sepanjang perjalanan dan minta balik buat beli bensin lagi. Setelah dikasih tahu ini itu endebra endebre dan tidak mempan, pasrahlah kitorang sebagai bapak dan ibu yang agak-agak gak tahan lihat anak cranky. Muter balik ke pom bensin terdekat hanya untuk lihat mas-mas penjual bensin nuangin bensin ke dalam mobil. Hahaha 



Ide bikin pom bensin mini ini juga dari mas Zaran. Doi sudah bisa naik sepeda roda dua, dan selalu bertingkah ala-ala naik motor kehabisan bensin. Selang air depan rumah sukses membuatnya jumawa sama teman-teman sekompleks. Karena punya pom bensin sendiri.

Setelah ide muncul, kita buatlah pertamini. Pom bensin mini yang sekarang udah ada di  gang-gang masuk perumahan. Tugas pembuatan kita bagi-bagi. Saya yang bikin blueprint (udah kayak mo bikin gedung ye buk hehehe), mas Zafran potong-potong. Doi juga bagian nulis. Biasanya saya bikin garis putus-putus lalu ditebali sama dia. Yup, kerjasama yang baik big bro!

  • Mesin kasir

Anak saya ini meski umurnya sudah 5 tahun, tapi belum ngerti duit. Alhamdulillah… hehehe. Dia belum paham mana duit seribu, mana dua ribu. Belakangan, karena tiap sore ada pedaganga bakso dan bakpao depan rumah, doi jadi ngerti itu duit berapaan. Nah, sekalian belajar tentang duit, doi minta juga dibikinin mesin kasir kayak mbak-mbak Indomaret.



Seperti biasa, tugaspun dibagi, dia bagian gunting, tulis-tulis, plus rakit. Kali ini sudah bisa tulis sendiri. Good job. Mesin kasir ini juga dilengkapi dengan pemindai barcode. Dia seneng sekali denger suara ‘tit’ saat kasir memindai barang belanjaan. Mesin kasir ini juga dilengkapi dengan suara ‘tit’ via mulut hehehe.

Barang-barang yang dijual beraneka ragam. Mainanya disusun sedemikian rupa seperti super market mini. Pemindai barcode ini tidak bisa berfungsi kalau gak ada barcodenya (yaiyala…). Zafran mulai melihat ada kejanggalan.

“Buk, ini harusnya barangnya tu ada garis-garis itu lo, trus nanti biar bisa ‘tit’ gitu”
“Oooo… barcode”
“Iya… apa?? barcode??”
“Iya, yang garis-garis bunyi ‘tit’ itu barcode namanya”
“Ooo… bikinin ya buk”
“Oke”

Bikinlah barcode ala-ala. Ini yang bikin ibunya. Alasanya doi gak bisa nulis kalau kecil-kecil dan mepet-mepet.wkwkwk…

  • Mesin ATM

Mesin Anjungan Tunai Mandiri atau ATM ini ada dua macam. Satu ATM gesek, satunya lagi ATM gak gesek wkwkwk. “Itu lo yang masukin kartu terus duitnya keluar” gitu katanya mas Zafran. Baiqlah, dengan bantuan mbah google, saya mulai mencari bentuk ATM kardus. Dan jadilah.



Untuk melengkapi mesin kasirnya, Zafran juga mita ATM gesek. Biasanya dia memang suka iseng mencetin ATM gesek di meja kasir kalau lagi ngantri bayar. Bikinlah kita. Dia seneng banget sampae sekomplek tahu klo dia punya ATM gesek.

  • Microphone

Cerita dibalik ini membuat saya terharu. Mas Zafran ini dulu rajin banget ke mushola deket rumah. Sekarang udah mulai loyo sih, tapi gapapa, ibunya gak boleh capek ngingetin. Jarak mushola dan rumah deket banget. Cuma beda serumah aja. Nah, tiap kali iqomah, dia selalu merhatiin temenya yang pegang mic. Ceritalah dia pas pulang.

