Memakai masker menjadi kebiasaan baru di rumah. Sebenarnya,
anak saya, mas Zafran (6) sudah lebih dulu terbiasa memakainya. Karea kalau
sudah batuk, saya biasa memakaikan masker agar tak menular ke teman sekolahya. Ya
memang, membuat anak mau pakai masker saat keluar rumah itu menjadi tantangan
tersendiri.
Jangankan untuk anak-anak, orang dewasa saja masih suka
ngeyel untuk pakai masker saat keluar rumah. Sebabnya banyak. Mulai gerah,
tidak nyaman, dan sederet alasan lain untuk tidak mengindahkan himbauan pemerintah.
Padahal, pemakaian masker sangat penting untuk mencegah penularan
virus covid-19. Yah, virus ini memang benar-benar membuat seluruh manusia di
dunia harus melakukan kebiasaan baru. Apalagi penyebarannya sangat cepat. Kita dipaksa
beradaptasi dengannya.
Dilansir dari laman kompas.com (4/04/2020), menurut Stephen
Morse, ahli epidemologi di Columbia University, ada penularan signifikan oleh
orang-orang yang tidak menunjukkan gejala. Satu kelomok potensial ini adalah
anak-anak. Sebab, sejauh ini, anak-anak yang paling jarang mudah terserang
virus corona. Akan tetapi, beberapa dari mereka mungkin mendapatkan infeksi
ringan. Sehingga kemudian menyebarkan virus ini.
Barangkali ini juga yag membuat pemerintah meliburkan sekolah.
Anak-anak memiliki potensi besar sebagai carier virus tanpa gejala.
Lah, anak-anak mau pergi kemana? Kan disuruh belajar dan
bermain di rumah saja?
Iya bu, tapi, meskipun sekolahnya masih libur sejak awal april
lalu, kadang, masih keluar juga. Ngaji atau bermain bersama temannya. Kadang-kadang,
ikut pergi juga ke pasar kalau saya lagi belanja mingguan. Anak-anak
juga bisa bosan kan?!
Anak ibu, gitu juga gak sih?!
Nah, ini pengalaman saya memperkenalkan anak untuk memakai
masker saat harus keluar rumah.
1. Beri penjelasan
Menjelaskan kepada anak tentang kondisi pandemi covid-19 ini
butuh usaha lebih. Sekali dijelaskan mereka bakal iya-iya ngerti. Tapi kalau
sudah kecentok pengen keluar, penjelasan panjang lebar di belakang tadi bisa
menguap entah kemana.
Memang begitulah anak-anak. Untuk memberinya pemahaman yang
utuh, butuh 1-200 kali mengingatkan. Sampai akhirnya paham dengan apa yang kita
sampaikan. Jangan bosan mengingatkan ya bu. (Ngomong sama kaca) J
Sumber: doc. pribadi |
Yang perlu dihindari, jangan memberi penjelasan yang
menakutkan. Jika ada kejadian yang menurut dia seram, berikan pengertian bahwa
kita bisa mencegahnya.
Misalnya, “Corona itu virus yang berbahaya lo mas, bisa bikin
orang mati juga. Tapi, kita bisa mencegahnya, dengan makan makanan sehat,
olahraga, dan pakai masker kalau keluar rumah”
Bukan
“Kalau keluar gak pake masker, mati lo mas”
Hehehehe…
2. Beri contoh
Monkey see monkey do. Begitu kira-kira istilah untuk menggambarkan
cara belajar anak. Mereka adalah spons yang bisa menyerap habis informasi di
sekitar. Baik ataupun buruk.
Sumber: doc. pribadi |
Jadi, jika ingin anak mau menggunakan masker saat harus keluar
rumah, berikan contoh juga. Dengan menggunakan masker saat keluar rumah. As simple as that.
3. Gunakan masker dengan motif lucu
Ini akan membuat anak senang memakai masker. Apalagi gambarnya
sesuai dengan kesukaan mereka. Masker kain bisa dibuat sendiri. Sekarang juga
sudah banyak yang menjual masker kain dengan motif lucu.
Seperti ini, kamu bisa beli dan lihat koleksi lainnya disini.
Sumber: doc. pribadi |
Pemerintah memang menghimbau untuk menggunakan masker non
medis. Selain karena masker medis mulai langka karena banyaknya permintaan, masker
medis memang hanya untuk tenaga medis. Sehingga, tenaga medis tidak kekurangan
masker saat menangani pasien yang terjangkit virus corona.
Pemerintah kemudian menghimbau masyarakat untuk memakai
masker kain. Masker kain yang terbuat dari katun. Bisa dicuci ulang, sehingga
lebih hemat.
Begini efektifitas masker kain untuk pencegahan penularan
virus covid-19.
Sumber: twitter @ismailfahmi, Founder Drone Emprit and Media Kernels Indonesia |
Nah, untuk menggunakan masker ini juga ada tata caranya lo. Menurut laman resmi Gugus Tugas Perceatan Penanganan Covid-19, ada hal-hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan masker kain.
- Sebelum memasang masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir (minimal 20 detik) atau jika tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%)
- Pasang masker menutup hidung, mulut sampai dagu, pastikan tidak ada sela antara wajah.
- Jangan buka tutup masker. Jangan menyentuh masker. Jika memang harus menyentuh, cucilah tangan pakai sabun dan air mengalir terlebih dahulu.
- Ganti masker yang basah dan lembab dengan masker baru. Masker kain dapat digunakan beberapa kali dengan mencucinya setelah pemakaian 4-6 jam.
- Jika harus keluar rumah lebih dari waktu tersebut, bawalah masker tambahan sebagai pengganti.
- Untuk membuka masker, lepas dari belakang. Jangan menyentuh bagian depan. Masker kain bisa langsung dicuci dengan detergen.
https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/04/180200923/anak-anak-bisa-jadi-pembawa-corona-tanpa-gejala-ini-penjelasannya.
https://www.covid19.go.id/2020/04/02/ketahui-cara-tepat-menggunakan-masker/
Postingan yg sangat bermanfaat teh.. salam kenal.. jgn lupa mampir ke blog aku jg yah teh.. :) https://lovdian.blogspot.com
BalasHapustrimakasih. semoga bermanfaat :-)
HapusMotif2nya yg lucu bikin anak seneng pakenya ya kak. Tips ini bisa aku terapin ke adekku yg masih kecil nih..
BalasHapusiya kak, apalagi kalau mereka pilih sendiri. jadi semangat makenya :-)
HapusAlhamdulillah anak saya nurut sama ibuknya, hehe.. malah kadang kalo keluar udah langsung inget sendiri maskernya, haha..
BalasHapussiiipp... seneng ya klo anak bisa nurut gt hehehe...
HapusAnak bungsuku yang awalnya susah kalau disuruh pakai masker sekarang udah mau. Masalahnya karena maskernya nggak pas saja. Tapi setelah punya masker anak jadi lebih nyaman.
BalasHapusBtw, motif maskernya lucu.
biasanya alasan gak mau sih kurang nyaman maskernya. dipilih yang cocok aja sama anak. :-)
Hapusnah, ini banyak anak suka gak mau pakai masker
BalasHapusemang susah susah sulit ya mbak klo nyuruh anak tu. semangat... :-)
HapusLah...saya nggak pernah cuci tangan kalau mau pake masker 😨
BalasHapusHabis gini berubah deh.
yeay... sudah tak ingetin lo ya hehehe...
Hapus