Kapan terakhir kali belajar bahasa inggris? Saya, 15 tahun lalu. Saat mengambil kuliah sastra inggris di Universitas Brawijaya Malang. Hanya bertahan 1 tahun karena ingin mengejar jurusan lain yang jadi cita-cita sebelumnya. Keluarlah saya dari jurusan itu. Lalu ikut tes SPMB lagi dan diterima di jurusan HI.
Singkat cerita, sampailah saya di fase, menjadi ibu rumah tangga. Dengan segala keruwetan dan problematikanya. Bahasa inggris menjadi bahasa kesekian dalam kehidupan sehari-hari. Jarang sekali digunakan. Sesekali hanya menulis quote di beberapa unggahan blog. Itupun tak banyak.
Suatu kali, entah kenapa saya gercep melihat pengumuman pembukaan short course di grup wa Indonesia Social Blogger (ISB). Teh Ani, founder ISB memberikan informasi tentang short course di The British Institute (TBI) untuk para blogger. Pesertanya terbatas. Hanya 10 orang saja. Tanpa pikir panjang, saya pun mengajukan diri untuk ikut.
Peserta Short Course TBI |
Beruntung, saya mendapat kesempatan untuk ikut short course di TBI Pondok Indah, Jakarta. Siapa sih yang tidak tahu TBI. Tempat kursus bahasa inggris yang didirikan sejak 18 februari 1984 ini adalah satu-satunya institusi pelatihan Bahasa Inggris di Indonesia yang disertifikasi oleh The University of Cambridge English, untuk menjalankan kursus pelatihan CELTA (Certificates in Teaching English to Speakers of Other Languages). Ini menjadikan TBI selalu aktif dalam tren kebutuhan market saat ini serta mengikuti perkembangan terbaru dalam pelatihan guru.
Metode Belajar
Pembelajaran dilakukan secara daring via zoom meeting. Short course ini berlangsung selama 3 kali selama 1 minggu. Ternyata, cara belajarnya tidak semenakutkan yang saya bayangkan. Seru dan menyenangkan.
Dipandu oleh Miss Sasa sebagai guru kami. Waktu 2 jam berasa kurang. Karena Miss Sasa sangat interaktif, dan lucu. Belajar jadi tidak membosankan meskipun tanpa tatap muka secara langsung.
Sebelum mulai pembelajaran, peserta diharuskan mengerjakan placement test. Ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan kita terhadap bahasa inggris. Berdasarkan The Global Scale for The Common European Frameworks of Reference atau CEFR, saya berada di level Pre Intermediate A2.
Hasil placement test short course TBI |
Awalnya, saya minder dengan hasil tadi. Level dasar. Apalagi tiap kali pertemuan, kita diharuskan berbicara full bahasa inggris. Tapi, Miss Sasa is my savior. Pembawaannya yang santai, fun dan menggelitik, membuat saya enjoy mengikuti kelasnya.
Model belajarnya juga tidak monoton. Miss Sasa menggunakan berbagai media. Seperti youtube, screen share, gambar, dan musik. Menyenangkan bukan.
Miss Sasa juga sangat piawai membawa suasana. Saat peserta sudah stuck, dia dengan lihai mengubah media pembelajaran jadi lebih greget. Seperti membedah musik atau virtual travelling. Kamipun jadi tergelitik untuk ‘bergosip’ tentang musik dan cita-cita travelling. Ya meskipun sambil terbata bata ngomongnya. Saya aja sih. hehehe.
Creative Writing
Di short course TBI, kami juga belajar creative writing. Ini sebenarnya main course-nya. Menulis artikel menarik dalam bahasa inggris. Artikel yang menarik berawal dari judul yang menggoda.
Nah, membuat judul yang menggelitik pembaca tidaklah mudah. Blogger luar negeri biasa menggunakan judul seminimal mungkin. Bahkan hanya satu atau dua kata saja. Menurut Miss Sasa, ini justru yang membuat pembaca penasaran, dan berlanjut untuk membaca.
Untuk melatih kemampuan itu, kita disuruh membuat review virtual travelling di Copenhagen. Melalui kanal youtube, kita disuguhkan suasana kota Copenhagen. Reviewnya tidak panjang. hanya satu paragraf. Berisi 5 sampai 6 kalimat. Tanpa menggunakan kata good, nice, clean atau awesome. Tujuannya, untuk memperkaya kosakata. Agar tidak monoton dan bisa dapet feel-nya.
Selain itu, kita juga belajar mengamati musik lewat judulnya. Kita disuruh memilih satu judul lagu atau buku atau film favorit. Lalu, mengungkapkan apa isinya. Apakah isinya sesuai seperti bayangan awal atau justru membuka pengetahuan baru.
Menurut saya ini metode belajar yang tidak biasa. mengikuti perkembangan terkini sesuai dengan misi TBI.
Kelas dan Konsultasi Gratis di TBI
Nah, jika kamu ingin belajar bahasa inggris yang seru dan menyenangkan, TBI sedang membuka kelas dan konsultasi gratis. Ini dilakukan dalam rangka ulang tahun TBI ke 37 tahun. Waktu yang gak singkat bukan untuk menjadi seperti sekarang.
Kelas dan konsultasi gratis ini bisa kamu dapatkan mulai tanggal 18 Februari 2021. Kamu bisa memilih kelas dan program-program bahasa inggris yang diinginkan mulai pukul 10.00-20.00.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa melanjutkan pembelajaran dengan acara daring talkshow, webinar dan TOEFL simulasi test pada 19 Februari 2021. Pendaftarannya sudah dibuka. Kamu bisa klik link ini http://bit.ly/TBI37thAnniversary.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan penawaran serta potongan harga yang akan diberikan pada hari tersebut. Seluruh peserta yang ikut juga akan mendapatkan study voucer secara cuma-cuma dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Oiya, ada banyak kelas yang bisa kamu pilih untuk belajar di TBI. Diantaranya, Young Learner English, Global English. Academic English, IELTS & TOEFL preparation, International Exam Practice Test, Professional English, CELTA, Teacher Training, International Exam Test In Conjucton With UTC, Workshop Corporate Class, Private Class, Holiday Program, dan Year End Program. Lengkap kan.
Kamu juga bisa memilih Bahasa pengantar. Pengajar full 100%, native atau 50% native 50% lokal. Ada banyak cabang TBI, diantaranya di Jakarta (Pondok Indah, Kuningan, Kelapa Gading), Cibubur, Depok Tangerang, Bandung, Malang, dan Bali.
Jika sudah memutuskan lokasi tempat belajar, kamu bisa langsung hubungi TBI di 0895 4119 50535, 021 7510020 atau email marketing@tbi.co.id. Websitenya bisa diakses di www.tbi.co.id.
Mau belajar di TBI cabang mana? Yuk, mumpung ada kesempatan kelas gratis. Bisa belajar secara online pula. Kapan lagi bisa belajar bahasa inggris dengan mentor yang kece dan metode pembelajaran yang menyenangkan. Jadi lebih percaya diri buat ngomong bahasa inggris nih.
Tidak ada komentar