“Buk, aku pengen iqomah pake mic di mushola”
“Loh ya bilang sama temenmu mas kalau mau iqomah, biar gentian”
“Tapi aku malu, bikini sendiri buk, nanti aku biar bisa iqomah dirumah aja klo ibuk mau shalat”
“Wokey” sambil ngelap mata yang berkaca-kaca hiks…

Bikinlah kita, caranya ada di gambar ini ya bu.


  • Foodbot

Ini ceritanya robot dengan mesin pembuat makanan. Awalnya Zafran minta dibikinin Bumblebee dari kardus. Mamak tak syanggup mas. Jadilah idenya saya belokin ke robot aja. Robot yang bisa bikin makanan. Dia setuju. Beginilah penampakanya. Rambutnya ala-ala Naruto hahaha.



Foodbot ini sekaligus buat belajar membaca. Di badan robot ada huruf abjad lengkap. Jika mau makan pisang misalnya, tinggal pencet huruf P-I-S-A-N-G. lalu, bunyi ‘tit’ via mulut sebagai tanda, pisang bisa dikeluarkan dari badan robot. Seru ya. Belajar sambil bermain.

  • Palang pintu kereta api

Waktu kecil, mas Zafran ini gandrung dengan kereta api. Kalau lagi mudik ke Tulungagung, pasti kita nyempetin buat nunggu kereta dateng di doplangan (palang pintu kereta). Kalau lagi hoki, kereta biasanya lewat lebih dari sekali. Kalau lagi apes, nunggu sampai setengah hari gak ada kereta lewat. Dan pulang dengan manyun.


Nah, karena perumahan ini jauh sama stasiun kereta api, jadi kita bikin sendiri aja, palang pintu kereta api. Masnya sudah punya kereta Thomas and friends. Dan ibunya suruh hafalin nama-nama temenya Thomas. *sigh…

  • Pemanggang craby patty

Ini terinspirasi dari spongebob. Doi pengin banget punya panggangan kayak sis pons kuning itu. jadilah ibunya bikin pemanggang ala-ala spongebob. Puterannya dibuat dari tutup botol bekas. Crabby patty dari kardus yang dibentuk bulat. Dia sendiri yang guntingin. Spatula dari bekas pisau kue ulang tahun.


Oiya, untuk merakit, si sulung ini sudah mulai bisa pakai lem tembak. Musti hati-hati merakitnya. Karena beberapa kali kena tangan dan panas. Gakpapa, namanya juga belajar. Keep going bro.


  • Simulasi petir

Mas Zafran ini takut petir. Tiap kali denger petir, dia selalu peluk saya dan gak mau dilepas. Akhirnya saya belikan buku tema petir. Berceritalah saya, kenapa bisa ada petir, dan cara berlindung jika ada petir. Tujuanya biar dia gak takut lagi. Tapi ternyata, masih aja takut hahaha.



Nah, akhirnya dia punya ide tu buat bikin simulasi petir pakai kardus. Semangat sekali ngerjakannya. Mulai dari bikin pola, mewarna, temple, sampai presentasi. Senengnya saya bu, ini anak idenya gak habis-habis. Ibunya musti terus upgrade ilmu biar gak mati gaya klo ditanya ini itu.



Yup, itu tadi beberapa mainan kardus yang berhasil saya rekam. lainya masih banyak tapi gak ke foto. Maklum ya, kadang, ini anak suka risih kalau saya foto-foto. Baru akhir-akhir ini dia mulai minta difotoin kalau selesai bikin sesuatu. Semoga bermanfaat ya bu. sebenarnya bikin-bikin DIY begini juga membantu saya untuk lebih sabar. Anak juga belajar banyak tentang proses. bisa klik disini untuk tahu Manfaat apa yang didapat saat bebikin mainan sendiri.

Selain mainan di atas, ada beberapa mainan lain yang juga kita bikin. ini dia :-)


walkie talkie

bengkel
tempat parkir
car wash
one stop taking car (parkir, car wash, bengkel)
tameng captain america


pesawat dari popsicle
Mainan kardus ini juga seru untuk main sama-sama. kayak gini
kang bensin laris manis :-)

one stop shopping centre :-)
Kalau ibu, udah bikin apa aja nih buat anak-anak dirumah?! Sharing yuk,



#ayohijrah bersama bank muamalat indonesia, halal dan berkah

Tidak ada komentar


“Pak, cicilan KPR sudah di transfer hari ini?!
”Sudah"
“Tinggal berapa ya cicilanya?”
“Belum ngecek sih. Dulu waktu akad katanya 3 atau 4 tahun cicilan masih bayar bunganya aja”
“MasyaAllah...”

Andainya dulu kita gak gegabah untuk ambil KPR di bank konventional, mungkin percakapan diatas gak bakal ada. Sayangnya, obrolan itu nyata saat ini. cicilan KPR baru akan selesai 10 tahun lagi. Dengan bunga yang bergerak naik tiap tahun. tapi mau bagaimana lagi. Jalan satu-satunya ya dihadapi. Bagaimanapun caranya.

Dulu, setelah menikah, saya memang bertekad untuk tinggal sendiri. Mandiri. Awalnya kami berdua nge kos di daerah dekat kantor sambil mencari perumahan yang mungkin cocok untuk pasangan muda. Cocok lokasi plus dana. Kata orang, nyari rumah itu emang hoki-hokian. Kalau lagi hoki, sekali ketemu, bisa langsung setuju. Kalau tidak, berapa kalipun nyari, tetap saja ada halangan. Mulai finansial, sampai lingkungan sekitar.

Mungkin hari itu, kami lagi hoki. Ketemu perumahan yang cukup dekat dengan kantor suami. Tanpa piker panjang, kamipun mengajukan kredit perumahan. Selain harganya cocok di kantong, lingkungan perumahan tergolong aman, dan jauh dari keramaian.

Setelah semua berkas selesai diproses, kamipun resmi menjadi pemilik rumah baru tersebut. Dengan bunga non flat, kami mengiyakan akad kredit dari salah satu bank konventional. Lambat laun, bunga KPR naik sesuai BI rate. Otomatis, cicilan juga naik.

Suatu hari saya berinisiatif untuk mengganti bank tempat KPR disetujui. Tujuanya untuk mendapat kredit yang lebih ramah kantong. Ternyata, sama saja. kamipun pasrah meneruskan KPR hingga saat ini. meskipun jalan berliku untuk melunasi cicilan per bulan. Semoga saja bisa melunasi tanpa menunggu batas maksimal kredit.

Kadang saya berpikir kapok sudah nekat beli rumah, tanpa pikir panjang. Tapi suami selalu mengingatkan, apapun yang terjadi hari ini, semua sudah ada jalannya. Maka yang belum terjadi, harus lebih hati-hati. Bismillah, semoga kita bisa menyelesaikan ini pelan-pelan sambil terus belajar menuju yang lebih baik. Hijrah.

Gerakan #Ayohijrah

Kata hijrah memang sedang populer akhir-akhir ini. Pemaknaanya pun semakin luas. Tidak hanya berhubungan dengan beribadah kepada sang Khalik. Tapi juga tentang Hablum minan nas, hubungan dengan manusia. Seperti akad jual beli sampai urusan pengelolaan keuangan.

Nah, untuk urusan pengelolaan keuangan ini, Bank Muamalat meluncurkan program #ayohijrah. Fungsinya tidak hanya sebagai penyedia layanan perbankan syariah saja tapi juga menjadi agen penggerak semangat umat untuk terus meningkatkan diri ke arah ajaran Islam yang baik dan kaffah.

Tujuanya untuk meningkatkan kualitas diri baik secara individu maupun organisasi. Ini dilakukan untuk menyetarakan pertumbuhan nasabah bank syariah agar setara dengan kondisi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.

Bank Muamalat Indonesia

Sejak berdiri tahun 1991, Bank Muamalat Indonesia sudah mendapat berbagai penghargaan. Yang terbaru, bank pertama murni syariah di Indonesia ini mendapatkan peringkat 1 satisfaction, Loyalty and engagement award 2019. Ini menjadi bukti bahwa Bank Muamalat sangat konsen kepada nasabah dengan memberikan yang terbaik di bidang pengelolaan keuangan.
Bank Muamalat juga juga tidak menginduk dengan bank lain, sehingga terjaga kemurnian syariahnya. Prinsip-prinsip ekonomi syariah juga dikawal langsung oleh dewan pengawas syariah. Jadi nasabah bisa tetap tenang dalam mennggunakan produk-produk dari bank muamalat.

Fasilitas layanan keuangan bank Muamalat juga lengkap. Seperti mobile banking, internet banking Muamalat, dan jaringan ATM dan kantor cabang higga ke luar negeri. Jadi gak perlu takut untuk bertransaksi dengan Bank Muamalat.

Kelola keuangan tanpa riba

Produk-produk bank muamalat sangat beragam. Kita bisa memilihnya sesuai dengan kebutuhan. Yang terpenting, bebas riba. Tanpa ada bunga tiap bulannya. Bank Muamalat menggunakan sistem bagi hasil sesuai dengan prinsip syariah. Prosentase bagi hasil disepakati kedua belah pihak di awal akad. Berikut produk-produk Bank Muamalat Indonesia:
  1. Tabungan iB Hijrah
  2. Tabungan iB Hijarah dan Umrah
  3. Tabungan iB Hijrah Rencana
  4. Tabungan iB Hijrah Prima
  5. Tabungan iB Hijrah Prima Berhadiah
  6. Deposito iB Hijrah
  7. Giro iB Hijrah
  8. Pembiayaan rumah iB Hijrah Angsuran Super Ringan dan Fix and Fix

Nah ini dia yang dibutuhkan oleh pasangan baru, atau bahkan milenial yang ingin punya rumah sebagai tempat tinggal atau untuk investasi. Pembiayaan rumah iB Hijrah. Semoga, produk ini lekas terlaksana karena masih dalam proses pengajuan regulator (OJK).

Mulai berhijrah

Cukup berat memang meninggalkan apa yang telah dimulai sejak awal. Rumah yang sudah dibeli masih enggan untuk dilepaskan begitu saja. karena perjuangan untuk mendapatkannya pun tak mudah. Meskipun, cicilan per bulan dengan bunga yang naik tiap tahunya membuat kami sebagai keluarga kecil, harus berhitung cermat. Semoga, secara bertahap, kami bisa menyelesaikan ini dengan baik. Belajar terus tentang pengelolaan keuangan dengan halal dan berkah.

Bank Muamalat sudah memberikan pilihan lengkap tentang pengelolaan keuangan. Sudah saatnya memang bergerak untuk memilih bank dengan prinsip syariah. Sesuai dengan tuntunan Islam. Mencari keberkahan untuk kehidupan yang lebih baik. Ayo Hijrah.









perlukah gigi susu ditambal? (bag_2)

Tidak ada komentar
Hari sabtu kemarin (27/04), mas Zafran (5th) balik lagi ke dokter gigi. Kali ini, buat tambal gigi permanen. Dua gigi geraham bawah sudah ditambal sementara minggu lalu. Hasilnya?! Kondisi gigi dan gusi tidak bengkak ataupun nyeri, meskipun lubangnya cukup dalam. Cerita pertama pergi ke dokter gigi bisa diklik disini.

Ini kali kedua Zafran ke dokter gigi, tapi tetap saja sebelum masuk musti didongengin dulu. Nanti mau diapain dan ngapain aja di dalem. Tapi kali ini dia sudah bisa cerita sendiri.

“Buk nanti kumanya dihilangin lagi ya”
“Iya”
“Nanti aku gak salah lagi kok, airnya tak buang, gak ditelen”
Wkwkwkwkwkw. Minggu lalu soalnya dia telen air kumur. Mungkin agak grogi hahaha.
“Iya, klo giginya bersih nanti mau makan apa aja enak, gak sakit lagi mas”
“Oke buk”

Setelah diperiksa, dokter gigi J yang baik hati langsung melakukan tindakan. Oiya, sukanya lagi nih sama dokter J. beliau gak bohong sama anak-anak. Biasanya kan ya, agak bohong gitu bilang gak sakit padahal sakit. Tapi dokter J selalu menjelaskan dengan gamblang.

“Buka mulutnya ya, ini disemprot dulu, rasanya agak asin” atau “Jangan gerak ya, ini dokter pake jarum, kalau gerak nanti sakit”. Ada lagi, “Ini dokter keluarin dulu ya kotoranya, agak sakit ditahan ya”.

Ah… saya seneng banget bu dengernya. Soalnya dari kecil memang Zafran sudah saya biasakan untuk gak takut dokter. Bukan dengan menakut-nakuti. Tapi dijelaskan sedetail mungkin. Plus hasilnya kalau kita pergi ke dokter. Kalau sakit ya bilang sakit. Seperti waktu mau disuntik. Sebelum Zafran umur 2 tahun, dia sering banget keluar masuk rumah sakit. Maklum, dia terlahir dengan Hipospadia. Tulisan terkait ini bisa dilihat disini. Saya jelaskan kalau disuntik itu memang sakit. Tapi gak lama. Justru biar cepet sembuh. Alhamdulillah sampai sekarang doi gak takut dokter kayak ibunya hahaha.

Wah kepanjangan ya curhatnya. Balik lagi ke tambal gigi. Kali ini dokter menjelaskan, kenapa gigi anak perlu ditambal, padahal masih gigi susu. Gigi ini akan tanggal sendiri dan berganti dengan gigi permanen saat usianya bertambah. Dokter J menjelaskan begini.

  • Menenangkan anak
Pertama kali ke dokter gigi kemarin, keluhan saya adalah gigi anak nyeri kalau buat makan. Kedua, bau mulut. Dan pangkal permasalahan kedua keluhan tadi sama. Gigi berlubang. Kata dokter J, gigi berlubang pada anak perlu ditambal. Meskipun masih gigi susu. Karena bagian pulpa gigi (rongga) mengandung sel-sel syaraf. Jika terbuka dan mendapat tekanan akan terasa nyeri.

Nyeri pada gigi bisa berakibat berkurangnya nafsu makan hingga sulit tidur. Rasa sakit akan terus muncul selama gigi berlubang tidak ditangani. Kata dokter J, gigi susu geraham anak akan tanggal pada usia 10 sampai 12 tahun. Sedangkan gigi seri (gigi depan) copot di usia 6 sampai 7 tahun. Nah, gak mungkin dong nahan nyeri gigi sampai bertahun-tahun gitu. Padahal Zafran masih usia 5 tahun.

  • Menjaga kesehatan anak
Kata dokter J, gigi berlubang bisa mengganggu acara makan anak. Anak akan mengalami kesulitan mengunyah, menurunkan kemampuan bicara anak, nyeri saat mengunyah, bau mulut dan pembengkakan gusi. Ini bisa membuat anak malas makan dan kekurangan asupan nutrisi.

Betul banget ini. mas Zafran klo ngunyah makanan biasanya sebelah kanan aja. Soalnya klo kiri giginya lubang. Padahal keduanya sebenarnya lubang juga. Cuma yang kanan gak terlalu dalam. Tiap kali makan juga sering berhenti dulu buat ilangin makanan yang masuk ke lubang. Super ribet. Apalagi doi jadi milih-milih makan. Kadang makanan daging sering dia tolak gara-garanya susah ngunyah dan selalu nyelip di gigi berlubangnya. 

Dokter J juga menambahkan, pada kasus yang lebih parah, lubang gigi bisa menjadi jalan masuk bakteri penginfeksi dan menyebabkan penyakit lain pada tubuh anak. Bakteri akan masuk ke dalam sirkulasi darah dan beredar ke seluruh tubuh serta masuk dalam organ tubuh lain. Salah satu tanda bahwa anak mengalami infeksi adalah terjadinya demam tinggi. Wah sebelum serem gitu mending klo lubang langsung ditembel ya bu. Ini saja udah cukup terlambat. Karena lubangnya cukup banyak.

Nah, dari kemarin belum tahu ya siapa dokter J?! nantikan episode terakhirnya ya. Solanya, gigi atas belum ditambal. Menurut dokter, kasian anaknya mangap kelamaan klo ditambal semua. Tapi, usut punya usut nih, kayaknya biar gak ngelebihin klaim asuransi sekali visit hihihi. Tapi beruntung banget ketemu dokter J, sabar dan gak irit ngomong. Buibu gigi anaknya bolong juga?! Sharing yuk di kolom komentar J